22. Invasion of North Kalimantann I

212 31 1
                                    

3 Februari 1036
Perbatasan Indonesia di Kalimantan Utara

"Dengar-dengar! Rekan kami telah merebut Singapura! Sekarang kami akan merebut Serawak, Sabah dan Brunei. Kami akan di bagi menjadi 3 pasukan! Pasukan 1 menuju Serawak, Pasukan 2 menuju Sabah dan Pasukan 3 menuju Brunei!"ucap Komandan Angkatan Darat ke-9 Letjen Yuda.

Angkatan Darat ke-9 memiliki kekuatan 150.000 personil yang dipersenjatai oleh IR-33 dan panser Anoa. Mereka tidak memiliki tank yang banyak hanya berkekuatan 1 batalion tank Herman saja.

Hal ini dikarenakan seluruh Divisi Lapis Baja di konsentrasikan di pulau Jawa dan Sumatra.

Medan Kalimantan yang hutan lebat dan juga berbukit-bukit membuat tank-tank susah untuk bergerak. Tetapi bukankah itu yang orang bilang ketika Jerman menyerbu hitam Ardenes.

Tetapi saat ini belum terjadi invasi Jerman ke Perancis sehingga tidak ada bukti nyata bahwa tank mampu efektif melawan musuh di hutan.

Pasukan 1 memiliki jumlah 50 ribu pasukan, 500 panser Anoa dan akan menuju ke Serawak. Tugas mereka adalah mengamankan jalur transportasi musuh antara Sabah dan Serawak.

Pasukan 2 akan menyerang Sabah dengan kekuatan 50.000 pasukan dan 1 batalion tank M32 Herman. Mereka aka menghancurkan pasukan Inggris di Sabah dan melindungi tambang minyak bumi di sana.

Pasukan 3 akan menyerang Brunei dengan kekuatan 50.000 pasukan dan akan menduduki tambang minyak di sana. Brunei memiliki tambang minyak terbesar dia Asia tenggara dengan perkiraan 3.5 miliar barel minyak.

"Pasukan 1 akan menuju ke arah kota Betong untuk memutus jalur transportasi musuh, kami perlu menguasai kota-kota vital di Serawak. Pasukan 2 akan menuju Kota Belud untuk menghancurkan kekuatan utama Inggris di Sabah. Pasukan 3 akan menduduki Bandar Seri begawan dan merebut tambang minyak di sana. Kami tidak boleh gagal! Kawan-kawan kami di Singapura dan Timor telah membuat prestasi besar, kami tidak boleh kalah."ucap Letjen Yuda dengan wajah tegas dan garang.

Anak buahnya hanya bisa mengangguk dan tidak berani untuk menatap matanya. Yuda memang orang yang tidak mau kalah dari yang lain, melihat unit lain membuat prestasi besar dia tidak mau kalah.

"Segera kembali ke pasukan masing-masing untuk menyiapkan pasukan, invasi kami akan dimulai besok pagi pukul 7 waktu setempat!"

Setelah itu mereka semua pergi meninggalkan Yuda sendirian menatap peta Malaya Timur.

"Ini harus di satukan! Kami tidak boleh berbagi perbatasan darat dengan negara asing apa lagi penjajah!"

Sedangkan itu di Kuala Lumpur, Malaya Barat. Para Jendral tentara kolonial Inggris di British Malaya melakukan rapat.

"Singapura harus direbut kembali! Kami tidak bisa membiarkan mereka merebut pelabuhan terpenting kami di Asia!"

"Bagaimana caranya! Sekarang saja Indonesia menumpuk pasukan di Kalimantan Utara! Mereka akan menyerang Sabah, Serawak dan Brunie!"

"Malaya Timur bisa menunggu! Kami perlu merebut Singapura sekarang!"

"Cukup!!"

Suara teriakan nyaring membuat mereka semua terdiam, itu adalah suara dari Letjen Arthur yang merupakan Jendral tertinggi Inggris di British Malaya.

"Kenapa kalian malah berdebat di situasi yang seperti ini! Musuh kami sudah mengelilingi wilayah kami dimana-mana, seharusnya kita memikirkan cara yang efektif bukannya berdebat!"ucap Arthur membuat mereka semua malu.

Lagi pula mereka semua ini sedang panik, bala bantuan dari India masih tertunda menunggu arahan parlemen. Sekarang mereka ditinggalkan sendiri dan harus berjuang di sini sendirian.

Indonesia 1932Where stories live. Discover now