PROLOG.

958 90 4
                                    

Kalian sepertinya butuh prolog biar bisa masuk ke jalan ceritanya.

Cerita ini adaptasi dari AU yang aku buat juga di X, kalo kepo, bisa cek link di bio aku, mampir aja ke akun itu, judul AU nya itu, "Rainy, not noisy", hehe selamat membaca!

.
Prolog.
Di setiap hubungan manusia pasti melewati begitu banyak rintangan.

Manusia dewasa masih labil dalam membuat keputusan di hidupnya, itu merupakan hal yang wajar. Apalagi jika ingin memulai suatu hubungan pasti ada yang harus di korbankan, entah itu waktu, kesempatan, energi, privasi dan juga kebebasan. Mereka yang menjalani itu patut mengerti segala resiko yang dapat ditimbulkan dalam hubungan itu sendiri. Namun apakah ada? cerita cinta tanpa adanya permasalahan? Pasti ada saja faktor yang membuat hubungan itu goyah, bahkan hubungan yang sudah dianggap serius pun sering kali mengalami konflik karena ego yang menguasai. Tapi, itu semua tergantung pribadi masing-masing bagaimana menyikapi setiap masalah yang terjadi.

Dia Shaira Alsava, gadis yang begitu loyal pada temannya, juga pada pacarnya, sayangnya kekasihnya itu melakukan hal yang sangat tidak ia sukai, ia melihat dengan mata kepalanya sendiri dimana kekasihnya itu mengajak orang lain selain dirinya ke dalam apartemen milik Chika, hanya berdua saja, ia tak tau apa yang sudah mereka lakukan karena ia baru menginjakkan kakinya di tempat itu, ia sudah tak bisa berpikir jernih lagi, ternyata ada orang lain yang lebih dulu tau tempat itu sebelum dirinya, dan tanpa mempedulikan apapun, ia langsung pergi meninggalkan gadisnya itu dan mengambil penerbangan ke Belanda malam itu juga, yang padahal ia baru saja berhasil landing dari Oxford setelah menyelesaikan study S2 nya, dalam pikirannya saat itu, dirinya hanya perlu menenangkan diri, oleh karenanya ia berniat pergi menjauh dari mereka.

Keterpurukan tak bisa menjatuhkannya selamanya, ia kemudian bertekad untuk buktikan bahwa dirinya bukanlah orang yang lemah.

·

Yessica Abigail, ia tak ada terbesit satu niat pun untuk mengkhianati kekasihnya, keadaan saat itu memang tidak berpihak padanya sama sekali, ia tau Ara sakit hati, namun ia juga merasakannya ketika Ara tak memberinya kesempatan untuk menjelaskan situasinya pada waktu itu. Chika tak kuasa melihat sorot kekecewaan di mata Ara, ia hanya bisa menumpahkan tangisannya di bawah guyuran air hujan sembari menatap sendu Ara yang melangkah menjauhinya.

Keesokan harinya, ia tak bisa menghubungi Ara karena pikirnya, gadis itu sepertinya sudah memblokir akses komunikasi dengan dirinya.

Padahal ada banyak fakta dibalik kesalahpahaman itu.

Setelah lulus kuliah, ia memutuskan untuk bekerja, dan dengan ambisinya itu ia segera mendapat pekerjaan, beruntungnya lagi, ia mendapat posisi yang ia inginkan selama ini, Namun, apakah semua bisa berjalan dengan mulus? Apakah ia akan betah dikerjaannya?

...

.
Pagi ini, Ara datang ke kantor dengan menenteng a cup of coffee di tangannya. Dengan tampilan formal namun tetap stylist tak jarang ia bisa mengalihkan atensi dan membuat orang-orang menatap kearahnya.

Gadis itu memasuki ruangannya tanpa mempedulikan orang-orang yang sedang memperhatikannya sejak ia memasuki gedung. Tak ada sapaan pagi ini, mood nya sedang tidak baik.

Hazell yang tadinya duduk di tempat kerjanya langsung menyusul boss nya itu dan ikut masuk keruangan tersebut.

Kini, ia melihat Ara sedang menatap keluar jendela, dan terlihat murung pagi ini.

"Ra, lo gapapa?" tanya Hazell setelah memasuki ruangan Ara tanpa permisi. Toh, ia sudah biasa melakukannya, karena Ara juga yang meminta.

Tanpa mengeluarkan suara, ia terlihat menggeleng pelan.

Anagata.Donde viven las historias. Descúbrelo ahora