Anagata.

Extra Part.

Enjoy.
🔞
.
Shaira Alsava, seseorang yang berhasil merebut kembali cintanya walaupun di terpa rintangan yang bertubi-tubi, nyatanya ia kini bisa hidup bahagia dengan sang istri.

Ya, Yessica Abigail lah yang menjadi istrinya sekarang.

Banyak sekali perdebatan dan perundingan yang sangat panjang hingga Ara akhirnya berhasil mendapatkan kepercayaan Chika agar ia bisa mengikat gadis itu pada tahap yang lebih serius.

Tentunya, dirinya itu bukan bocah yang sedang mengalami cinta monyet seperti kebanyakan remaja sekarang. Ia adalah seorang gadis mapan yang selalu siap menjaga dan memenuhi kebutuhan orang-orang tercintanya, termasuk Chika dan Levin.

Anak laki-laki itu sudah genap tiga tahun minggu lalu, perayaan sederhana yang diadakan oleh kedua orang tuanya itu penuh respon positif dari orang terdekat.

Bahkan, para aunty nya itu jauh jauh datang dari Indonesia hanya untuk ikut hadir dalam perayaan ulang tahunnya.

Ara tak pernah memikirkan apapun lagi selain kebahagiaan keluarga kecil nya itu.

Senyum tak pernah luntur dari bibirnya ketika ia bisa melihat Chika dan Levin senang saat ia ajak pergi bermain di taman bermain, atau sekedar jalan-jalan saja.

Semua orang perlu menyadari bahwa tak semua harus tentang harta, hal kecil seperti meluangkan waktu walaupun hanya sebentar saja bisa membuat orang lain bahagia.

Gadis itu pun baru menyadari bahwa kehadiran dirinya itu lebih di butuhkan daripada hal lainnya.

.
Ara masih terlelap dalam tidur nyenyaknya, karena semalam ia menghabiskan waktunya untuk menyelesaikan pekerjaan kantor.

Ia tak sempat pulang karena saat ini, perusahaannya itu sedang berkembang pesat. Banyak donatur dan juga investor yang melakukan kerja sama dengannya.

Hal itu mengharuskan dirinya untuk tinggal lebih lama di kantor untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Akhirnya, gadis itu pulang pada pukul 2 pagi, dan saat sampai rumah, istri dan juga anaknya itu pasti sudah tertidur.

Berusaha untuk tak mengeluarkan suara bising, ia berhasil masuk ke dalam rumah, ia bernapas lega ketika sudah mengunci kembali pintu utamanya.

Oh iyaa, Ara memilih untuk membeli rumahnya sendiri. Ia hanya ingin menempati rumah itu bersama keluarga kecilnya, itu adalah impiannya sejak dulu.

Levin pun sudah dibuatkan kamarnya sendiri, karena anak itu sendiri yang memintanya.

Kini, ia berjalan menuju kamar nya, setelah mengambil minum dari dispenser air di dapur.

Sepatu nya sudah ia lepas dan ia letakkan di rak dekat pintu tadi, jadi ia hanya menenteng tas dan blazernya, tubuhnya itu masih di balut oleh kemeja warna biru cerah. Namun, muka nya itu tak secerah bajunya.

Sampai di kamar, ia meletakkan semua yang ada di tangannya tadi pada sofa. Ia mendekat pada seorang gadis yang tengah tertidur lelap dengan hp di dekat wajahnya itu, ia langsung menebak kalo istrinya itu menungguinya pulang tapi alhasil malah ketiduran.

Kecupan sayang ia daratkan pada kening yang tertutup rambut itu.

Ia memutuskan untuk pergi membersihkan diri agar bisa cepat bergabung dengan Chika dan memeluknya.

Keduanya terlelap hingga matahari pagi membangunkan salah satu gadis dari tidur lelapnya.

Mata coklat itu dibuka secara perlahan menyesuaikan cahaya yang masuk, menoleh ke sebelahnya, ada gadis mungil lucu kecintaanya itu sedang bergelayut manja pada lengannya.