BAB 75: OBAT SAKIT KEPALA

6K 791 28
                                    

SELAMAT MEMBACA
***
Aruna dan Utari sampai di rumah saat waktu hampir magrib. Mereka sudah melihat mobil yang tadi di pakai Arjuna dan Abi ke rumah sakit. Tandanya dua orang itu sudah pulang.

"Loh, Ayah sudah pulang. Katanya tadi sampai malam rapatnya." Ucap Utari saat keluar dari mobil.

"Mungkin selesai lebih cepat Bun," ucap Aruna pada Utari.

"Mungkin. Ayo masuk," Utari mengajak Aruna untuk masuk kedalam rumah.

"Assalamu'alaikum."  Aruna dan Utari mengucapkan salam begitu kakinya memasuki rumah.

"Walaikumsalam."  Terdengar suara Abi dan Arjuna menjawab salam keduanya.

Melihat Abi yang tengah santai di ruang tamu, Utari pun langsung duduk di sebelah suaminya itu. Meluruskan kakinya yang terasa lelah karena berkeliling Mall bersama Aruna tadi.

Sedangkan, Arjuna yang melihat Aruna datang membawa banyak kantong belanjaan langsung menutup majalah yang awalnya dia baca. Matanya langsung fokus kearah istrinya itu. Bukan belanjaan yang Aruna bawa, sunggu Arjuna sama sekali tidak mempermasalahkan. Tapi masalahnya ada pada pakaian yang Aruna kenakan.

"Abang, sudah lama pulangnya." Tanya Aruna pada Arjuna.

Dia duduk di sebelah Arjuna. Bahkan langsung merebahkan kepalanya di lengan suaminya itu. Bersandar dengan nyaman disana. Tidak hanya Utari, Aruna pun merasa lelah.

"Coba berdiri dulu kamu," ucap Arjuna sambil menepuk pelan paha Aruna.

"Kenapa?" Tanya Aruna dengan bingungnya. Namun, meski begitu Aruna tetap berdiri di hadapan Arjuna.

Arjuna mengamati penampilan Aruna dari ujung kaki hingga kepala. Bukan karena Aruna jelek atau tidak cocok dengan apa yang dia kenakan. Tapi yang benar saja, istrinya berkeliaran dengan baju sependek itu.

"Abang tidak ingat kalau pernah belikan Runa baju sependek ini?" Ucap Arjuna dengan ekspresi bingungnya. Berusaha mengingat kapan dia belikan istrinya baju sependek itu. Juga seingatnya Aruna tidak memiliki baju seperti itu.

"Bunda yang belikan tadi." Ucap Aruna dengan santainya.

"Terus kamu keliaran di Mall pakai baju sependek ini?" Tanya Arjuna lagi. Jangan lupakan tatapan Arjuna yang tajam, siap menelan Aruna bulat-bulat saat itu juga.

Sebenarnya dress yang Aruna gunakan tidak pendek juga. Masih taraf wajar, hanya sedikit di atas lutut tapi masih normal. Namun, normal di mata orang lain tidak normal di mata Arjuna.

Di mata laki-laki itu, pakaian yang istrinya pakai tidak cocok untuk keluar terlalu pendek.

"Kamu gerak sedikit ini kelihatan pakaian dalammu Runa. Kenapa pergi pakai baju sependek ini. Kamu tidak pikirkan kalau ada angin terus pakaianmu ini terbang?" Arjuna memulai ceramah panjangnya.

Utari dan Abi yang duduk di sofa seberang mereka hanya diam. Menonton drama suami posesif  yang sebentar lagi akan di mulai itu.

"Pendek dari mana? Tidak kok," ucap Aruna santai.

"Tidak pendek apa? Harusnya kamu itu kalau pakai rok atau dress yang panjang. Di bawah lutut bukan sependek ini."

"Bunda belikan banyak dress seperti ini," ucap Aruna lagi sambil menunjuk tas belanja yang tergeletak di sebelah Arjuna.

Arjuna langsung membuka belanjaan Aruna di tempat. Dia melihat semua barang-barang yang di beli istrinya itu. Tidak ada masalah sedikitpun dengan aksesoris ataupun sepatu. Juga beberapa baju masih bisa di pakai. Tapi ada lima dress pendek yang Arjuna benar-benar mengutuk pembuatnya. Tidak tau bagaimana bisa baju sejenis itu masuk kedalam daftar belanjaan istrinya.

CINTA ARJUNA (DELETE) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang