Bab 23 ada apa?

3 2 0
                                    


Alezya beserta kedua abangnya mengantar Arya dan Zoya ke bandara. Karena mereka berdua akan berada di London cukup lama untuk mengurus beberapa hal di sana, juga untuk memperbaiki hubungan keduanya.

Jika kalian bertanya di mana keberadaan Riska dan ibunya. Mereka berdua ternyata sudah di pulangkan ke rumah ketika Alezya sampai di rumah tua itu. Mereka berdua hanya di jadikan umpan untuk memancing Alezya datang.

" Ale mau ikut Abang nggak? " Tanya Alderic menatap Alezya yang duduk di belakang. Setelah mengantar kedua orangtuanya, ketiga saudara itu memutuskan untuk pulang ke rumah.

Mata Alezya berbinar. " Kemana bang? " Tanyanya antusias.

" Kita jalan-jalan aja ke pasar malam yang, mau? " Tawar Alderic, dan disambut anggukan antusias dari Alezya.

" Pasti mau dong bang, apalagi kalau di traktir, pasti lebih semangat " jawab Alezya tak tahu diri.

Alderic terkekeh. " Iya nanti Abang traktir, sampe Kamu puas "

" Yess, makasih bang Eric " ucap Alezya dengan senyuman manis.

Alex memutar bola matanya malas melihat interaksi keduanya. Nampaknya sekarang Alderic sudah mulai mendekati Alezya, bahkan mereka berdua sudah terlihat akrab.

Setelah sampai di rumah, Alezya langsung pergi ke kamarnya untuk beristirahat sebelum pergi ke pasar malam.

" Abang nggak mau ikut? " Tanya Alezya pada Alex yang hanya duduk di sofa sembari menikmati salah satu acara tv.

Alex menggeleng. " Nggak, kamu pergi berdua aja sana, sama Abang kamu itu " usirnya dengan nada kesal.

Alezya sempat bingung mendengar nada bicara Alex yang sepertinya agak kesal padanya. Ia pun mengangguk. " Oke, Abang mau di bawain apa? " Tawarnya.

Alex menggeleng. " Nggak usah, cepat keluar sana, Eric Lo udah nungguin tuh " usirnya, lalu membaringkan tubuh nya di sofa dan menutup wajahnya menggunakan majalah yang ada di meja.

Alezya menghela nafas. Lalu berjalan keluar menuju Alderic yang sudah menunggu nya.

" Alex nggak ikut? " Tanya Alderic menatap kedatangan Alezya hanya seorang diri.

Alezya mengangguk lesu. " Iya bang, kayaknya bang Alex lagi kesel deh sama aku "

Alderic tersenyum tipis. Sepertinya ia sudah tau alasan mengapa Alex tidak mau akrab dengannya, dia merasa tersaingi karena telah merebut perhatian Alezya. Ia lalu mengusap pelan pundak adiknya itu. " Ya udah, ayo masuk "

" Wahh bang, ayo kita main itu " tunjuk Alezya pada permainan memancing ikan. Kini ia seperti bukan Alezya yang sedang membunuh seseorang, sekarang dia seperti anak kecil yang manja. Bisa dibilang Alezya memiliki dua kepribadian, mungkin.

Alderic mengangguk lalu menggandeng tangan Alezya menuju tempat permainan itu pancing ikan itu.

Sementara Alezya bermain pancing ikan, Alderic mengedarkan pandangannya ke arah orang-orang yang berlalu lalang. Matanya berhenti pada dua orang yang tengah mengantri membeli minuman. Ia tersenyum tipis, mungkin ini waktu yang tepat. Ia langsung menatap kearah Alezya.

" Ale, Abang mau beli sesuatu dulu ya, kamu tunggu dulu di sini " ujarnya dan diangguki oleh Alezya. Dengan cepat ia langsung berjalan menuju toko boneka.

" Ehh, kak Alezya "

Alezya menoleh ketika ada seseorang yang memanggilnya. Ia langsung berdiri. " Ehh Qeira, kamu lagi main disini juga? "

Qeira mengangguk. " Iya, tuh sama bang keanno " ia menunjuk kearah keanno yang sedang mengantri membeli minuman.

Alezya menganggukkan kepalanya seraya menatap keanno. Sejak kejadian itu, ia belum pernah lagi bertemu dengan cowok itu, juga dengan inti Dominus lainnya, padahal ia ingin sekali meminta maaf pada mereka.

The Story Of AlezyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang