11.

763 86 2
                                    

Ke esokan harinya jennie terbangun dengan posisi lisa masih memeluknya,dengan perlahan jennie menyingkirkan tangan lisa yang melingkar diperutnya,setelah lepas dari lisa jennie pergi kekamar mandi untuk mencuci mukanya,selesai dengan kegiatan bersih-bersihnya jennie segera turun ke arah dapur untuk memasak menu sarapan hari ini

Saat berjalan melewati meja makan Jennie dibuat kaget melihat berbagai makanan sudah tersaji di atas meja makan,keluar lah jisoo dari balik dinding pembatas antara dapur dan ruang makan dengan membawa susu

"unnie tumben sekali kau memasak dan yah tadi malam kau pulang jam berapa unnie" tanya jennie

"hemm hanya ingin saja(sambil memberi senyum manisnya),aku pulang jam 23.00 saat aku kekamarmu ternyata kamu sudah tidur dengan lisa"

"iyh unnie kemarin lisa sempat menangis karena chaeyoung pergi tanpa pamit padanya"

"iyh kemarin chaeyoung sempat mau kesini tapi karena tiba-tiba mendapat panggilan dari sekertarisnya dan bersifat penting alhasil chaeng langsung berangkat kebandara,kamerin unnie juga yang mengantarnya"

"ouh jadi begitu yah,unnie aku keatas dulu mau bangunin lisa"

"ya udah sana cepat nanti keburu dingin makannya kalo kelamaan"

Jennie berjalan munuju kamarnya sedangkan jisoo melanjutkan kegiatan nya menyusun peralatan untuk makan.

"lisa bangun" jennie menarik selimut yang menutupi tubuh lisa namun lisa masih saja betah memejamkan matanya

"lalisa anaak chaeyoung bangun" kali ini jennie menciumi seluruh wajah lisa tapi masih tidak ada respon,jennie yang mulai jengkel karena lisa susah dibangunkam pun berteriak

"LALISA PARK" kesabaran jennie habis sudah

"kenapa aunty teriak kita dirumah bukan dihutan"

"aishh anak ini,cepat sana cuci mukamu lisa terus turun kebawah kita sarapan bersama,dibawah juga ada jisoonie" setelah membangunkan lisa,jennie kembali turun kelantai dasar diikuti lisa yang berjalan dibelakang jennie

Terlihat jisoo yang sudah duduk dan sedang memainkan ponselnya,di ikuti jennie yang duduk tepat didepan jisoo,disusul lisa yang memilih duduk disampingnya jisoo

"lisa mau makan pake lauk apa?" tanya jisoo

"apa saja aunty"

"baiklah" jisoo menaruh beberapa lauk dipiring lisa

"cukup aunty ini kebanyakan"

"tidak apa-apa habiskan saja itu bagus untuk tubuhmu yang terlihat kurus" jennie tertawa mendengar kalimat terakhir jisoo

"benar lisa kenapa tubuhmu sangat kurus apa kau selama ini tidak dikasih makanan yang layak oleh ibumu"

"itu tidak benar,lisa selalu diberi makan enak,walaupun mama jarang sekali bersama lisa  dan jarang  memperhatikan lisa tapi ada bibi jung yang selalu disamping lisa" lisa berbicara sambil tertawa namun dilihat dari matanya memancarkan kesedihan yang berusaha ia tutupi,jennie dan jisoo melihatnya dengan tatapan sendu,lisa yang melihat tatapan sendu kedua aunty nya segera menghentikan tawanya

"eheem,hey ada apa aunty,kenapa kalian melihatku seperti itu"

"lisa maafkan perlakuan chaeyoung yang selama ini tidak baik kepadamu,maafkan setiap ucapannya yang melukai hatimu,percayalah sebenarnya dia sangat menyayangimu lisa namun dia belum bisa menunjukannya secara langsung padamu"

"ya walaupun terkadang tingkah ibumu  menyebalkan tapi semua yang dikatakan jisoo unnie benar,chaeyoung belum sepenuhnya berdamai dengan masa lalunya"

"hey kenapa kalian jadi se-serius ini hahahahh" lisa mencoba mencairkan suasana

"masakan aunty j tidak pernah gagal"tambah lisa

Jisoo yang mendengarpun tidak terima

"heeyyy ini aku semua yang masak enak saja aku yang cape memasak jennie yang menerima pujiannya"

"ho'oh benarkah itu aunty,hhehe maaf lisa tidak tau,lagi pula tumben sekali aunty jisoo memasak,tapi ya tidak terlalu buruk rasanya"

"huhh apa-apaan kau ini kenapa kau menambahkan kata 'tidak terlalu buruk' setelah mengetahui aku yang memasak"

"hhehee maaf aunty lisa hanya bercanda kenapa aunty marah-marah"

"kauu sangat menyebalkan kau tau itu lisaaa"

"kenapa aunty tidak mengaca,kau lebih menyebalkan aunty"

"LALISA" jisoo meninggikan suaranya

"iyh-iyh lisa minta maaf,aunty ini serius sekali"

Jennie yang melihatnya pun tertawa sambik menggeleng-gelengkan kepala

"sudah-sudah kenapa kalian jadi ribut begini" lerai jennie.










perjalanankuWhere stories live. Discover now