Brainout

322 19 0
                                    

KunYang!














Jadi, hari ini Kun kembali menghela nafasnya lelah. Karena apa?
Murid tahun ke 2 bernama Liu Yangyang kembali berbuat ulah.

Kemarin Kun mendapat sebuah laporan, bahwa salah satu muridnya mengalami pembullyan hingga menyebabkan sang korban patah kaki.
Kun sebagai guru BK harus bertindak tegas dong? Akhirnya dia cari pembully tersebut, dan pada akhirnya Yangyang lah menjadi tersangka.

Sebenarnya ini bukan sekali, dua kali loh Yangyang masuk ke dalam ruang BK. Mungkin sudah di bilang dia langganan? Tapi kali ini kasusnya lebih parah.

Biasanya sih, Yangyang masuk BK tuh karena malakin adek kelas bareng temen-temen si Jeno dan Renjun tapi di kasus kali ini cuman Yangyang yang di giring masuk BK.


"Kamu tau kan kenapa saya manggil kamu ke sini Liu Yangyang?" tanya Kun

Yangyang yang duduk di depannya hanya mengalihkan pandangannya, acuh terhadap guru BK di depannya.

"Bapak kalau engga tau apa-apa gausah banyak bacotnya." ketus Yangyang

Kun mendelik tajam ke arah muridnya itu "Kamu ini benar-benar ya, saya sudah lelah harus ngasih kamu surat peringatan terus."

"Yaudah, kalo gitu bapak diem aja! Gausah ikut campur urusan saya!" Yangyang mulai naik pitam, menggebrak meja dan mencondongkan tubuhnya ke arah guru BK nya itu

"Saya ga bisa diam begitu saja mendengar bahwa ada salah satu murid saya yang op name gara-gara kamu." Kun menanggapi nya dengan tenang

"Peduli gua, cuman patah kaki doang ga mati kan?" jawab Yangyang

"Patah kaki ya? Baik, kali ini saya engga akan nyuruh orangtua kamu ke sini. Lagi pula percuma juga saya manggil orangtua kamu, ujung-ujungnya yang datang cuman supir kamu sebagai perwakilan."

Yangyang mendengus kesal mendengar ucapan guru BK di hadapannya ini, dan ia kembali menduduki kursinya "Nah, gitu dong! Ini udah selesai kan? Kalau gitu gua mau pulang. Bye!"

Sebelum benar-benar keluar dari ruangan, Kun bergegas berdiri dan menarik tubuh Yangyang ke arah sofa di ruangannya.

"Kamu pikir, kamu bisa pergi gitu aja dari saya?" Kun mencengkram erat dagu muridnya itu

"Maksud bapak apa?! Lepas! Gua mau pulang!" Yangyang mulai berontak tapi sia-sia

"Kamu bilang, tadi cuman patah kaki kan? Saya juga bisa bikin kamu ga bisa jalan loh Yangyang." guru BK tersebut dengan kurang ajarnya mencium bibir kering Yangyang.





























































Sekarang sudah hampir pukul 6 sore, keadaan di sekolahan sudah mulai sepi.

Di sebuah ruangan terdapat dua manusia yang sedang beradu kehangatan tubuh.

Terdengar suara desahan yang saling bersautan.

Yangyang duduk di pangkuan guru BK yang memarahinya habis-habisan, dengan keadaan tubuh telanjangnya yang lebam akibat beberapa pukulan yang di berikan oleh gurunya tersebut.

Tangannya terikat di belakang menggunakan sabuk pinggang, matanya tertutup oleh dasi, dan hanya menyisakan bibir kecil yang merah merekah karena ciuman kasar dari sang guru.

"Enak?" tanya Kun sambil menaik turunkan pinggul muridnya

Yangyang terus mendesah, menundukkan kepalanya 'Sial, kenapa aku bisa berakhir seperti ini?!'

Kun hanya tersenyum melihat reaksi dari muridnya ini.









































Segini doang, sisanya bayangin sendiri.

KūnYáng or YángKūn (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang