CHAPTER 4

355 33 4
                                    

"kemenangan MU hanya sementara selebihnya semuanya hanya akan berpihak kepadaku"

**Happy reading**

21++

Setelah melakukan beberapa perdebatan dengan jennie, Veronica beranjak memasuki kamarnya dan terdiam menatap Kim yang tengah melepaskan jasnya.

Dengan senyuman cerah Veronica menabrakan dirinya sengaja hingga membuat Kim tersentak dan menahan tubuh Veronica yang menatapnya pura-pura terkejut.

"Sayang--

"Maaf aku tersandung sepatuku"ujar Veronica pura-pura, Kim tersenyum tipis, dengan pelan Kim mengusap ubun-ubun Veronica dengan pelan dan lembut.

Veronica menutup matanya saat sentuhan Kim mendarat begitu lembut di kepalanya,tanpa disadari Veronica Kim mendekatkan wajahnya dan fokus menatap bibir Veronica yang terbuka untuk mengambil nafas.

Ehmmm
  Desah Veronica pelan saat Kim dengan cepat membungkam mulut Veronica dengan lumatan bringasnya

"

Sorry"ujar Kim sambil mengusap pinggiran bibir Veronica.

Veronica hanya terdiam sesaat menatap Kim yang telah memasuki kamar mandi, dengan perlahan Veronica menyugar surainya gugup.

"Caramu masih tetap sama seperti di awal Leon"ujar Veronica merebahkan tubuhnya dikasur dan menatap langit-langit kamarnya.

***

"AKHHHH,, SIALLLLL!"

"MENGAPA AKU HARUS TAKUT KEPADAMU VERONICAA??, KAU TIDAK ADA APA-APANYAA BITCHH!"Teriak Jennie.

Apartemen gadis itu sekarang telah menjadi seperti kapal pecah sedari 2 jam yang lalu setelah kepergian veronica Jennie membanting semua barang-barangnya frustasi.

Jennie terduduk di kasurnya dengan pandangan kosong, dengan perlahan tangan wanita itu terangkat mengusap perutnya dengan lembut diselingi senyuman seringainya.

"Tidak apa-apa, ada bergunanya dirimu hadir di perutku, kau tahu bukan mommy mu ini tidak menginginkan dirimu?, jadi lebih baik kau tiada saja saat urusan mommy mu ini selesai, dari dulu aku selalu menjadi yang utama maka sekarang akupun akan mendapatkannya lagi, Kim adalah milikku tetap akan menjadi milikku, Veronica hanyalah bayangan hitam dari kehidupanku yang akan aku musnahkan nanti"ujar Jennie dengan tatapan tajamnya

Wanita itu segera merebahkan dirinya dan mulai memejamkan matanya,rasanya setelah mengamuk dan melampiaskan emosinya ke semua barangnya membuat dirinya merasa lega dan tenang.

***
Lain halnya dengan wanita yang kini terduduk di kursi kerjanya dengan senyum meremehkan menatap tampilan layar cctv yang menampilkan aktivitas wanita yang tertidur pulas.

"Bagaimana mungkin kau bisa membasmi diriku sedangkan dirimu sangat mudah terkecoh dengan keahlianku?"ujar Veronica sambil menggelengkan kepalanya tak habis pikir.

"CK, memang dasarnya wanita ini memang bodoh dan tak punya hati, ingin melenyapkan anaknya?, sungguh pemikiran iblis!"ujar Veronica tanpa melepaskan pandangannya dari layar besar cctv yang menampilkan Jennie yang terlelap.

"Hanya tunggu waktu yang tepat saja Jennie, kehancuranmu akan segera datang menghancurkan dirimu, cukup tahun kemarin aku menderita, sekarang giliran dirimu untuk merasakan apa yang aku rasakan"monolog Veronica sambil menyandarkan kepalanya di kursi putarnya.

Drrrt
  Veronica mengalihkan pandangannya menatap handphone miliknya yang berdering menampilkan nama Kim, segera wanita itu mengangkatnya.

"Ya ada apa Kim?"

"Kau dimana?"

"Aku...  Di kamar tamu ada hal penting yang aku kerjakan"

"Bisakah kau ke kamar kita?, aku ingin membicarakan sesuatu kepadamu,, hal penting"

"Baiklah, tunggu aku segera kesana"

"Ok"

Dengan pelan Veronica membereskan kembali peralatan tvnya dan mematikannya lalu kemudian beranjak keluar tak lupa menguncinya kembali, dan segera berlalu menuju kamarnya dengan Kim.

Veronica pun penasaran ada hal penting apa yang ingin dibicarakan Kim larut malam seperti ini, tidak biasanya pikir Veronica.

Ceklek..

Kim berbalik menatap Veronica datar tak lupa menatap penampilan Veronica yang memakai pakaian tidur  satin yang tipis, tapi pandangannya berkabut saat menatap daerah bagian dada Veronica yang sedikit mencuat tegang, sepertinya ia tak memakai bra pikirnya.

"Kemari"panggil Kim dengan suara seraknya.

"Ada apa?, jika kau ingin membicarakan selingkuhan mu aku tak Sudi sekali"ujar Veronica

"Bukan itu, aku ingin membicara hal tentang dirimu saja"balas Kim.

Karena tak kunjung mendapatkan pergerakan dari Veronica Kim segera menarik tubuh Veronica hingga membuat wanita itu terjatuh ke kasur ,dan Kim menindihnya.

"Sikapmu benar-benar tidak pernah berubah Vero, kau masih saja tetap keras kepala"sarkas Kim datar.

"Lalu?, jika aku keras kepala apa urusannya denganmu, apa itu menghalangi kehidupanmu?, tidak kan?"tanya Veronica kesal.

"Tidak,,, .. kau malam ini cantik"puji Kim dengan suara beratnya, dengan perlahan Kim menyandarkan kepalanya tepat di belahan dada Veronica yang seketika ikut berdebar dengan wajah yang sudah memerah.

Veronica bak patung apalagi Kim telah mengangkat gaun tidurnya dan mengusap perut ratanya.

"Ahhh"desah Veronica spontan saat Kim dengan kurang ajarnya membelai perut rata Veronica menggunakan lidahnya.

Tubuh Veronica menggelinjang tak tentu arah saat jilatan Kim perlahan naik tepat di belahan dadanya, dengan menggunakan giginya Kim menarik gaun tidur itu dengan perlahan.

Setelah menariknya Kim terdiam menatap bongkahan dada sintal yang padat yang terasa sangat pas didalam genggamannya, dengan pelan pria itu membelainya dengan lidah, memutarnya ke arah yang berlawanan dan berakhir menghisapnya rakus.

"Ah ah ahh"desah Veronica terus menerus dengan nafas yang sudah tak beraturan.

Jilatan Kim semakin turun, setelah menikmati dada Veronica Kim beranjak kebawah dengan posisi tengkurap, melepaskan perlahan celana dalam Veronica dan menatap penuh dambaan kepada kewanitaan Veronica.

"Aku merindukan ini sayang"ujar Kim dengan suara beratnya, setelah itu dengan gerakan lambat Kim membuka lipatan vagina Veronica lalu menjulurkan lidahnya menikmati lipatan tersebut dengan menutup matanya.

Slruppp

Slruppp

Slruppp

"Ah ah akhk ahhhh"

"AKHHHH stop Kim, tidakk tolongg sudah, aku tak tahann"teriak Vale kesetanan saat Kim terus menghisap vagina begitu menggebu, tak hanya lipatannya saja Kim begitu semangat mengisap klitoris Veronica dengan begitu lembut.

Slrupp

Slruppp

Ahh, slrupp

"Kim berhenti aku ingin keluarrrr"ujar Veronica dengan dada yang meninggi menandakan ia akan segera mencapai pelepasannya.

Kim tak perduli dengan teriakan Veronica pria itu terus menghisap rakus vagina Veronica dengan begitu lancar, memberikan jilatan kencang dan berhenti sejenak kemudian melanjutkan dengan memberikan hisapan kuat pada klitoris Veronica, ini nikmat batin Kim.

AAAKKHHHHH

Tak berhenti Kim bahakn menghisap cairan squirting dengan rakus tanpa membiarkan cairan itu jatuh sedikit pun.




























To be continued


3 Januari 2024

AFTER MARRIAGE, HE RETURNED!!! (ON GOING)Where stories live. Discover now