𝟰𝟬.

8.7K 265 22
                                    

-𝑴𝒖𝒉𝒂𝒎𝒎𝒂𝒅 𝑺𝒚𝒂𝒇𝒊𝒒 𝑭𝒂𝒊𝒛 𝑯𝒂𝒊𝒕𝒔𝒂𝒎-
-𝑳𝒂𝒚𝒍𝒂 𝑵𝒂𝒛𝒎𝒂 𝑯𝒂𝒇𝒊𝒛𝒂𝒉-

Keesokan harinya Layla terbangun dengan mata yang sembab, begitu hancur hatinya ketika ia sudah mencintai Gus Syafiq dengan tulus dan iklas, namun apa yang terjadi Gus syafiq malah bersenang-senang dengan wanita lain.

"Ya Allah, apa ini balasan dari dosa-dosa ku yang pernah aku perbuat?" Monolog Layla sambil meneteskan air matanya

Layla melihat jam dinding ternyata ini sudah siang jam menujukan pukul 08.11, Layla kaget dan merasa bersalah karena ia telah melewatkan sholat Subuhnya

"Astagfirullah hal'adzin ya Allah, ko bisa aku melewatkan sholat subuh" monolognya

Tiba-tiba ada seseorang yang mengetuk pintu kamar layla

Tok tok tok

Layla membuka pintu kamarnya dengan keadaan yang masih berantakan

"Alhamdulilah usha bangun, sekarang kamu mandi ya, mamah sama papah tunggu kamu di bawah" ucap mamah Fadilla

Layla hanya mengangguk, ketika mamah Fadila enyah dari hadapannya ia pun langsung ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Setelah selesai, Layla turun ke bawah untuk menemui ornagtuanya

"Masyaallah anak papah" ucap papah sultan

Layla tersenyum tipis lalu duduk di samping papah sultan

"Udah siap?" Tanya papah sultan

"Siap?, Emangnya mau kemna pah?"

"Kita mau pergi keluar, ada sesuatu yang harus kita bereskan"

"Maksudnya?"

"Kamu ikuta aja dulu ya"

Layla pun mengangguk

lalu mereka pergi dari keluar, dan naik ke mobil papah sultan. Di ladam mobil Layla kebingungan dan perasaanya sedikit cemas seperti ada hal yang terjadi

"Pah sebenernya kita mau kemana?" Tanya Layla

"Kita ke kepesantren, suami kamu dan mertua kamu ingin berbicara hal yang penting"

Raut wajah layla kini berbah menjadi tidak senang dan seperti menahan kemarahan

"Sudah, nanti kalau kita sudah sampai disana jangan menangis ya, dan kamu harus kuat, jadilah wanita yang tegar" ucap papah sultan sembari melajukan mobilnya

Layla hanya terdiam, yang dibilang papahnya barusan itu tidaklah mudah, menjadi wanita tegar dan kuat itu tidak mudah, harus menelan rasa pahit yang ia rasakan itu sangatlah sakit, ini tidak adil baginya lelaki hanya bisa berucap tanpa bisa merasakan apa yang dirasakan wanita, bukan perihal ingin di mengerti tapi rasa sakit di balas maaf itu tidaklah adil.

Kini mobil papah sultan sudah berada di depan ndalem, papah sultan, mamah Fadilla dan Layla turun dari mobilnya, lalu mereka disuruh masuk oleh santri ndalem ke dalam rumahnya

Imamku Gus Killer [Terbit]Where stories live. Discover now