prolog

2.5K 121 12
                                    





[SELAMAT MEMBACA]





"Oekk oekk oekk!!" terdengar suara tangisan bayi yang baru saja lahir.

"Selamat, Bu! bayinya terlahir dengan sehat dan selamat," ucap Dokter yang sudah membantu seorang ibu melahirkan anaknya di rumah sakit.

Sang ibu hanya bisa tersenyum sambil nafasnya terengah-engah, pasalnya dia masih kelelahan karena proses melahirkan yang cukup lama.

"Baiklah, Bu. Saya akan cek bayi ini apakah mempunyai quirk atau tidak," pamit dokter

Sang ibu mengangguk, lalu mengingat sesuatu tentang perkataan dari mendiang suaminya.

"Dedek kalau ntar udah lahir mau jadi apa?" tanya suami di kamarnya sembari mengusap perut sang istri yang sudah mulai membesar. Pemilik perut buncit tersebut hanya tersenyum melihat interaksi suami dengan anaknya yang ada di dalam perut.

"Kalau ayah maunya kamu ntar jadi hero yang membantu semua orang dengan senyuman. Dan satu lagi, tolong jaga ibu mu yang cantik ini jika suatu saat ayah udah ngga ada." Masih mengusap perut sang istri. Namun, tatapanya berubah menjadi sendu

"Kamu jangan ngomong begitu, ah!" peringat sang istri

"Maaf ya, sayang. Aku gak bermaksud membuat kamu sedih. Cuman, entah kenapa aku punya firasat yang buruk tentang diriku ini," ucap sang suami yang kini sudah berdiri dan menatap sang istri.

"Jangan tinggalin aku mas. Aku mohon," sang istri meneteskan cairan bening dari matanya.

"Eh eh kok nangis?"

Sang istri masih tetap menangis."lagian kamu ngomongnya gitu!!"

"Iya iya maaf, ya?" lalu sang suami memegang kedua pipi sang istri.

"Lihat aku sini, aku janji gak bakal ninggalin kamu sendiri disini, walaupun suatu saat aku tiada, aku akan selalu ada dalam sini." sambil menunjukan telujuknya ke dada bagian kiri sang istri. "Didalam hati kamu." Sambung sang suami.

"Kamu jangan sedih sedih lagi ya? kasian dedek bayinya nanti ikut nangis."

"Iya, Mas."

Melihat sang istri yang masih saja menangis, sang suami menarik perempuan yang sedang mengandung tersebut ke dalam pelukannya.

Setelah melamun cukup lama, lamunannya pecah saat mendengar suara knop pintu terbuka yang menampilkan sang dokter yang sedang membawa bayi ke arahnya.

"Gimana, Dok, apakah anak ku mempunyai ..."

"Maaf, anak ibu terlahir quirkless," pertanyaan sang ibu dipotong oleh Dokter.

Deg

••••

Lio, Lio adalah anak yang terlahir quirkless. Nama asli dari Lio adalah Revaldo Adelio, saat ini ia berusia 7 tahun. Di sebuah taman bermain yang cukup besar Lio sedang bermain sendiri. Tetapi, ia melihat ada anak seumurannya yang sedang menangis sendiri di ujung taman bermain.

"Kamu kenapa nangis?" tanya Lio.

"Aku lagi kangen sama papah mamah," jawabnya.

"Emang olang tua kamu kemana?" Lio memang masih sedikit cadel.

"Mamah papah aku udah meninggal 2 tahun lalu," jawabnya.

"Ohhhh.... ayah aku juga udah meninggal. Tapi, kata bunda kita ngga boleh sedih. Soalnya kalau kita sedih ayah juga jadi sedih. Jadi, kamu jangan nangis lagi ya?? bial olang tua kamu gak sedih disana."

Hero AcademiWo Geschichten leben. Entdecke jetzt