(07)

923 95 7
                                    

Love After Married,

— GeminiFourth.


Don't forget to give your feedback, ya. I really hope for appreciation in the form of likes and comments.
Thank you.

Enjoy, my readers.

.
.
.
.
.

Chapter 7 : Conversation With You.


Semenjak Fourth menerima pesan masuk—kabar bahwasanya Gemini belum bisa pulang karena keperluan mendesak—membuat dia kehilangan selera makan malam. Yang tadi masih begitu asik menikmati buah-buahan seketika entah langsung hilang kemana moodnya.

Bibi sampai berulang kali mengetuk pintu kamar dan menawarkan serta meminta supaya Fourth mau makan malam walaupun sedikit. Namun, tetap saja tuannya itu selalu kekeh dan bersikap keras kepala.

Gak cuma bibi, Gemini turut andil pula dalam mengingatkannya untuk makan malam. Dan itu semakin meyakinkan Fourth kalau apa yang dilakukan oleh bibi Ning juga pasti suruhan dari Gemini.

Fourth seketika menjadi teringat akan perkataan Damara tadi pagi yang memintanya untuk selalu berbagi cerita apapun itu. Tapi, ia merasa sebaiknya bunda tidak perlu tahu tentang malam ini. Damara pasti akan memaklumi tindakan Gemini yang sedang hectic dengan pekerjaan, kan?

Karena ia sedang tidak mau bercerita. Fourth hanya butuh keberadaannya diakui. Dianggap ada. Diandalkan. Ayolah, apa dunia pernikahan kenyataannya memang secanggung ini?

Sungguh, seorang hyper aktif seperti Fourth jikalau harus dihadapi dengan situasi canggung rasanya benar-benar menyebalkan.

Smartphone miliknya saja sampai dimatikan demi ketenangan. Padahal sebelumnya ia sempat menyimak beberapa pesan masuk dari room chat group khusus anggota rekan kerjanya yang sedang membahas projects baru. Iya, hanya sekedar mengintip sedikit tanpa ada niat untuk nimbrung dalam obrolan tersebut. Lagipula cuti yang Fourth ajukan masih ada sisa satu hari. Setidaknya biarkan selama itu pula ia tidak menyentuh segala urusan yang bersangkutan dengan pekerjaan.

Ngomong-ngomong soal kerjaan, Fourth bahkan belum sempat berdiskusi lagi dengan Gemini tentang bagaimana baiknya. Malam ini, untuk yang kesekian kalinya, Fourth kembali menerka-nerka dalam diam. Kepalanya berisik.

Overthinking.

Dan ketika waktu menunjukkan pukul sembilan malam lebih sedikit Fourth sudah masuk ke dalam alam bawah sadarnya dengan lelap walau sempat gundah karena merasa asing saat tidur di ranjang yang beda dari biasanya. Pastinya Fourth tidur di kamar tamu yang sudah dia bersihkan tadi.

•••

Keesokan harinya, begitu matahari muncul dari ufuk timur dan kedua indra penglihatan Fourth mulai terbuka sempurna dirinya merasa seakan-akan melupakan perasaan kecewa dan sedih yang semalam sempat ia rasakan.

Bangun dengan posisi terlentang tentu membuat pandangan yang pertama kali ia lihat adalah langit-langit kamar mewah tersebut. Lalu, tak lama kemudian Fourth segera mengusapkan wajahnya menggunakan tangan sebelah kanan bersamaan dengan kepala yang ia tolehkan ke arah jendela kamar.

Love After Married || GeminiFourth.Where stories live. Discover now