(10)

1.1K 92 6
                                    

Love After Married,

GeminiFourth.

Don't forget to give your feedback, ya. I really hope for appreciation in the form of likes and comments.

Enjoy, my readers.

.
.
.
.
.

Chapter 10 :
When I called myself selfish.

"Fourth,"

Suara lirih memanggil namanya berulang kali terus menyapa indra pendengaran laki-laki muda yang kini sibuk mencuci piring. Namun, bukannya menjawab, sosok itu justru sengaja tidak memberikan respon. Gemericik air mengalir di wastafel benar-benar sangat membantu meredamkan suara sekitar termasuk suara berat milik seseorang yang berada tak jauh di belakangnya.

"Kalau dipanggil, tuh, jawab aku."

Dengan sisa kesabaran yang masih ada, Gemini kembali mencoba untuk bersuara sehingga ucapan itu berhasil membuat Fourth menoleh malas ke arahnya setelah mematikan kran wastafel.

"Kurang jelas apa lagi? Saya pikir semua udah bapak bahas tadi waktu makan?" Tanya Fourth selembut mungkin sebab ia mati-matian berusaha menahan gejolak emosi yang sewaktu-waktu bisa meluap lepas kendali.

Memang bener kata Fourth jika mereka berdua telah berbincang perihal rencana yang akan ia lakukan besok bersama rekannya sepulang jam kerja. Suasana makan siang yang seharusnya begitu tenang, damai, dan khidmat mendadak berisik akibat sahutan ricuh keduanya. Masih dengan Gemini yang bersikeras mempertahankan argumentasi tak terbantahkan membuat pembahasan mereka berujung sia-sia karena keduanya tidak mau saling berterus terang dan terbuka.

Gemini pada dasarnya memang kurang pandai mengekspresikan rasa simpati, lalu harus menghadapi sikap Fourth yang tidak terbiasa memahami keadaan tanpa ada sebuah penjelasan bener-benar menjadi suatu perkara yang perlu mereka atasi bersama agar dapat menemukan jalan keluarnya. Hingga pada akhirnya salah satu dari mereka harus mengalah, dan sosok itu adalah Fourth.

"Bapak tau saya masih awam dan perlu beradaptasi. Gak mudah buat bisa menerima perlakuan dan niat baik bapak padahal sebelumnya saya bisa lakuin itu semua sendirian."

Walaupun nada bicara Fourth nyaris terdengar menggebu-gebu, tetapi ia sangat pandai menguasai emosi diri.

"—Saya gak ngerti sama sikap bapak."

Kali ini Fourth memberanikan diri untuk mengeluarkan keluhan yang tertahan dalam kepalanya. Alasan mengapa ia protes, merasa keberatan, dan sulit memahami maksud dari sikap Gemini. Sementara, sosok yang mendengar pernyataan barusan hanya bisa tertegun.

Gemini diam membisu.

Tidak ingin terlihat seperti orang kehabisan kata-kata, Gemini beralih memalingkan pandangan demi menghindari kontak mata dengan Fourth yang sedari tadi terus menatap dirinya lekat.

"Pak? Pak Gemini!"

Fourth mau tak mau memanggil laki-laki yang lebih tua dengan sedikit menaikkan intonasinya karena ia sangat kebingungan melihat Gemini tiba-tiba beranjak berdiri dan asal pergi begitu saja dari meja makan. Bahkan, Gemini meninggalkan Fourth sendirian dengan posisi masih berdiri mematung dan masih mencerna dimana letak dirinya membuat kesalahan hingga Gemini bisa bereaksi seperti itu.

Love After Married || GeminiFourth.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang