7. It's about the owner #2

31 7 0
                                    

Ibu Kim yang pernah menyandang dua marga, Han dan Lee sebelumnya. Jisung tahu sendiri kebaikan ibu ini selama mengurusnya bahkan hingga saat ini. Wanita tua yang cenderung cerewet kalau vitaminnya tidak diminum. Atau jika tidurnya terlalu larut, dirinya akan diomeli tapi tidak akan lama.

Pintu apartemen terbuka. Menampilkan lorong yang langsung terang akibat lampu motion sensor.

Disambut satu wanita yang membawa baskom, langsung digeletakkan begitu saja.

"Peter sayang? Ini kamu?" Wanita kepala lima itu berlari kecil tergopoh memeluk dirinya. Membanting serta apa yang tengah dipegangnya. Bahkan pisau sekalipun.

Bahaya sekali. Felix meringis melihatnya.

"Ibu, pelan-pelan. Lihat, bahan makannya jatuh semua."

Seungmin memungut benda-benda yang menggelinding di lantai disusul Felix yang tertawa atas tingkah ibunya. Jisung sampai ditarik ke sofa dan tidak dibiarkan ikut membantu.

Mereka mewajarkannya. Selama ini ketiganya khawatir dengan Jisung. Mereka putus kontak untuk waktu yang lama setelah perceraian itu meskipun sebenarnya jika orang tua mereka saling bertemu, akan baik-baik saja. Tidak ada pertengkaran yang tidak perlu.

Apa itu perebutan harga gono-gini? Apa itu perebutan hak asuh?

Sejak awal pernikahan kedua orang tua mereka, semuanya sudah dalam porsi masing-masing.

"... Lihat lengan kurus ini. Kamu makan apa, sih. Nanti ibu masakkan semua makanan yang kamu mau." Jisung merasa sedang dipijit dibagian lengannya yang tidak begitu berotot.

Lemah.

Seungmin dan Felix saling menatap kemudian tertawa. Sepertinya mereka tahu juga apa menu andalan yang akan Jisung minta.

"Pesan saja Bu. Pyongyang Naengmyeon, ya?" Ucap Felix yang ternyata sudah memesankannya. Seungmin segera menarik sang ibu untuk kembali melakukan pekerjaannya. Tidak akan selesai-selesai ibunya membuat kimchi timun.

Ia secara tidak langsung menyelamatkan Jisung yang kewalahan dengan hebohnya ibu mereka.

Teringat dahulu ketika masih menjadi keluarga, Jisung selalu aman dari ibunya.

Seungmin benar-benar bisa membuat ibunya menyerah untuk mengomelinya dan berakhir menasehati sebentar membiarkan anak kandungnya itu yang mengurus dua saudaranya.

Seungmin sedewasa kelihatannya.

"Ini Seungmin. Ah, tidak-tidak. Panggil dia Sky." Felix tidak mengacuhkan rupa Seungmin yang masih menggunakan baju seragam baseballnya.

Lagipula kelihatan tidak terlalu kotor.

Tidak tahu saja Felix berapa banyak kuman yang mungkin hadir di kamar Peter.

Tidak ada yang menjawabnya. Baik Peter maupun Seungmin tidak satupun mencoba untuk memulai bicara, Peter justru takut dengan raut wajah pemuda itu terlebih pakaian seragam Baseball yang cukup mencetak badan, terutama di bagian bahu membuat Seungmin tampak superior. Anak itu sudah atletis sejak kecil.

Felix tahu tidak mudah. Seungmin sendiri justru menilai tubuh Peter. Sampai ia menemukan satu bagian plester yang perekatnya mulai terlepas.

Ingat badannya masih kotor, Seungmin menitah Felix. "Panggil Nanny. Bawa perlengkapan luka. Aku akan mandi sebentar."

Dan ia pergi membawa serta tas dan barang bawaan lainnya.

Di luar Seungmin menggerutu. "Felix Yongbok tidak pernah benar. Ia ingin anak itu terinfeksi bakteri atau bagaimana."

Crying Room [ Han ] Hiatus Sampe Juli/Agustus 2024Where stories live. Discover now