🥀Shasa🥀

473 22 7
                                    

Shasa terbaring lemas dan menatap dinding rumah sakit, ia merasa ajalnya semakin mendekat.

Meow meow.

Suara kucing itu lagi, kucing yang selalu menemaninya akhir-akhir ini.

"Blue? Kamu selalu disamping aku,"ujar Shasa mengelus kucing yang ia beri nama blue karena mata kucing itu berwarna biru.

Padahal sudah berkali-kali blue diusir oleh perawat karena dirumah sakit tidak boleh membawa hewan peliharaan. Namun entah bagaimana cara nya blue selalu kembali ke pelukannya.

Blue tertidur di ujung kasur tepat disamping kiri Shasa.

"Blue, kalau ada kamu Shasa jadi nggak takut lagi,"ujar Shasa dengan senyum lemah.

Sean yang selalu pergi dan tidak menjaga nya sepanjang dia dirawat di rumah sakit ini, hanya Affan dan Hannan yang selalu perhatian kepada nya.

Kenapa semakin hari sikap kakak nya begitu acuh kepada nya.

Semenjak mama dan papa pergi kak Sean selalu berkelana entah kemana, Shasa juga heran mengapa di usia yang terbilang masih muda kakak sudah bergelimang harta.

Padahal usaha papa dulu terbilang bangkrut dan terlilit hutang.

"Apa kak Sean pesugihan?"pikir Shasa.

Ia menepis semua pikiran buruk tentang kakak nya itu, sekarang yang ia butuhkan adalah istirahat untuk memulihkan kondisi kesehatan nya.

"Sekarang gimana keadaan Wilda sama Kinanti? Sama kak Melia juga," Shasa bertanya-tanya tentang keadaan ketiga teman nya itu.

•••

"Kak Melia, tunggu!"teriak Affan langsung menggenggam tangan Melia.

Melia menatap tangannya yang disentuh oleh Affan, ia membulatkan matanya saat tangan nya disentuh oleh Affan.

"Lah? Kok nggak sakit?"batin Melia terheran-heran karena saat disentuh Affan ia tidak merasakan sakit sedangkan apa yang dibilang Vian barusan dia tidak boleh bersentuhan dengan lawan jenis.

Tapi bukan nya Affan lawan jenis?
Mengapa ia tidak merasakan sakit sedangkan saat Adi menyentuh nya ia merasakan rasa sakit yang amat dahsyat.

Affan juga bingung melihat Melia yang terus bengong melihat tangan Affan yang menggenggam Melia.

Affan pun melepas berlahan genggaman itu dan menatap Melia,"kak Melia kenapa?"

Melia menatap Affan dengan tatapan serius.

"Lo transgender?"

Affan membelalakkan matanya tidak percaya dengan pertanyaan yang dilontarkan Melia.

"Maksud kakak apa?"tanya Affan balik, tidak menduga bahwa Melia sebegitu konyol nya mengira bahwa Affan transgender.

"Udah lah lupain aja, ini terlalu rumit buat dijelasin,"mendengar pernyataan Melia membuat Affan semakin bertanya-tanya.

Melia pergi menuju kekelas nya dengan banyak pertanyaan didalam otak nya.

Affan hanya bisa mengacak-acak rambut nya tidak mengerti dengan pertanyaan Melia.

Sepulang sekolah Affan, Wilda dan juga Kinanti ingin menjenguk Shasa di rumah sakit. Affan juga sudah mengajak Melia, namun Melia tidak bisa karena ia harus latihan menari dan tidak diperbolehkan pulang larut oleh Eveline.

"Wilda, Affan, aku gak bisa ikut jenguk Shasa. Aku gak diizinin sama mamah,"ucap Kinanti alasan nya karena Yuyun tidak memperbolehkan Kinanti dekat-dekat dengan Shasa.

The Red WeddingWhere stories live. Discover now