🥀Culik🥀

638 34 0
                                    

Keduanya saling memandang satu sama lain dengan senyuman yang tulus, seolah-olah mereka sedang merasakan sesuatu yang belum pernah mereka rasakan sebelumnya.

Shasa sangat gembira melihat wajah Affan yang tampan dari bawahnya, meskipun mereka memiliki perbedaan tinggi yang cukup jauh.

"Mau jajan apa lagi sa?"tanya Affan kepada Shasa sambil menenteng sebuah kantong kresek yang berisi obat nyamuk dan Snack.

"Aku mau itu,"tunjuk Shasa kepada pedagang kaki lima yang berjualan batagor.

"Kamu mau batagor?"tanya Affan Shasa hanya mengangguk antusias, Affan pun tersenyum dan mengangguk dan ia pun membawa Shasa kesana.

"Bang beli dua porsi yah."

"Oke."

Affan bergidik dengan ketakutan saat melihat salah satu warung makan yang dipenuhi oleh makhluk Halus. Warung tersebut memiliki penglaris, sehingga membuatnya pengunjung menjadi ramai. Rasa mualnya pun menyeruak saat melihat makhluk tersebut menggunakan air liurnya untuk memasak makanan yang disajikan.

Shasa menggenggam tangan kekar Affan.

Affan melirik pergelangan tangan nya yang sudah diraih oleh Shasa.

Diri nya terlihat bingung namun Affan merasa diri nya jauh lebih baik dan tidak terlalu takut saat tangan mungil itu menggenggam erat tangan nya.

"Kamu gapapa kan?"tanya Shasa Affan hanya tersenyum dan mengangguk.

Setelah selesai membeli batagor Shasa meminta Affan untuk mengantarkan nya pulang karena sedari tadi Sean sudah mengomel lewat chat. Padahal Shasa sudah bilang akan menginap dengan Melia namun Sean menolak.

Mybrother💪
Pulang sa udah malem!

Mybrother💪
Jangan nginep nginep kaya gak punya rumah aja kamu,pulang!

Mybrother💪
Cepet pulang kalo gak uang jajan kamu kakak potong

Mybrother💪
P
P
P
P
P
P
Mengetik...

Shasa merasa geram dengan tingkah kakak nya ini yang sangat overprotektif kepada nya. Sean nyepam chat kepada diri nya.

Shasa tidak habis pikir padahal dia sedang asik bersama Affan namun semua nya kandas karena Kakaknya ini.

"Dasar kakak laknat!"umpat Shasa kesal.

"Udah nyampe Sa, nih batagor nya,"ucap Affan tersenyum lalu Shasa pun mengambil sebungkus batagor itu.

"Maaf yah Affan, bilangin ke mamah aku pamit pulang,"ucap Shasa yang sedih karena tidak sempat pamit kepada Hannan. Shasa hanya bisa tersenyum kecut, seperti biasa Affan hanya bisa tersenyum.

"Udah gapapa kamu masuk gih, cuaca malam dingin sa gak baik buat kamu,"ucap Affan menunggu Shasa masuk ke kediaman nya yang amat sangat megah bagaikan istana.

"Y-yaudah,yah aku masuk. Dadah Affan,"Shasa melambaikan tangan dan memasuki kediaman nya.

Affan melirik sejenak di langit-langit rumah Shasa.

Affan melihat wanita cantik sedang menari-nari diatas sana memakai kebaya hitam bernuansa keemasan dan memiliki selendang kuning.

Wanita itu menari-nari dengan lihai nya, sosok itu menarikan tarian tradisional khas

"Gak beres,"ucap Affan langsung saja pergi dari kediaman Shasa saat melihat sosok penampakan wanita itu. Nyatanya dia lebih takut dengan sosok khodam milik Shasa dibandingkan sosok di warung tadi.

"Ekhem! Kemana aja kamu?"tanya Sean dengan raut datar.

Saat sang kakak mengintrogasi nya Shasa hanya tersenyum dan menunjukan keresek makanan yang berisi batagor.

The Red WeddingWhere stories live. Discover now