1

571 32 0
                                    

HAPPY READING

Di sebuah apartemen di kota Jakarta, terlihat seorang gadis cantik berambut pirang bergelembang keluar dari kamarnya menuju dapur untuk mengambil segelas air guna menghilangkan rasa hausnya.
Setibanya di dapur, ia segera menuju kulkas dan mengambil sebotol air minum beserta gelas yang tak jauh dari sana. Ia melihat secarik kertas kecil berwarna kuning yang tertempel dibagian kanan atas kulkas dihadapannya sambil meneguk air putih dalam gelas ditangan kirinya. ' Jangan terlalu banyak minum air es, itu tidak baik untuk tubuhmu. '
Shani -wanita cantik tadi- tersenyum saat membaca pesan dari kekasihnya pada kertas kuning itu. Ia meletakkan gelas yang ia gunakan untuk minum tadi diatas meja makan lalu berjalan menuju ruang tengah untuk menonton televisi sambil membawa kertas berwarna kuning tadi ditangan kanannya.

Setibanya diruang tengah, ia segera mendudukkan dirinya di sofa putih yang langsung berhadapan dengan televisi hitam miliknya. Ia sedikit mengernyit saat melihat ada satu lagi kertas berwarna biru muda dengan ukuran sama seperti kertas kuning sebelumnya yang tertempel disebelah kiri televisi berwarna hitam didepan sana.
Shani berdiri lalu berjalan untuk mengambil kertas berwarna biru muda tersebut. ' Jangan menonton sinetron atau aku akan membuang tv mu ini! '
Shani menggelengkan kepalanya saat membaca pesan di kertas biru ditangannya, siapa lagi kalau bukan Oniel Wijaya kekasihnya sendiri yang menulisnya. Ia berjalan kembali menuju sofa dan meletakkan kertas berwarna kuning dan biru muda tadi diatas meja lalu mengambil remot televisi yang ada sana.

Shani : " Eh? "
Shani membalik remot tv yang ada ditangannya saat merasakan bagian bawah remot itu terdapat sesuatu. Benar saja, dibalik remot tv ditangannya terdapat lagi kertas berukuran sama dengan kertas sebelumnya tapi berbeda warna. Kertas dibalik remote itu berwarna orange

Ingat, jangan menonton Sinetron. Awas jika kau berani menonton Sinetron, aku akan benar-benar membuang tv jelek mu itu dan menghukum mu! '
Shani menghela nafasnya lalu melepaskan kertas itu dan meletakkannya diatas meja berkumpul dengan dua kertas sebelumnya. Ia mulai menghidupkan televisi dan menonton acara masak-memasak di sana.
Mata Shani memang melihat kearah telivisi didepannya tapi pikirannya melayang kembali mengingat ulang bagaimana akhirnya ia bisa jatuh cinta dengan Oniel, kekasihnya yang super dingin itu hingga mereka bisa menjalin hubungan selama 3 tahun terakhir.

Awal mula pertemuan keduanya Shani dan Oniel bermula saat Shani menghadiri sebuah seminar dikampus Marsha dengan Oniel sebagai pengisi seminar bertemakan 'Sukses Diusia Muda' sekitar tiga setengah tahun yang lalu.
Di pertemuan pertama mereka saat itu, Shani merasa biasa-biasa saja dengan Oniel, tidak ada yang special menurutnya. Hingga suatu kejadian dimana ia hampir diperkosa oleh preman jalanan saat mobilnya mogok dijalanan sepi dimalam hari ketika hendak pulang dari rumah orang tuanya, Oni datang menolong.
Pria itu dengan sangat jantannya memukul habis preman-preman jalanan yang hendak berbuat jahat terhadap Shani hingga babak belur dan kabur dengan wajah bonyok sebelum sempat menyentuh Shani
Jika diingat kembali perlakuan Oniel saat menyelamatkannya malam itu, mampu membuat Shani tersenyum sendiri dengan wajah yang merona. Oniel datang menolongnya baagikan pahlawan dimalam hari -karena memang kejadiannya dimalam hari-,😂tapi sangat berbeda jantannya saat menyatakan perasaannya pada Shani.

Oke, untuk peryataan perasaan Oniel pada Shani tidak usah dijelaskan secara rinci, karena pemuda itu hanya berkata
'Jadilah kekasihku, dan aku akan menjadi kekasih mu! '
dengan wajah dinginnya pada Shani kala itu.
Sooo..? dimana letak keromantisan pria itu saat mengajak Shani berpacaran?!
Shani malu untuk menceritakan masalah ini, tapi yasudah lah, nasi sudah jadi bubur. Oh, lupakan!

My boyfriend is not romantic Onde histórias criam vida. Descubra agora