REALIZE 🔞

220 8 4
                                    

Zya membuka matanya dengan perlahan setelah tidur yang cukup lama, mendapati dirinya terbaring dikasur Jeon. Bila menoleh kesampingnya, alangkah terkejutnya melihat Jeon sedang tidur dengan nyenyak.

"Apa dia lakukan disini?" gumam Zya perlahan lalu cuba untuk bangun dari kasur namun perutnya begitu sakit membuat Zya mengerang sakit.

"Akh!"
Sontak Jeon terbangun dari tidurnya, melihat Zya berdiri memegang perutnya membuat Jeon khawatir.

Langsung namja itu bangun dan menghampiri Zya, "mahu kemana? Kau harus istirahat" ucap Jeon sedikit panik.

"Aku...aku baik saja tuan, kenapa?"sahut Zya sedikit aneh dengan kelakuan Jeon.

"Kau harus istirahat Zya, kau lagi berbadan dua" ucapan Jeon membuat Zya tersedak air liurnya.

"Bagaimana kau tahu tuan?"

Jeon menghela nafas berat lalu menatap Zya dalam, "doktor sudah jelaskan padaku, jangan bimbang, kau selamat denganku nee?"

Kali ini sungguh berbeda, nada suara, sentuhan, riak wajah begitu lain,

"ini bukan tuan Jeon yang kukenal, orangnya begitu dingin, tidak seperti sekarang!" teriak batin Zya menatap Jeon

Perlahan mata Jeon menatap bibir gadis itu, tanpa sengaja terlintas dipikirannya dengan kejadian malam itu dimana Zya memuaskan milik yoongi.

"Ada apa?" Soal Zya heran melihat Jeon agak risih saat mereka saling eye contact beberapa detik.

"Tiada" gumam Jeon perlahan lalu bangun dari kasur. "Aku sudah menyiapkan air panas untukmu, pergilah bersihkan diri dan turun kebawah untuk sarapan" jelas Jeon dengan nada tegas.

"Erm baik" sahut Zya mulai bangun dari kasur.

Jeon berjalan mendekati Zya hingga gadis itu sedikit mundur. "Mulai sekarang, tidak perlu kau ke kantor atau jumpa dengan Yoongi, aku akan uruskan semua"

Zya hanya mengangguk heran dan Jeon hanya seringai lalu keluar dari kamar.

"Apa benar dia mengambilku dari yoongi?" Gumamnya sendiri lalu menuju ke kamar mandi.

Setelah melakukan mandiannya,
Zya keluar dengan perlahan berdiri didepan pintu kamar mandi untuk melihat pakaian apa yang disediakan oleh Jeon, namun tiada apa.

"Eoh, kenapa tidak seperti kelmarin?!"
Ketus Zya sedikit lalu menuju ke lemari baju dan tercengang melihat kesemua pakaian terlipat rapi, begitu cantik dan sayang ingin dia ambil walaupun sehelai.

"Akh, ini pasti pembantunya, mustahil tangan berurat seperti itu bisa lipat baju rapi begini" ucap Zya dengan terkekeh tiba tiba ada yang bersuara.

"Tidak ada yang mustahil bagiku" ucap namja itu tepat dibelakang gadis itu.

"Kamchagiya! Tuan, kupikir siapa" lega Zya menghadap Jeon yang diam menatap wajah serta dadanya.

Zya yang menyedari itu lekas menutup dadanya. "Kyaa tuan, jaga matamu!"

Jeon menghela nafas malas lalu meraih sehelai baju untuk Zya, "haih, aku sudah melihat lebih dari itu" gumam Jeon perlahan tapi masih bisa didengar oleh Zya.

"Apa maksud tuan?"

"Tiada apa, ambil ini dan pakai, lekaslah turun kebawah!" sahut Jeon tegas meninggalkan kamar.

"Dingin banget! Sama saja seperti Yoongi" ketus Zya menatap punggung Jeon pergi.

Skip selesai, melihat zya ingin menuruni tangga, Jeon dengan singap menghampiri untuk mengetuai jalan Zya.

"Aku bisa sendiri tuan"

"Diam, aku tidak mahu terjadi lagi seperti kelmarin dengan kecuaian dirimu" tegas Jeon dan Zya hanya mengangguk pasrah.

Shh...SECRET INTIMATE OF USWhere stories live. Discover now