Seorang pemuda berperawakan tinggi menatap nanar pagar menjulang tinggi dihadapannya, pikirannya berkecamuk dengan apa yang baru saja menimpanya
Tangannya gemetar , dari matanya terlihat kekosongan dan luka yang mendalam .
Dia mencoba menguatkan dirinya sendiri, tangan kecilnya mulai mendorong pagar itu meski masih ada keraguan di dalam dirinya
Dia melangkah kan kakinya dengan sedikit keraguan .
"Gue bisa, gue ga salah" gumamnya
Dengan hati yang berkecamuk dia masuk kedalam mansion megah nan luas yang ada dihadapannya
Ceklek
Pintu besar itu terbuka dari kejauhan terlihat pria paruh baya yang tengah duduk dengan sebatang rokok ditangannya , matanya menyiratkan dendam, wajahnya penuh dengan kemarahan
Dengan langkah besar pria itu berjalan tegap menuju pria yang kini ada dihadapannya
Brakkkk
Pria itu tanpa aba aba langsung menendang pemuda dihadapannya hingga tumbang
Pemuda itu tersungkur, kepalanya terbentur lantar mar mar dibawahnya , darah segar mulai mengalir dari pelipisnya
"Anak sialan!!!"
"Apa yang kau lakukan pada putraku hah!"
Ujarnya sembari mencengkram kuat wajah pemuda dihadapannya .
"Bukan Aska dad ! Aska bersumpah!!"
Pria itu langusng membenturkan kepala pemuda yang telah terlihat kacau itu Kedinding
"Harusnya kau bersyukur aku masih membiarkan mu hidup setelah mencelakai Istri ku, tapi apa ? Sekarang kau malah melukai putraku"
Pemuda itu menatap nyalang pria dihadapannya, matanya dipenuhi dendam mendalam
" Putra mu! Dad putramu itu aku bukan dia! Apa aku harus tiada dulu agar kau mengakui aku sebagai putra mu " ujar pemuda itu dengan mata yang memancarkan luka mendalam
Deg
Pria itu tersentak ketika melihat tatapan pemuda yang menjabat sebagai putranya ini, tatapan itu seperti tatapan istrinya yang telah tiada
Pria itu mencengkram kuat dagu pemuda di hadapannya " jangan pernah menatapku seperti itu anak sialan"
"Hah! Kenapa kau merasa bersalah! Dengar baik baik tuan Bagaskara akalanka! Mulai detik ini aku akan menganggap mu tiada seperti apa yang kau lakukan padaku" ujar pemuda itu dengan suara bergetar
Deg
Ada apa dengannya, perasaannya berkecamuk ketika mendengar ucapan pemuda di hadapannya ini, bagaskara menatap tajam pemuda di hadapannya
"Kau-"
Dor
Waktu rasanya terhenti beberapa detik, Bagaskara menatap kaget pada pemuda yang telah bersimbah darah di hadapannya
Lalu dia melihat kebelakang menatap kaget pemuda lain di belakang nya yang merupakan putra pertamanya
"Apa yang kau lakukan algerian" ujarnya
Algerian akalanka putra pertama dari Bagaskara akalanka itu mulai mendekat pada pemuda yang telah bersimbah darah dengan peluru yang bersarang didadanya
"ALASKA!!"
samar samar pemuda itu mendengar teriakan pilu dari wanita yang telah menjaganya sejak kecil,
Mbok Jum pembantu dari Mension nan megah ini memangku kepala pemuda yang telah bersimbah darah ulah saudaranya sendiri
"Alaska denger mbok kan.......hiks.... Jangan tutup mata kamu....... PAK BAWA DEN ASKA KERUMAH SAKIT SEKARANG PAK SAYA MOHON" ujar mbok Jum semabri bersimpuh di kaki tuannya
Aska menatap pilu wanita yang telah merawatnya sejak kecil , hatinya hancur melihat wanita itu rela memohon pada bajingan yang telah mengahncurkan hidupnya, rasanya dia Sudan tak sanggup dengan beban dunia ini, tapi dia juga tak ingin pergi dari dunia ini dengan meninggalkan orang orang yang disayanginya
"Emmm mbok- " lirih Aska rasanya suaranya sulit untuk keluar
Mbok Jum langsung mengelus suarai Aska " kenapa sayang....."
"Maa maafin Aska mbok , a Aska Sud sudah merepotkan MB mbok..... "
"Kamu jangan banyak bicara dulu ya, tuan saya mohon bawa den Aska kerumah sakit saya mohon tuan"lirih mbok Jum
Kedua pria itu hanya menatap datar pemandangan dihaldannha
"Mbok, Aska Sudan ga kuat ....... Aska pergi ya...."
Matanya yang tadi telah sayup kini telah tertutup rapat , mbok Jum yang tak tega melihat situasi itu meraung melampiaskan kesidahannya
Saat kesadarannya telah diambang batas Aska bersumpah jika dia di berik kesempatan untuk hidup sekali lagi maka dia akan merubah hidupnya , dia tak aka menghabiskan waktu untuk mencari perhatian keluarga nya, dia akan mencari kebahagiannya sendiri dan membahagiakan orang yang dia sayang
Dia berjanji
.
.
.
.
Tbc
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Balik Takdir
Randommungkin sebagian orang menganggap bahwa mengulang waktu atau time travel itu hanya omong kosong dan mitos belaka. Namun bagaimana jika Alaska adhiyata pemuda 17 tahun yang dikenal angkuh dan sombong dari keluarga ternama akalanka yang tak pernah dia...