Siang ini rojer telah diperbolehkan pulang dari rumah sakit, dan kini mereka tengah bersiap untuk pergi dari rumah sakit yang memuakkan ini
Rojer menatap Aska yang tengah sibuk menyiapkan pakaiannya
"Aska kemarilah sebentar"
Aska mengalihkan perhatiannya pada rojer, lalu berdiri dari duduknya
"Apa ayah butuh sesuatu?" Tanyanya sambil menarik kursi yang ada di samping tempat tidur rojer
"Aku hanya ingin bicara padamu"
Aska menatap rojer heran, tak biasanya pria tua menjengkelkan seperti rojer bertingkah seperti ini
"Apa ada sesuatu yang mengganggu mu?" Tanya Aska
Rojer menghela napas sejenak "aku berencana untuk berhenti dari pekerjaanku"
Aska sedikit tidak yakin mendengarnya "kenapa? Apa ayah marah pada bajingan itu karena membuat ayah terluka?" Tanya Aska penasaran
Rojer mengusap lembut rambut Aska "tidak, aku hanya ingin hidup tenang dan membawamu ke kehidupan yang lebih baik"
Sejak pertemuannya dengan Abimanyu rojer telah memikirkan ini dengan matang, dia tak bisa membiarkan Aska terus tersakiti seperti ini, apalagi setelah bertemu dengan Abimanyu, mau tak mau pasti mereka akan menjerat Aska kedalam permusuhan yang tak ada habisnya antara Abimanyu dan Bagaskara
"Aku akan ikut kemanapun ayah pergi" ucap Aska yakin
Rojer tersenyum singkat "kau memang putraku"ujarnya sembari mengusap lembut surai hitam milik Aska
.
.
.
.
.
.
.
.
Di sisi lain Bagaskara kini tengah asik menyesap kopi sembari menikmati kesibukannya
Lama termenung ia jadi teringat pada hari dimana ia bertemu Abimanyu tempo hari
Mengingat kedekatan antara Aska dan Abimanyu rasanya kepala Bagaskara langusng mendidih
"Sial" decaknya
"Maaf tuan-"
Prangg
Wanita yang kini tengah berdiri di ambang pintu itu mulai bergetar saat tiba tiba di lempar vas oleh tuannya
"Apa kau sudah tak mempunyai tangan untuk mengetuk pintu itu terlebih dahulu?" Tanya Bagaskara sarkas
Wanita itu menunduk kaku, dia memegang erat berkas di tangannya "tadi saya sudah mengetuk tapi-"
"5 menit! Aku beri kau waktu 5 menit untuk mengucapkannya" ucap Bagas tak terbantahkan
Wanita semakin kelimpungan dan segera berjalan cepat kearah Bagaskara, rasanya dia ingin sekali mengumpati bosnya ini tapi apa boleh buat dia masih butuh pekerjaan
Wanita itu langusng menyerahkan berkas berkas yang di bawanya pada Bagaskara
"Saya membawa surat cuti ini dari mas Bimo asistennya bapak, beberapa hari lalu istirnya melahirkan jadi dia ngambil jatah cuti tahunannya selama 3 Minggu sampai menemukan suster untuk bayinya" jelas wanita itu
Bagaskara hanya diam menanggapi
"Dan disini saya membawa beberapa kandidat yang akan menggantikan tugas mas Bimo selama cuti, jadi bapak bisa liat data dari masing masing kandidat pak" lanjut wanita itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Balik Takdir
Randommungkin sebagian orang menganggap bahwa mengulang waktu atau time travel itu hanya omong kosong dan mitos belaka. Namun bagaimana jika Alaska adhiyata pemuda 17 tahun yang dikenal angkuh dan sombong dari keluarga ternama akalanka yang tak pernah dia...