08. Syafa di hukum

8.1K 291 0
                                    

Happy Reading
-
-
-

'Seiring berjalannya waktu cinta itu akan hadir entah cepat atau lambat.'

_Zaidan Husain Al Zafir_

"Hari ini kamu bagian piket, cepat bersihin kamar mandi asrama akhwat," titah Ainun pada Syafa.

"Ogah banget bersihin kamar mandi Lo aja sana," ujar Syafa.

"Kamu itu santri baru ngeyel ya Aku bilangin ke Umi," kata Ainun.

"Sana bilang saja sama Umi." Syafa merotasi kan bola mata nya.

Setelah 5 hari di pondok pesantren menjadi santri, Syafa sudah membuat ulah. Bahkan dia sering di bully oleh santri lain karena penampilan dan sikapnya yang tidak mencerminkan santriwati.

Tepat di pagi ini Syafa mendapatkan bagian piket membersihkan kamar mandi namun Dia tidak mau. Syafa juga tidak ikut mengaji tadi subuh karena dia bangun kesiangan.

Ainun melaporkan Syafa pada Bu nyai karena dia tidak mau piket dan dia juga memberitahu bahwa tadi subuh Syafa tidak ikut mengaji.

"Ada apa Ainun?" Tanya Bu nyai.

"Ini Umi, Syafa tidak mau piket dan tadi subuh juga tidak ikut mengaji." Ainun memberitahu pada Bu nyai.

Umi melirik Syafa. "Kenapa kamu tidak mau piket dan kenapa tadi kamu tidak ikut mengaji?" Tanya Umi lembut pada Syafa.

Syafa menatap wanita paruh baya di depan nya. Dia tau bahwa wanita itu ibu nya Gus Al yang berarti mertua nya.

"Maaf umi, Syafa tidak mau piket jijik apalagi bersihin toilet," kata Syafa.

"Dan tadi subuh Syafa kesiangan Bu makan nya tidak ikut mengaji," jelas Syafa.

Umi tersenyum melihat wajah menantu nya yang polos itu. Dia menepuk pundak Syafa. "Kamu harus belajar nanti juga terbiasa tinggal di pondok." Umi menasehati nya.

"Sekarang kamu pergi dan kerjakan piket kamu," suruh Umi.

"Tapi Umi," ujar Syafa tidak terima.

"Kamu harus nurut nanti kamu di hukum. Emang nya kamu mau di hukum," jelas Umi.

Syafa menghela nafas dia pun mengangguk mengerti karena dia tidak mau di hukum. Terpaksa Syafa harus mengerjakan piket.

***

Di dalam toilet Syafa membersihkan WC dan dia merasa tidak nyaman. Hidung nya di tutupi oleh kain hijab nya. Selama membersihkan toilet Syafa mengeluh dan kesal.

"Ayah Aku mau pulang, kenapa sih Ayah jodohkan Aku sama dia," gerutu Syafa.

Dua orang santri melewati toilet dan mereka melihat Syafa. "Hei santri baru yang bersih bersihin toilet nya," ujar santriwati.

Salah seorang santri menendang ember yang di hadapan Syafa hingga air di dalam nya tumpah.

"Ups... maaf ember nya ke tendang. Tolong bersihin ya." Santriwati itu membuat Syafa marah.

Menikahi wanita pilihan Abi (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang