MWPA: 32

5.3K 201 1
                                    


Hai apa kabar, apakah masih ada yang menunggu sama cerita ini?
Jangan lupa follow dulu dan voment☺️

Follow Instagram @wp.langittblue
Follow tiktok @wplangittblue

'Seburuk apapun masa lalu kita, Aku tidak peduli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Seburuk apapun masa lalu kita, Aku tidak peduli. Karena kita sekarang  adalah masa depan yang kita ukir bersama.'

Zaidan Husain Al Zafir

_
_
_

"Kalian tau kan sekarang kalau jodoh itu cerminan, buktinya Gus Al dan Ning Syafa mempunyai masa lalu yang kelam," ujar Ainun heboh.

"Iya benar juga, saya tidak habis pikir Gus Al dulu nya dia seorang ketua geng motor. Seorang Gus cucu dari pemilik pesantren bisa bergaul dengan bebas juga," kata teman Ainun.

"Jika berani, ngatain di depan orangnya langsung jangan berani ngatain orang di belakang," tegur Syafa, dia melabrak Ainun dan teman-temannya.

Ainun menoleh dan dia membelalak matanya terkejut melihat kedatangan Syafa tiba-tiba.

"Eh ada Ning Syafa," sapa Nisa dia berdiri dan tersenyum pada Syafa.

"Saya dengar semuanya, kalian membicarakan Gus Al dan saya," gumam Ning Syafa.

Syafa menatap tajam Ainun dan teman-temannya.

"Apa kalian sudah sempurna hah! Mengatakan hal tidak baik pada Gus kalian semua. Semua orang mempunyai masa lalu termasuk kalian tapi kalian menerima jika aib kalian di umbar oleh orang lain," murka Syafa, dia begitu marah pada mereka.

"Saya akan memberitahu Gus Al." Syafa segera pergi dari sana untuk menemui Gus Al.

"Tunggu Ning Syafa, kami minta maaf jangan memberitahukan pada Gus Al," ujar Ainun memohon.

Namun Syafa mengabaikan permintaan Ainun. Dia berjalan menuju ndalem.

"Mas Al... Mas..." Syafa memanggil-manggil Gus Al.

Di ruangan ndalem Gus Al tengah duduk berzikir di atas sajadah. Dia mendengar istrinya memanggilnya. Kemudian dia segera berdiri, di depan sana Syafa menghampirinya.

"Mas Al ada yang Aku ingin bicarakan," beritahu Syafa.

"Ada apa hem." Gus Al mengelus pipi Syafa yang merah merona.

Mata Syafa berbinar menatap Gus Al, kedua pasang mata saling beradu bertatapan.

"Para santri membicarakan kamu mas, dia mengumbar aib kamu dan Aku." Syafa mengadu pada suaminya tentang santri yang membicarakan mereka berdua.

Gus Al mengangkatkan alis sebelah. "Jadi semua santri sudah mengetahui masa lalu Aku dan kamu," tanya Gus Al.

Syafa menggangguk. "Iya mas."

Menikahi wanita pilihan Abi (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang