MWPA: 24

3.3K 145 3
                                    

Happy Reading
_
_
_

' Ketika Aku memilikimu, itu bukan karena Aku wanita baik, melainkan karena Aku membutuhkan lelaki baik sepertimu yang membimbingku menuju Syurga. '

_Syafa Mehrunissa_


Sebelum lanjut tinggalkan jejak
- Follow
- Vote
- Komen

Suasana Mesir yang tengah musim panas. Gus Al baru saja keluar dari Al Azhar, dia berjalan menuju pulang.

"Selamat siang Gus Al," sapa salah satu temannya yang sama-sama dari Indonesia.

"Siang Gus Arka." Gus Al membalas sapaan Gus Arka.

Gus Al kembali berjalan, ketika di pertengahan jalan di bis Gus Al melihat keluar dari jendela. Di depan sana terlihat di gurun pasir ada seorang lelaki yang sedang berkuda.
Seketika Gus Al teringat Syafa istrinya yang suka sama kuda juga.

Gus Al berinisiatif untuk mengajar Syafa berkuda. Kebutuhan esok hari Gus Al tidak ada tugas kuliah. Dengan bersemangat Gus Al pulang menemui Syafa.

Saat di depan rumah Gus Al mengetuk pintu, lalu dia membuka pintunya.

"Assalamualaikum sayang," ucap Gus Al.

"Waalaikumsalam," sahut Syafa dari dalam.

Syafa menghampiri Gus Al dan dia menyalami tangan Gus Al.

"Sudah pulang mas," gumam Syafa.

Gus Al mengusap kepala Syafa lembut. "Syafa sayang, besok kita ke ternak kuda," ujar Gus Al memberitahu.

Syafa mengerutkan keningnya. "Ternak kuda untuk apa mas, mau beli kuda," kata Syafa heran.

"Kita berkuda kamu kan suka berkuda, besok kita ngedate berkuda," beritahu Gus Al.

Wajah Syafa berseri bahagia. "Boleh mas, dengan senang hati," ucap Syafa girang.

Cup

Gus Al mengecup kening Syafa lalu mereka masuk ke kamar hotel.

Keesokan harinya seperti yang telah di janjikan Gus Al yaitu berkuda. Mereka berdua pergi ke tempat pemilik kuda. Di sana Gus Al meminta pada pemilik kuda meminjam kudanya.

Setelah itu Gus Al bersama Syafa menunggangi kuda bersama dalam satu kuda.

"Mas kok satu sih kuda nya?"

"Iya kan kita mau ngedate berkuda jadi satu kuda kita berdua," beritahu Gus Al. .

Syafa membelalak menatap Gus Al. "Hah, apa jadi kita berdua kirain satu kuda satu orang," gumam Syafa sedikit kecewa.

"Kenapa tidak mau ya, hem." Gus Al mengangkat dagu Syafa.

Syafa menggeleng kepala. "Bukan gitu mas, tadinya Aku mau balap berkuda sama kamu," ujar Syafa terkekeh.

"Jangan balapan nanti kamu jatuh gimana, nanti kamu kalah gimana nanti kamu marah sama mas," kata Gus Al.

"Hemmm, mas kali yang jatuh dan kalah Aku kan jago berkuda," ujar Syafa tidak terima.

Gus Al menghela nafas gusar lalu dia naik ke punggung kuda.

"Pegang tangan mas," titah Gus Al menyodorkan tangannya pada Syafa.

Syafa pun memegang tangan Gus Al lalu dia naik ke punggung kuda. Kemudian mereka berdua pun duduk berdua.

Gus Al mengendalikan kudanya untuk berjalan sambil menjaga Syafa agar tidak jatuh.

Menikahi wanita pilihan Abi (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang