Chap 49

268 42 8
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita terinspirasi dari manhwa Korea yang bertemakan kerajaan dan princess
Genre : isekai, romance, hurt, friendship, genderbender
Pair : rahasia
Sifat karakter terkadang berbeda dengan versi anime dan ooc
Bahasa narasi dan dialog baku karena mengambil tema di zaman kerajaan negeri barat di abad pertengahan
Typo bertebaran tolong dimaklumi

Happy reading

Chap 49





Sasuke sudah menyelesaikan semua tugas yang ada di jadwalnya. Hari ini Naruto akan pindah ke istana. Itu yang ia dengar dari ketiga kakaknya. Namun Naruto tidak datang ke kediaman Uchiha Leicesterberry. Sasuke merasa sangat kecewa.

"Ck. Si dobe itu pindah dari sini tanpa pamit padaku. Dasar otak bebal!" maki Sasuke.

Saat ini Sasuke sedang berada di dalam kandang kuda. Ia sama sekali tidak merasa jijik. Mungkin Lady Sasuke yang sebelumnya akan merasa jijik, tapi dia adalah Uchiha Sasuke. Mantan ninja pelarian yang berambisi pada kekuatan.

"Padahal barang-barangnya masih ada di kamarnya. Mentang-mentang sudah naik derajat jadi melupakan barangnya yang lama," gerutu Sasuke. "Apa dia akan membuangku setelah menjadi pangeran dan mencari putri kerajaan atau lady lain?"

Wajah Sasuke langsung horor. "Tidak. Aku tidak akan membiarkan si dobe sialan itu membuangku. Setelah kuserahkan hatiku, enak saja dia mau membuangku. Dia pikir aku ini barang."

"Ah! Ternyata kau ada di sini, Sasuke!" seru seseorang.

Jantung Sasuke berdebar dengan sangat kencang dan kepalanya menengok ke arah sosok yang baru saja datang beberapa saat yang lalu.

"Aku mencarimu ke sekeliling mansion Uchiha Leicesterberry. Tahunya kamu ada di sini, Lady Sasuke," kata Naruto berjalan mendekati Sasuke.

"Huh!" Sasuke memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Hei! Kenapa jadi jutek begitu?" tanya Naruto sambil meraih pinggang ramping kekasihnya.

Sasuke terperanjak. Wajahnya memerah ketika Naruto mendekatkan wajahnya.

"Si-siapa yang jutek?" Sasuke membantah. "Aku kan memang seperti ini. Kamu memang bod-"

Naruto mencium bibir Sasuke. Mata Sasuke melotot dan kedua tangannya menahan dada Naruto.

Ciuman pun usai. Naruto meraih tangan Sasuke dan membawanya pergi dari dalam kandang kuda.

"Seorang lady tidak seharusnya berada di tempat seperti ini, Sasuke," celetuk Naruto.

"Seorang pangeran juga untuk apa berada di sini?" balas Sasuke dengan maksud menyindir kekasihnya.

"Aku harus mengambil barangku yang tertinggal di sini," kata Naruto dengan senyum ramahnya yang menawan.

"Kenapa tidak beli barang yang baru?" tanya Sasuke.

"Tidak bisa begitu, Lady Sasuke. Lagipula bukan hanya barangku yang tertinggal di sini," jelas Naruto.

"Memangnya apa yang tertinggal di sini selain barangmu?" Sasuke bertanya dengan ekspresi wajahnya yang polos.

Naruto pun mencubit hidung mancung gadisnya. "Hatiku."

"Hatimu?" beo Sasuke.

Naruto menunjuk dada kiri Sasuke dengan jari telunjuk tangan kanannya. "Hatiku sudah kamu curi, Lady Sasuke. Aku pasti akan sangat merindukanmu karena tinggal di istana."

To Be a Princess (slow up) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang