Rajanya Bisnis

999 65 21
                                    

❤️🔥❤️🔥❤️

happy reading

Esok hari-nya, Net yang sudah tiba dikantor-nya pun melangkah dengan langkah lebar-nya.

Seulas senyuman tipis nyaris tak terlihat bersemi diwajah-nya, kala semua karyawan-nya membungkuk pada-nya.

Bergegas memasukki lift yang akan membawa-nya menuju lantai lima puluh, dimana ruangan-nya berada.

Sejujur-nya hari ini Net sedikit tidak bersemangat, terlihat dari raut wajah-nya yang nampak kusut.

Dikarenakan James tidak akan datang kekantor.

Pagi-pagi sekali kekasih-nya itu sudah memberitahu-nya, membuat-nya hampir saja mendatangi apartement James, kalau saja sang empu-nya tidak menghalangi-nya.

Sial!

James adalah penyemangat-nya.

Dan kini, sang penyemangat hari-harinya justru tidak ada.

“Selamat pagi presdir Net,”sapa Jack, saat Net baru saja melangkah keluar dari dalam lift.

Lelaki itu membungkuk hormat pada Net, kemudian kembali berdiri tegak.

“Hm, pagi Jack,”balas Net dengan nada datar-nya.

Jack berdeham kikuk, atasan-nya seperti-nya dalam suasana hati yang buruk.

Harus-kah ia buat jadi semakin buruk?

“Saya tahu apa yang kau pikir-kan saat ini Jack,”tunding Net.

Seakan-akan bisa membaca pikiran Jack Arion, yang merupakan teman semasa kuliah-nya.

Mereka tidak begitu dekat, tapi menjadi dekat setelah Jack melamar bekerja diperusahaan-nya.

Posisi awal Jack disini sudah cukup bagus, namun karena kinerja-nya semakin hari semakin meningkat, selain karena kecerdasan-nya juga, maka dari itu Net meminta lelaki itu untuk menjadi sekretaris-nya, kebetulan sekretaris-nya yang lama telah berhenti berkerja karena suatu urusan.

Siapa yang tidak senang mendapat-kan posisi itu? Maka dari itu tanpa berpikir dua kali, Jack langsung menerima-nya.

Dan sejak itu-lah, hingga kini, Jack masih menjadi sekretaris Net, dan mereka-pun menjadi semakin dekat, layak-nya sepasang teman pada umum-nya.

“Ah, maaf-kan saya Presdir Net, dan.. Ini, berkas yang saya katakan semalam, semua yang anda minta ada didalam sini,”seru Jack tidak enak hati.

Kemudian tangan-nya bergerak mengulur-kan sebuah berkas yang ia pegang kearah Net, yang menerima-nya cepat.

No problem Jack, dan terimakasih karena berhasil mendapat-kan semua yang saya minta, uang untuk-mu sudah saya transfer tadi pagi, silah-kan dicheck,”

Setelah mengatakan sederet kalimat itu, Net berlalu meninggal-kan Jack menuju ruangan-nya, kemudian bergerak masuk kedalam, menduduk-kan tubuh tegap-nya dikursi kebesaran-nya.

Membuka berkas ditangan-nya, dengan isi-nya cukup tebal.

Seperti kata Jack, isi-nya begitu lengkap, dan Net benar-benar merasa puas akan kinerja Jack yang tak pernah terlewat sedikit-pun.

Namun, melihat dari lembar petama hingga lembar terakhir, Net merasa jijik luar biasa.

Mata-nya bahkan merasa ternoda, melihat segala kelakuan Love yang sama sekali tidak diketahui oleh kedua orang tua-nya.

𝐌𝐘 𝐁𝐎𝐒𝐒 [ON GOING]Where stories live. Discover now