Satu Minggu

371 51 27
                                    

❤️🔥❤️🔥❤️

happy reading..

Dad.. Benar-kah jika besok kita akan kembali ke bangkok?”tanya James pada Net, seakan ingin memastikan.

Saat ini mereka tengah makan siang berdua, disalah satu restoran terbaik yang ada di paris.

Duduk berhadapan, dengan sesekali mereka akan saling menyuapi satu sama lain.

Tanpa memperdulikan tatapan orang lain.

Yang memandang mereka dengan berbagai jenis tatapan.

“Benar sayang, besok kita akan pulang, jadi malam ini mari kita berkemas untuk kepulangan kita, kenapa memang-nya?”balas Net kemudian, seraya berbalik tanya.

James menelan lebih dulu makanan yang ada didalam mulut-nya, mendorong-nya dengan air, baru-lah ia bisa membalas ucapan Net.

“Tidak bisa-kah nanti saja kita pulang-nya? Aku masih ingin disini Dad..”pinta-nya dengan tatapan penuh permohonan-nya.

Net terdiam sejenak, ia tengah mencari jawaban yang tepat.

Oh ayolah.. Selama mereka berlibur diparis, mood James sering kali berubah-ubah, ia kira hanya saat itu saja, namun nyata-nya, hingga detik ini, mood pemuda cantik-nya semakin tak menentu.

Dan Net merasa ada yang salah dengan James, meski-pun ia tidak tahu apakah itu.

“Tidak bisa sayang, satu minggu sudah cukup bagi kita, Daddy juga tidak bisa meninggal-kan pekerjaan lebih lama lagi, kasihan Jack, menghandle semua-nya sendiri sayang,”kata-nya lembut, agar James bisa mengerti dengan apa yang ia ucap-kan.

Kepala itu tertunduk lesu, bibir-nya merengut sedih.

“Ya sudah kalau begitu..”lirih-nya pelan.

Net merasa bersalah melihat-nya, tapi mau bagaimana lagi? Ia seorang pemimpin, sudah tugas-nya untuk mengurus urusan kantor.

Jika semua-nya ia kerah-kan pada Jack, tentu akan menyulit-kan lelaki itu.

“Lain kali, jika ada banyak waktu luang, kita bisa pergi berlibur lagi sayang, jangan khawatir, nanti kamu bilang saja pada Daddy, negara mana lagi yang ingin kamu kunjungi oke?”aju-nya, agar dengan ini James tidak lagi merasa sedih.

Dan benar saja, kepala itu kembali terangkat, seulas senyuman bersemi diwajah cantik itu, binar-nya tak lagi terlihat sendu, yang ada hanya binar ceria.

“Benar-kah? Kalau begitu Daddy harus membuat janji pada-ku!”antusias-nya.

“Tentu saja benar sayang, ya.. Baik-lah, apa-pun itu untuk-mu Baby,

Net ikut mengulas senyuman-nya, melihat senyuman manis James, yang selalu terlihat hanya untuk-nya, dan karena-nya.

“Janji?”

James menyodorkan jari kelingking-nya pada Net.

Yang menyambut-nya dengan senang hati.
“Aku berjanji sayang,”katanya.

Lalu membawa jemari putih itu untuk ia kecup dengan lembut-nya.

Membuat sang empunya tersipu malu diposisi-nya.

𝐌𝐘 𝐁𝐎𝐒𝐒 [ON GOING]Where stories live. Discover now