Dari Mana?

895 51 18
                                    

❤️🔥❤️🔥❤️

happy reading..

James, duduk dengan bersidekap dada disofa apartement-nya.

Memunggungi pintu masuk, bersiap menanti kepulangan Net, yang kata-nya hanya pergi sebentar saja.

Namun pada akhir-nya, hingga detik berganti menit, dan menit berganti jam.

Net tak kunjung kembali, disaat waktu sudah menunjukkan pukul dua belas malam.

Perasaan-nya entah mengapa menjadi tidak tenang, ia tidak sabar untuk melayang-kan beberapa pertanyaan pada lelaki itu.

Mata-nya bahkan ia paksa untuk terus terjaga, ditemani keheningan, diri-nya hanya terdiam duduk disini.

“Kenapa lama sekali? Kata-nya hanya sebentar saja?”gumam-nya pelan.

Menatap lurus kedepan, pada layar televisi yang sengaja tidak ia nyalakan.

“Apa jangan-jangan Daddy pergi menemui istri-nya? Ck! Kata-nya tidak cinta!”

James berdecak kesal, akan spekulasi-nya sendiri.

Hati-nya merasa cemburu.

Kepala-nya menoleh kebelakang, melihat pintu apartement-nya masih tertutup rapat, berharap seseorang yang ia tunggu berdiri disana.

“Kalau dalam hitungan ketiga puluh Daddy tidak sampai, aku akan mengganti password apartement, agar Daddy tidak bisa masuk lagi! Aku sama sekali tidak perduli jika apartement ini Daddy yang membelikan-nya!”gerutu-nya kesal.

Kemudian mulai menghitung, dengan bilah bibir plum-nya mengerucut lucu.

Satu..


Tiga..


Lima..


Tujuh..


Sembilan.


Sebelas..


Tigabelas..


Limabelas..


Tujuhbelas..


Sembilanbelas..


Dua puluh satu..


Dua puluh tiga..


Dua puluh lima..

𝐌𝐘 𝐁𝐎𝐒𝐒 [ON GOING]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora