Bab 28.

3.2K 244 23
                                    

"Kata nya kalau seseorang demam tinggi dia sedang merindukan orang yang dia sayangi, arti nya aku juga merindukan mu bukan? Karena aku juga demam tinggi"

————————————————————————————————————————————————

Malam...

Geo sedang di periksa oleh Al. Semua orang telah selesai makan malam. Di kamar Geo ada Al, Riki, Garhan, bahkan Zelo dan Selo pun hadir di kamar Geo. Geo tertidur sangat pulas setelah makan malan dan meminum obat.

Zelo dan Selo menatap sedih kepada Geo yang terkena demam tinggi dan tak kunjung turun, sedangkan yang di tatap tidak merasa terusik dan masih tertidur pulas.

"Tuan cepat lah sembuh" Gumam Riki yang mengusap rambut milik Geo sebentar, lalu berhenti mengusap rambut Geo.

Al menghelan nafas kasar.

"Kondisi bang Geo masih gak ada perubahan sama sekali" Ucap Al setelah memeriksa kondisi Geo.

"Apa lebih baik kita bawa Geo kembali ke markas saja? Di sana perlengkapan lebih lengkap dan akan ada yang lain untuk bergantian menjaga Geo" Ucap Selo, Zelo menepuk pundak Selo.

"Lebih baik jangan, kalau Geo di bawa kembali ke markas nanti takut nya semua yang di markas khawatir dengan kondisi nya" Tolak Zelo dan yang lain mengangguk setuju dengan ucapan Zelo.

Selo menghelan nafas kasar, jika seperti ini dia tidak bisa memaksa.

"Kalau besok demam nya bang Geo belum turun lebih baik kita bawa ke rumah sakit" Ucap Al.

"Gak di bawa ke dukun aja?" Tanya Garhan.

Plak

Selo menampar pipi Garhan dengan tatapan kesal.

"Dukun! Dukun! Pala lo dukun!" Kesal Selo dengan suara yang sedikit lebih keras.

Geo sedikit terganggu dengan suara Selo, Riki yang menyadari Geo sedikit terganggu pun kembali mengusap rambut Geo.

"Tidur lagi aja" Ucap Riki, Geo kembali tertidur.

Riki menatap tajam Garhan dan Selo, yang di tatap pun seketika diam.

Al menahan tawa nya sedangkan Zelo  menghelan nafas lelah.

Tanpa mereka semua sadari, di balkon ada seorang pria yang mengawasi mereka semua tapi pengawasan utama nya adalah Geo.

Zelo yang merasa jika ada yang mengawasi pun melirik ke arah balkon tapi tak ada orang sama sekali. Zelo kembali menatap Geo.

Di negara lain...

"Bagaimana?" Tanya seorang pria.

"Orang yang mengawasi nya dia berkata jika pemuda itu sedang demam tinggi" Jawab asisten pria itu.

Pria itu menghelan nafas lelah.

Brak

Pintu kerja pria itu di buka dengan kasar oleh anak ke-3 nya. Pria dan asisten pria itu menatap perempuan yang membukan pintu kerja dengan kasar.

"Dad! Adek kabur!" Ucap Perempuan itu.

Pria itu menghelan nafas lelah sekali lagi. Belum selesai dengan masalah pertama nya eh malah di tambah masalah dengan anak bungsu nya yang kabur.

'Astaga, aku sudah lelah dengan mesalah pertama tapi kenapa malah di tambah masalah lagi!'  Batin pria itu.

'Sabar ya tuan besar, kan istri tuan besar cantik jadi harus bisa sabar'  Batin asisten pria itu.

"Cari adik mu itu sampai ketemu! Nanti daddy akan mencari nya juga! Jangan sampai dia kembali ke negara itu!" Perintah pria itu.

"Siap dad!" Jawab perempuan itu lalu pergi tanpa menutup pintu.

Pria itu menghelan nafas lelah lagi dan lagi.

'Sabar! Sabar! Aku harus sabar punya anak seperti itu!'  Batin pria itu.

————————————————————————
————————————————————————

Hai, apa kabar nya?

Sampai sini dulu bab 28 nya >.<

Maaf ya jarang up  :)

Mungkin kedepannya aku bakal jarang up, alasan? Lagi capek aja... hehe...

Hm... maaf ya kalau bab nya sekarang pendek-pendek  :<

Kadang mikir mau menyerah aja tapi aku ingat kalau ada yang baca sama ada yang komen buat aku gak mau mikir menyerah... makasih  ^^... kalian semua hebat bisa buat aku gak berniat buat menyerah

Makasih ya yang udah mau sabar nunggu aku up  ^^

Eh iya kenapa ada pria sama perempuan itu ya? Apa memiliki hubungan dengan Geo?

Maaf jika ada kesalahan dalam kata maupun kata yang menyinggung kalian...

Jangan baca ae bantu vote & follow hehe  ^^

Tik Tok:@Seana_ajah_14

Kalian kan orang baik jadi bantu follow akun tik tok saya juga dong~

628 Kata

Sahabat Menjadi Saudara KembarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang