03🌻

161 25 17
                                    

Mau curhat sedikit, kemarin gak sengajal lewat fyp vidio Shoko Gojo, aduhhh, ada yang komen mereka lebih masuk akal kalau jadian, sebenarnya itu lebih baik daripada pasangan sesama jenis, tapi

Oops! Această imagine nu respectă Ghidul de Conținut. Pentru a continua publicarea, te rugăm să înlături imaginea sau să încarci o altă imagine.

Mau curhat sedikit, kemarin gak sengajal lewat fyp vidio Shoko Gojo, aduhhh, ada yang komen mereka lebih masuk akal kalau jadian, sebenarnya itu lebih baik daripada pasangan sesama jenis, tapi. Aku potek karena aku gojohime 🥲😭

Tolong ini aku galau 🤣 komennya jangan lupa kakak biar semangat nih... wkwkwkw



***



"Bagaiamana? Ayah lihat kau juga tertarik dengannya, ayah bisa sampaikan ini ke keluarga Shoko, mereka pasti senang jika kau bisa menikah dengan anak mereka."

Satoru terdiam memikirkan tawaran ayahnya, ia menatap jalanan di depan sana yang nampak sibuk, ada buket bunga yang ia beli untuk Shoko berada di kursi satunya. Sebenarnya, tawaran itu terdengar menarik tapi bagi Satoru, itu terlalu cepat, langkahnya masih panjang dan setidaknya ia harus mengenal Shoko lebih dulu sebelum menyentujui perjodohan itu.

Mobil Satoru berhenti di lampu merah, tepat dari belakang, sebuah motor juga berhenti di samping mobil lelaki itu, awalnya Satoru tidak terlalu memerhatikan sampai ia merasa bosan menunggu dan menoleh ke samping, ia baru menyadari jika itu Utahime, mengenakan helm dan mengendarai sepeda motor.

Satoru reflek menurunkan kaca film mobilnya, membuat Utahime mau tidak mau melirik ke samping juga. Mata wanita itu membulat, tidak menyangka bertemu Satoru, ini kali ketiga mereka bertemu.

Tangan Satoru melambai dengan senyuman ramah, Utahime juga balas tersenyum dan melambai pelan. Tidak ada percakapan saat Satoru kembali menaikan kaca filmnya, memerhatikan wanita itu sejenak sebelum melaju lebih dulu begitu lampu hijau menyala.

Tujuan mereka sama sebenarnya, rumah sakit tempat Shoko bekerja, maka setelah mobil Satoru terparkir, Utahime juga memarkirkan sepeda motornya. Satoru segera mengambil bunga miliknya dan melangkah mendekati Utahime. Menepuk bahu wanita itu pelan, ia juga mengeluarkan smartphone nya dan dengan segera mengetikkan pertanyaan untuk wanita itu.

"Ingin bertemu Shoko?"

Utahime mengangguk sambil melepas helmnya, menyimpannya di spion motor.

"Aku juga."

Keduanya tersenyum satu sama lain, Satoru suka bagaimana positifnya Utahime.

Utahime membawa tas kecil berisikan makanan pesanan sahabat itu, karena Utahime memang punya kedai makanan, Satoru mengikuti dan keduanya melangkah masuk bersama tanpa banyak berbicara.

Begitu sampai di depan ruangan Shoko, Utahime melirik Satoru.

"Bunga itu untuk Shoko?" Tanya Utahime, suaranya seperti biasa, kecil dan lembut, sementara tangannya sudah terbiasa membentuk bahasa isyarat setiap kali berbicara.

Satoru mengangguk, ia menatap bunga tulip putih itu, lalu melirik Utahime, tangannya bergerak mengambil satu tangkai dari buket bunga itu, menyerahkannya pada Utahime, membuat wanita itu mengerutkan keningnya bingung tapi tetap menerima.

Rompita vitro ENDUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum