Hari ini adalah hari ketiga sekaligus hari terakhir ospek. Jam masih menunjukkan pukul 06:30, dimana acara baru dimulai dari jam lagi.
"Hai Raehana." sapa Winona sambil melambaikan tangannya ke arah Raehana. Raehana yang merasa terpanggil, spontan menunjuk dirinya sendiri seolah memastikan kebenaran.
"Lo, Raehana kan? Kenalin gue Winona." tangannya terulur berniat menjabat tangan gadis di hadapannya ini.
Raehana menyambut uluran tangan Winona dengan senang hati.
"Lo Winona dari regu satu kan? Yang kemaren dihukum nyanyi di depan semua peserta ospek malah kesenangan?" tanya Raehana yang merasa tidak asing dengan sosok didepannya ini.
"Wah, gue gak tau kalau gue seterkenal itu." ucap Winona dengan sombong, sambil melipat kedua tangannya di depan dada.
'sakit nih anak." Raehana membatin.
"Btw, ngapain lo nyamperin gue?" tanya Raehana lagi, karena merasa penasaran akan tujuan Winona menghampirinya.
"Oh iya lupa. Gue lagi nyari temen nih, lo mau kan jadi temen gue?" Ucap Winona yang baru ingat akan tujuannya.
Setelah berfikir sebentar, Raehana kemudian menjawab. "Emm boleh deh, lagian lo asik juga orangnya." Ucapan Raehana barusan membuat Winona senang. Sebentar lagi mimpinya untuk membentuk circle terkenal akan segera terwujud.
Winona bahkan sudah menandai beberapa orang yang menurutnya cocok untuk menjadi anggota geng-nya sejak hari pertama ospek.
"Yaudah kalau gitu, gue pamit dulu yah, entar pas istirahat gue tunggu di kantin. Bye!" Pamit Winona, kemudian berlalu meninggalkan Raehana yang hanya mengangguk sebagai jawaban.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Nama lo siapa? Gue Winona, cewek paling cantik di sekolah ini." Ucap Winona dengan tingkat kepercayaan diri level max. Namun sayang sekali, tidak ada respon yang ia dapatkan, melainkan tatapan aneh dari gadis bernama Afifah itu.
Winona berdecih, lalu berkata "Nama lo Afifah, dari regu enam. Mulai sekarang lo temen gue, istirahat gue susul ke kantin, okay?! Gak nerima penolakan!" Putus Winona sepihak.
Setelah berpamitan dengan Afifah, Winona kembali melanjutkan misinya.
Ia kembali menemukan sosok yang sudah ia tandai sebelumnya. "Hai, gue Winona. Lo pasti Aleena kan?" Sama seperti Afifah, gadis yang bernama Aleena ini, juga tidak ada niat sedikitpun untuk merespon Winona.
"Buset, masa gadis secantik gue di kacangin. Kacang mahal mbak."
"Gak nanya, pergi sono." jawab Aleena dingin.
Winona yang merasa tertantang, menjawab. "Apa hak lo nyuruh gue pergi? Gue udah mutusin mulai hari ini, jam ini, menit ini, dan detik ini, lo udah jadi temen gue."
