bertemu kembali (Haerana & Raehana)

45 8 2
                                    

"kembaran?" Kompak Winona, Aleena, dan Afifah. Ternyata mereka bertiga sudah mengawasi dan mendengar semua yang dikatakan Raehana yang kebetulan tidak mengunci pintu toilet.

"Lo punya kembaran?" Aleena kembali bertanya namun nihil, Raehana masih belum ada tanda-tanda ingin menjawab pertanyaannya.

"apa jangan-jangan-"

"Dia. Dia yang tadi ada di kantin. Siapa namanya?" Potong Raehana.

"Namanya Haerana."jawab Winona yang kemudian melangkah menghampiri Raehana untuk menghapus air mata gadis itu.

Namun setelah mendengar jawaban dari Winona Raehana langsung berlari keluar, lebih tepatnya ke arah kantin, tidak perduli ada berapa banyak orang yang ia tabrak, tidak perduli ada berapa banyak pasang mata yang menatapnya penuh tanda tanya.

Namun setelah mendengar jawaban dari Winona Raehana langsung berlari keluar, lebih tepatnya ke arah kantin, tidak perduli ada berapa banyak orang yang ia tabrak, tidak perduli ada berapa banyak pasang mata yang menatapnya penuh tanda tanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Haerana kaget bukan main ketika merasakan ada seseorang yang memeluk tubuhnya dari belakang. Namun, setelah melihat siapa sosok yang memeluknya, Haerana di buat jauh lebih kaget lagi, jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari sebelumnya. Ia membisu, tak tau harus bereaksi seperti apa ketika melihat sosok yang sangat mirip dengannya sedang memeluk tubuhnya dengan wajah di penuhi air mata. "Kakak."lirih Raehana yang membuat semua orang yang ada di sana kebingungan, termasuk Haerana.

"Ini aku, saudari kamarmu." Ucapnya lagi yang membuat semua orang semakin bingung.

Aleena mendekat, mengusap air mata Raehana."bicara pelan-pelan, okay!. Air matanya di hapus dulu, tenangin diri lo, baru jelasin semuanya." Aleena berusaha menenangkan Raehana.

"Jadi dulu, mama pernah bilang kalau gue itu punya saudari kembar tapi pas kecil katanya dia di culik, dan kemungkinan besar udah meninggal, karna organnya di jual keluar negri. Mama juga bilang, kita berdua punya gelang yang sama dengan liontin hati separuh." Turut Raehana yang merasa sedikit lebih tenang.

Raehana meraih tas miliknya. Berselang semenit ia mencari-cari sesuatu di dalam sana, terlihat ia menemukan gelang dengan liontin hati separuh, Raehana memperlihatkannya kepada Haerana dengan wajah penuh harapan.

Haerana yang melihat gelang itu teringat akan suatu hal. Ia merogoh sakunya untuk mencari sesuatu. Tak butuh waktu lama ia terlihat mengeluarkan gelang yang sama persis dengan milik Raehana dari dalam sana. "Gue punya gelang yang sama kayak punya lo, dan muka kita juga mirip. Jadi maksudnya-"Haerana menggantungkan kalimatnya.

"Lo adalah kembaran gue." Ucap antusias Raehana, ia langsung memeluk tubuh Haerana yang sedetik kemudian juga ikut membalas pelukannya.

• • •

"Jadi gimana ceritanya lo bisa tinggal sama ortu angkat lo dan tinggal di Jakarta, sedangkan katanya lo diculiknya di Jogja?" Tanya Alisyah yang masih belum mengerti silsilah keluarga Haerana. Mereka semua memutuskan untuk kembali duduk setelah kejadian tak terduga barusan.

Eight Girl Housemates (Lovaka House)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang