satu atap

45 9 2
                                    

Mereka semua sudah sampai di rumah yang akan mereka tempati selama beberapa tahun, setidaknya sampai mereka tamat SMA.

"Karena kita semua udah kumpul, gimana kalau sekarang kita pilih siapa yang jadi leader/ketua-nya biar entar kalau ada apa-apa ada yang bisa nge handle. Gimana?" Saran Alisyah. Yang lain setuju.

"Afifah?" tanya Winona tapi sayangnya mendapat gelengan dari Afifah.

"Kalau gitu, Aleena?"

"Kalau kata gue mending Maria aja, dia kan member tertua diantara kita. Terus, Tiara yang jadi wakilnya. Jadi kalau ada apa-apa terus Maria gak ada, kan ada Tiara." Tolak Aleena, sekaligus memberi saran.

"Gue setuju." Ucap Haerana yang di angguki yang lain.

"Oke, setuju semua kan. Sekarang kita tentuin temen sekamar masing-masing." Kali ini Afifah yang berujar.

Maria tampak berfikir. "Suit aja, gimana." Katanya. Yang lain hanya mengangguk.

"Suit!!!"

"Yes gue sekamar sama Aleena!" Sorak Raehana kegirangan sebab ia mendapat kamar yang sama dengan Aleena.

'Ya Allah semoga gue gak ketularan gila nya nih orang.' Batin Aleena.

"Berdoa aja gue gak setres sekamar sama lo." Ucap Aleena yang kemudian meraih koper miliknya. "Gue ke kamar dulu." Pamitnya.

"Ikut." Raehana meraih kopernya kemudian berjalan mengekori Aleena menuju kamar mereka.

Mereka semua memutuskan untuk beberes di kamar masing-masing. Aleena & Raehana, Afifah & Haerana, Maria & Tiara, Winona & Alisyah. Perpaduan yang sangat cocok bukan.

Di kamar pertama ada Maria dan Tiara. Mereka merapikan pakaian dengan tenang, sesekali keduanya terdengar mengobrol, seperti menanyakan tempat tinggal sebelumnya, dan negosiasi siapa yang tidur di ranjang sebelah kanan dan siapa di sebelah kiri.

Sedangkan, di kamar kedua, Aleena terlihat sibuk memasukkan pakaiannya kedalam lemari, begitu juga dengan Raehana.

"Na, lo mau tidur di ranjang yang mana?" Tanya Raehana yang sudah selesai dengan pakaiannya. "Terserah lo, gue bisa tidur di mana aja." Jawab Aleena kemudian kembali fokus memasukkan pakaiannya ke dalam lemari.

"Kalau gitu-" Raehana menggantungkan kalimatnya untuk berfikir sebentar. "Gue mau ranjang sebelah kiri." Lanjutnya, yang hanya mendapat anggukan dari Aleena.

Di kamar ketiga, Afifah tampak jengah dengan semua pertanyaan random yang di utarakan Haerana seperti, 'kenapa langit itu biru, kenapa hujan turunnya air', dan masih banyak lagi.

"Kenapa-" baru saja Haerana ingin kembali bertanya, tapi dengan cepat Afifah memotong perkataannya. "Nanya lagi gue iket moncong lu pakai tali sepatu." Mendengar itu Haerana dengan cepat menutup mulutnya rapat-rapat.

Dan di kamar terakhir, Winona dan Alisyah tengah war. Mereka memperebutkan ranjang sebelah kanan yang sejajar dengan pintu. "Gue duluan yang milih ranjang ini!" Ucap Alisyah sedikit berteriak. "Siapa bilang, orang gue duluan yang milih." Winona tak mau kalah.

Penghuni kamar lain yang mendengar perdebatan mereka berdua langsung meluncur ke TKP.

"Kalian berdua itu udah gede, malu sama anak SD kalau kalian bertengkar kayak gini, mana teriak-teriak lagi. Ganggu tau." Ujar Maria yang di angguki member lain yang mengekor di belakangnya.

"Lo berdua mending suit aja deh, biar cepat kelar masalahnya. Sakit telinga gue denger lo pada ribut." Usul Afifah yang sudah muak mendengar pertengkaran Tom and Jerry ini.

Eight Girl Housemates (Lovaka House)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang