Akhir-nya II

680 49 16
                                    

❤️🔥❤️🔥❤️

happy reading..

“Sayang, tunggu disini sebentar ya? Jangan keluar oke?”kata Net, sedikit memberikan peringatan kecil pada James kekasih-nya.

Mereka sedang berada didalam mobil Net, yang terparkir tidak jauh dari markas-nya.

Setelah mereka makan malam bersama, Net pamit untuk pergi sebentar, kali ini ia tidak pergi tanpa sepengetahuan James, takut jika kekasih-nya itu akan marah kembali pada-nya, kalau diri-nya melakukan hal yang sama.

Dan tanps ia duga, James justru ingin ikut, ketika ia tidak membolehkan-nya, pemuda cantik itu merengek, bahkan hendak menangis, dengan terus memaksa diri-nya untuk mengajak-nya.

Jadi begitu-lah, kenapa James bisa bersama-nya disini saat ini.

Mengulas senyuman manis diwajah cantik-nya, kepala-nya mengangguk patuh.

“Baik-lah Dad.. Aku akan menunggu disini, dan tidak keluar atau bahkan pergi kemana-pun itu,”seru-nya, membalas ucapan Net.

“Aku tidak akan lama, hanya sebentar,”ulang Net, meyakin-kan James bahwa diri-nya hanya sebentar.

Ia sedikit takut jika James tidak menuruti apa yang ia ucap-kan, apa-lagi.. Ia tahu betul jika kekasih-nya ini pasti teramat sangat penasaran dengan apa yang akan ia lakukan malam ini.

“Aku menunggu-mu Dad,

Dibalas dengan kecupan lembut didahi-nya oleh Net.

“Iya sayang,”

Setelah-nya, Net bergegas keluar dari dalam mobil-nya, dengan membawa berkas ditangan-nya, yang ia ambil dari atas dashboard, James sempat ingin membuka-nya, namun Net melarang-nya.

Menutup kembali pintu-nya, kemudian berlalu dari sana, meninggal-kan James, yang hanya diam memandangi punggung tegap-nya dari dalam mobil.

Net tidak perlu merasa khawatir meninggal-kan James disana, dengan keadaan mobil-nya tidak ia kunci.

Sebab ada Josh sang anak buag yang akan memantau kekasih-nya itu.

•••

Brak!

Net menendang kasar pintu markas-nya, entah-lah.. Ia selalu senang melakukan-nya, padahal ada tangan-nya yang bisa membuka pintu itu dengan benar.

Membuat semua orang yang berada didalam sana terlonjak kaget akan tindakan-nya.

Lalu membungkuk hormat, saat tahu jika Net-lah pelaku-nya.

“Selamat datang Boss,

Net berdeham pelan, kaki-nya melangkah mendekat kearah seseorang yang terikat disebuah kursi kayu.

Memandang-nya dalam diam, dengan tatapan yang sulit diarti-kan.

Penampilan-nya terlihat kacau, apa-lagi dengan posisi kedua kaki terbuka lebar.

Membuat mini dress itu tersingkap hingga paha-nya.

Net berdecih pelan melihat-nya, meski-pun dalam keadaan seperti itu, tetap saja tidak ada menarik-menariknya dimata-nya.

𝐌𝐘 𝐁𝐎𝐒𝐒 [ON GOING]Where stories live. Discover now