1. Awal mula

29.9K 1K 12
                                    

     Ditengah kegelapan ditengah malam ada seorang anak laki-laki yang tengah berlari dari kejaran beberapa laki -laki yang bertubuh besar. anak laki- laki itu adalah SEMESTA ALAM  atau sering di panggil dengan sebutan Alam.ditengah kegelapan ditengahmalam ada seorang anak laki-laki yang tengah berlari dari kejaran beberapa laki -laki yang bertubuh besar. anak laki- laki itu adalah SEMESTA ALAM  atau sering di panggil dengan sebutan Alam.

    Malam itu Alam baru pulang dari perkerjaan parttime nya dan akan pulang ke kosan nya tapi ditengah jalan ia di hadang oleh beberapa preman yang ingin mengambil uang nya. Memang jalanan itu rawan akan preman  tetapi alam tidak punya pikiran lain saat itu.

Karna hari ini ia lembur,sebab cafe sedang
di booking oleh seorang pengusaha untuk acara semacam pesta , dan berakhir Alam ketinggalan bus  nya yang biasanya digunakan untuk pulang karna Alam sudah sangat lelah dan ingin cepat" pulang untuk mengistirahatkan tubuh nya  maka ia mengambil jalan pintas agar cepat sampai tetapi rupanya pikiran nya itu salah sehingga ia berakhir di kejar-kejar preman.

Alam terus berlari hingga ia tidak sengaja menabrak sesuatu di depan nya .
"aduh pake acara ada tembok lagi di sini".gumam Alam , saat ia mendongak ke atas
gumam Alam.  saat ia mendongak ke
atas ternyata bukan tembok melainkan seorang pria yang  sedang berdiri dan menatap nya binggung.

" om tolongin Alam yaa plis Alam lagi di kejar-kejar preman yaa om yaa , nanti Alam kasih uang deh tadi soalnya Alam baru gajian "  kata Alam .

Pria itu menatap binggung anak  remaja  di depannya ini, dan sesaat kemudian muncul beberapa lelaki, mungkin ini yg di maksud anak laki-laki di depannya ini dan anak remaja itu pun bersembunyi di belakang Pria itu .

" sini kau bocah" kata preman itu
"om tolongin Alam" ucap Alam kepada pria itu

"Pergi dari sini sebelum pisau ku menembus
jantung mu" ucap pria itu dengan tatapan mata yang tajam.

para preman itu pun pergi karna mereka tidak mau kehilangan nyawa mereka bukan apa apa mereka kenal siapa pria itu dan mereka tidak mau berurusan dengan pria itu.

Alam pun melihat para preman itu sudah pergi.  " Makasih Om udah tolongin Alam"
ucap Alam .

" hemm"  ucap pria itu

pria itu pun menarik tangan Alam menuju subuah mobil,  " masuk"  gumam pria itu

" apa om" 

" masuk ke mobil" ucap pria itu penuh tekanan.

" ehh gak usah om, Alam mau pulang
owh om mau uang yang tadi Alam bilang ya
bentar Alam ambil dulu"
Alam pun mengambil dompet yang ada di dalam tas punggung nya .

" Nie om "   Alam memberikan uang yg berwarna biru ke pria itu.

Pria itu hanya menatap Alam yang menyodorkan uang berwarna biru itu kearahnya.

"simpan uang mu"

" haa owh Om gak mau yaudah Alam ambil kembali uang nya"  menarik tangan nya kembali.

pria itu menyodorkan tangannya 
" SEBASTIAN SYAH"   ucap Pria itu
" panggil  Abang  ,bang Tian"  ucap nya lagi

Alam pun menyambut tangan Sebastian
" ALAM SEMESTA   bang "

" kamu dari mana dan mau kemana Alam"

" Alam mau pulang ke kos bang , tadi pulang kerja ehh malah di hadang sama preman - preman tadi"   balas Alam

" kenapa lewat jalan ini , kamu tidak tersesat kan "  balas bang Tian lagi

" bang jangan aku kamu an , Alam gak biasa
lo gue aja yaa biar akrab"  ucap Alam

"  hemm yaudah ayo masuk ke mobil biar Abang antar kamu sekalian "  ucap bang Tian

" eum ayo bang"  ucap Alam

Di tegah perjalanan menuju kosan Alam di dalam mobil penuh akan celotehan Alam yang berbicara dengan Bang Tian.

" kenapa kamu tinggal di kosan " tanya Bang Tian

" eum  karna ibu sama ayah Alam udah meninggal  , karna kecelakaan dan rumah Alam di ambil sama sama bibik Alam" jawab Alam.

" Bagaimana kamu tinggal bersama abang aja, Abang jugak tinggal sendiri" ucap bang Tian.

" lah emang keluarga abg kemana " tanya Alam

" huff abang juga gak tau , soalnya abg tinggal di panti dari bayi" sahut bang Tian

" owh maaf bang, Alam gak maksud" ucap Alam tidak enak

" iya gapapa udah biasa juga kok, jadi gimana kamu mau alam ?" tanya bang Tian

" eum emang gak ngerepotin bang , soalnya kalau di kosan juga sepi karna gak ada temennya, tapi emang gak ngerepotin bang Tian ? " jawab Alam sambil bertanya.

   Tian pun tersenyum saat mendengar jawaban Alam, " enggak ngerepotin sama sekali Alam, malahan Abang senang karna ada kamu" . sahut bang Tian

    Ntah meg apa Sebastian merasa tertarik dan nyaman saat bersama Alam, karna itu ia mengangkat Alam untuk menjadi adik nya  .

papai , sampai segitu dulu yaa

jangan di bully yaa , nanti aku nya kenak mental lagi .

 

Alam and the story ( END)Where stories live. Discover now