3. penghianat

13.1K 629 5
                                    


haii ketemu lagi !!!

                                 *
                                 *
                                 *

           jangan pernah menyia-nyiakan
    kepercayaan orang lain.




   Sudah tiga bulan Alam tinggal bersama Tian, Alam pun sudah bersekolah di SMA 5 sila , Tian memutuskan untuk menyekolahkan Alam, walaupun Alam sempat menolak karna takut merepotkan Tian.

     Alam pun sudah tidak berkerja lagi karna larangan Tian, Tian berkata agar Alam fokus untuk sekolah.

  Tian sendiri ia mempunyai usaha dengan teman nya, sudah dua tahun ia berkerja sama dengan temannya yang bernama RIAN ATHIF , hingga mereka sudah mempunyai tiga cabang cafe.

  pagi hari  Tian membangun kan Alam dari tidur nya untuk sekolah.

  " dek bangun , sudah pagi".  ucap Tian lembut seraya menggoyangkan badan alam pelan.
 
  " uuh eum iya bang ". balas Alam

Tian pun keluar dari kamar dan Alam pun menuju kamar mandi dan bersiap-siap sekolah.

  Tian pun mengantar Alam ke sekolah nya dan sesudah itu ia  menuju ke cafe karna ada yang ingin Rian katakan padanya.

sebenarnya Alam malas untuk ke sekolah
karna ia tidak punya teman , dan ia sering di bully , tetapi ia tidak mengatakan pada bang Tian karna takut nanti menyusahkan biang Tian.

Alam pun duduk di bangkunya yang berada di pojokan.

" hey lo udah siap pr kan, nie kerjain pr gue , awas aja kalau ada yang salah, abis lho ! "   ucap Rio teman sekelas nya yang selalu membuli nya dan selalu menyuruh nya mengerjakan tugas-tugas nya dan temannya.

  " lo dengerkan apa kata Rio " ucap Lingga seraya melempar buku ke arah Alam, temannya Rio.

Alam pun langsung mengerjakan apa yang di suruh oleh Rio dan temannya itu.

Kembali ke Tian, sesudah sampai di cafe ia langsung menuju ruangan nya dengan Rian.

  Rian menyodorkan selembar kertas ke arah Tian, Tian pun langsung mengambil nya dan membacanya.

Tian menatap Rian tajam   " apa -  apaan ini Rian haa !" .  bentak Tian

Rian terkekeh " seperti yang tertulis di kertas itu semua cabang cafe sekarang sudah menjadi milik ku " .

" kapan gue  tanda tangan ini , dan kenapa Rian! " geram Tian

  " hahaha, lo bodoh Tian percaya sama gue itu salah lo sendiri, dan lo ingat waktu gue nyuruh lo tanda tangan kertas yang gue bilang itu kerja sama   seminggu yang lalu ". ejek Rian menatap Tian.

Tian pun ingat seminggu yang lalu Rian menyuruh ia untuk tanda tangan kerja sama dengan pihak lain, tapi karna ia terburu-buru untuk menjemput Alam ia tidak membacanya dan langsung menandatangani kertas itu.

  Tian tidak menyangka ia di khianati oleh teman nya sendiri yang sudah ia anggap saudara.

" lo inget Tian,  sekarang lo boleh keluar hahaha !" Rian tertawa seraya menuju pintu keluar.

  Tian keluar dengan persaan campur aduk , ia binggung sekaligus sedih
ia binggung kenapa ia di khianati oleh temannya sendiri yang sudah ia anggap saudara itu.

  Beberapa saat kemudian dering ponsel Tian berbunyi.
   " iya halo kenapa pak"  yang menelepon Tian kepsek nya Alam.

  " iya pak saya segera ke sana"

  kepsek mengatakan bahwa Alam terkena masalah di sekolah, Tian pun bergegas ke sekolah Alam.

   Tian masuk ke ruangan kepsek yang sudah terdapat, Alam , kepsek , serta satu siswa dan pria paru baya yang ia yakin itu ayah dari siswa itu.

  " silahkan duduk pak " ucap kepsek.

   Tian pun duduk di samping Alam yang menuduk .

   " jadi begini pak ,  Alam dan Rio  tadi berkelahi di kantin"  ucap kepsek.

  "  saya gak mau tau kamu harus minta maaf sama anak saya dan ganti uang pengobatan nya !". tunjuk nya marah ke Alam.

   Alam pun mendongak ke arah pria paru baya yang menunjuk nya tadi.

  Tian pun kaget melihat wajah Alam yang sudah di penuhi lembab itu.

   " jadi maksud bapak setelah anak bapak memukuli  dan membuli saya , saya harus Menganti rugi ". ucap datar Alam seraya menatap tajam pria paru baya tadi.

  Tian pun terkejut , Alam di buli dan ia tidak tau tentang itu, ia menatap sedih Alam.

   " Lihat cctv di kantin dan kelas apabila bapak tidak percaya " ucap Alam tenang seraya menatap semua yang ada di ruangan itu.

  Mereka pun menuju ruangan cctv dan melihat yang sebenarnya dan terbukti selama ini Rio dan teman temanya  sering membuli dan memukul Alam.

   Alam pun menangis sesenggukan karna iya berfikir menyusahkan bang Tian.
Tian pun memeluk erat Alam seraya bergumam maaf.

  Akhirnya Rio dan temannya di skor selama seminggu setelah meminta maaf ke Alam.

  Kenapa tidak di keluarkan, yaa karna ayah dari rio adalah investor di sekolah itu, dan Tian pun tidak bisa berbuat apa-apa ,ia bisa saja  menuntut Rio, tapi apa boleh buat sekarang ia tidak mempunyai apa-apa lagi sedangkan ayah Rio adalah pengusaha, mudah untuk mereka membayar pengadilan agar mereka menang.

  Di sinilah mereka Alam dan Tian pun kembali ke apartemen, dan Tian pun memutuskan untuk memindahkan Alam ke sekolah lain, ia takut kejadian itu terulang lagi.

  " hiks....hiks ...hiks".

   " hey adek kenapa nangis hemm" .tanya Tian ke Alam yang menagis.

   " hiks ..adek nyusahin bang Tian, seharusnya tadi adek gak emosi pasti gk bakal kayak gini hiks... " jelas Alam seraya menahan tangisnya.

   " udah kamu jangan nangis lagi yaa , Abang gapapa klok kamu nyusahin Abang ".

  Alam pun memeluk bang Tian dengan erat, Tian membalas pelukan Alam tidak kalah erat seraya berpikir besok ia harus mencari perkerjaan.

  keesokan paginya Tian dan Alam sarapan bersama. ponsel Tian pun berbunyi
Tian pun menjauh untuk menjawab telepon.

  Alam pun melihat Tian aneh, karna tidak biasanya Tian mengangkat telepon menjauh dari ia, Alam pun mengikuti bangTian dan mendengar apa yg sedang bang Tian bicarakan di telpon.

  Alam terkejut ternyata  bang Tian menjual mobilnya untuk memenuhi kebutuhan meraka , karna iyaa jugak sempat mendengar gumaman bang Tian bahwa bang Tian di khianati oleh temannya.

  " bang" . ucapa Alam seraya berjalan menuju bang Tian.
    " dek ". Tian terkejut melihat Alam berada di belakangnya.

  " maafin Alam, udah nyusahin abang" .ucap sedih Alam

   " Alam cari kerja aja ya biar bisa bantuin Abang Cari uang" ucap lagi Alam.

   Tian pun mendekat ke Alam " adek jangan pikirin itu yaa, biar ini urusan Abang, dan abang minta maaf sekolah kamu abg tunda dulu ya" .

  " iya bang gapapa"
   " udah kamu tenang aj ya, nanti Abang bisa cari kerja ke temen abang" ucap Tian.

  sesudah itu mereka pun melanjutkan sarapan mereka yang tertunda tadi.

 

Alam and the story ( END)Where stories live. Discover now