17.

9.1K 446 4
                                    

haii hai udah update lagi nie

gimana ceritanya

happy reading gays

🪷
🪷
🪷



Dua minggu sudah sejak kejadian itu, mereka sudah seperti semula, Tian juga sudah sembuh , tetapi ia belum di izinkan kembali berkerja karena masih tahap pemulihan, padahal menurut Tian ia sudah cukup sehat.

Kini di kantor lebih tepatnya ruangan Arik, ia sedang membaca surat yang di kirimkan oleh Reyhan.

..... 99,9 % menyatakan bahwa saudara Arik Afandi Aldelas adalah ayah dari Saudara Bastian syah .

Arik mematung setelah membaca itu,
" Haa anakku, Tian anak ku" lirih Arik .

" Alex, lihat Tian anak ku " ucap Arik tersenyum lebar seraya meperlihatkan kertas itu.

Alex pun juga ikut merasa senang , tapi ia sedikit binggung.

" Ada apa boy kenapa kau terlihat senang sekali? " tanya Opa bingung saat masuk ke ruangan Arik.

" Ayah lihat ini " ucap Arik menyerah kan kertas itu.

" Bagaimana mana mungkin, ini_"

"Aku juga tak tahu ayah ,ah aku ingin pulang untuk berbicara dengan Tian ayah " ucap Arik langsung berlari keluar ruangan.

Di luar ruangan Alaric bertemu sang abang yang tersenyum lebar yang sedikit berlari menuju lift.

" Ayah ada apa dengan Arik?" tanya Alaric ke Opa.

" Lihat ini boy"

" Haa bagaimana mungkin Yah "

" Tapi itu lah yang terjadi"

" Apa mungkin ini salah yah"

" Itu tidak mungkin boy, karna sahabat kalian sendiri yang menangani nya".

Mereka berdua binggung, tapi bagaimana pun ini kebenaran nya.

Di mansion Tian sedang berada di kamarnya yang sedang memainkan ponsel, tiba-tiba ia terkejut karna ada yang membuka pintu kamarnya dengan tergesa-gesa.

" Ah Papah, ada apa Pah? " tanya Tian ke papah, yang masuk kekamar Tian adalah Papah.

Papah memeluk erat Tian, Tian yang di peluk pun binggung ada apa dengan Papah nya tapi tak ayal iya juga membalas pelukan itu.

" Papah kenapa? " tanya Tian.

Papah megurai pelukan nya ,dan megelus kepala Tian," Kamu anak Papah baby" .

"Yakan memang Tian anak angkat keluarga ini " ucap Tian.

Papah pun langsung menyerah kertas tes itu ke Tian, memang Reyhan memberi nya dua kertas.

"Haa maksudnya pah?" tanya Tian binggung.

"Enggak, ini palsu" kilah Tian sedikit mengeraskan suara nya.

"Tidak , ini asli Tian"

"Enggak, ini bohong kan, Tian juga gk pernah melakukan tes ini" decit Tian sembari menjatuhkan kertas itu ke karpet.

" Papah yang menyuruh Om Reyhan untuk melakukan tes, sewaktu kamu di rawat di rumah sakit Tian "

" Enggak Tian gk punya orang tua kandung " kilah Tian lagi dengan mata yang berkaca-kaca.

Andra yang berada di mansion karna tidak pergi ke kantor, terkejut karna mendengar suara seperti ribut -ribut dari kamar Tian.

"Tian, Papah, kenapa Tian menagis?" tanya Andra.

Alam and the story ( END)Where stories live. Discover now