27. kegilaan Xavier

841 39 0
                                    

HAPPY READING
TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA
YANDI YANG TYPO

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN 😁😁
MAU NYA SIH DI FOLLOW JUGA 😁😁😁

******

"Jangan pernah tertipu dengan tingkah seseorang, DIA itu selalu ceria, ketawa tanpa beban, kaya orgil, tanpa kamu tau di ngelakuin apa di saat sendiri, menangis, ngelukain diri sendiri, perhatikan lah orang yang seperti tidak punya beban dalam hidupnya, karena sesungguhnya dialah orangnya yang sedang tidak baik-baik saja, jangan Sampai kamu menyesal saat seseorang itu telah tiada, menyesal baru tau DIA itu tidak baik-baik saja selama ini."

_ELANG SYAFUTRA LEONARDO_

****

"Ck Lo kenapa keluar kamar sih? Udah tau masih lemes, kena tonjok sekali aja udah tumbang kan Lo." Elang memapah Xavier dengan mulut yang tak berhenti mengomel, didudukkan Xavier di sofa.

"Lapar Lang, dari kemarin gak makan gak minum Obat."

"Udah-Udah Lo gak usah ngomong, udah gak punya tenaga juga Lo."

"Ini Bubur nya." Hira datang meletakkan Bubur di meja. "Biar gue suapin.'

Xavier hanya mengangguk, tidak punya tenaga lagi untuk sekedar ongomong.

"Lo-Lo pada Jangan pulang Samapi besok, besok kita berangkat sekolah bareng." Kila datang dari arah dapur.

"Ok."

Tenang orang tua Kila dan Hira tidak akan marah, mereka sudah sering menginap bukan di rumah Kila saja sih, tapi di Rumah Citra, Usep, Elang dan Xavier.

"Lo besok kalo masih lemes jangan sekolah."

"Lo ngomong sama siapa Sep? Sama Vier? Gak liat itu anak Tidur nyenyak di pundak Hira." Citra menunjuk Xavier yang tertidur pulas di pundak Xavier, Hira mengusap rambut Xavier sehingga langsung tidur setelah bubur nya habis.

"Anjir! Bener-bener yah."

Gelak tawa memenuhi ruangan tamu, hanya kata sederhana saja sudah membuat semuanya tertawa ngakak, tenang Xavier tidak bangun mungkin ke enakan karena Hira terus mengelus rambut nya, mencari kesempatan dalam kesempatan aja si Vier.

****

Keesokan harinya Xavier berangkat sekolah tapi di bonceng oleh Usep, Usep yang memaksa Xavier, sementara Xavier hanya pasrah.

"Lo pokonya gak boleh ketemu sama saudara-saudara Lo dulu." Nasehat Citra.

"Lo masih lemes sekali tonjok Lo udah tumbang."

"Iya-Iya, kuping gue masih normal ingatan gue masih normal sampai tau Lo berdua ngomong gitu hari ini udah  dua puluh kali." Xavier mendengus kesal.

"Iya-Iya jangan ngambek dong Bayi, cieee chrus nya udah mulai sayang ini."

"Gimana rasanya Tidur di kelonin sama Gebetan." Usep tersenyum manis, memandangi Xavier.

"Rasanya pengen nonjok Lo Sep. Tapi masih lemes."

"Gak papa biar gue wakilin Lo." Elang maju mendekati Usep.

"Eh jangan dong Anjir!"

****

"AKU TAKUT KEHILANGAN CINTAMU."

"AKU TAKUT, TAKUT KEHILANGAN MU."

"AKU YANG BISA GILA, BILA HIDUP TANPA KAMU."

"Saudara Lo udah Gila." Fitra terus memperhatikan Xavier yang sedang menyanyi di sepanjang koridor.

Dari pagi hingga istirahat kedua Xavier terus bertingkah seperti orang gila, menjaili siswa-siswi, teriak-teriak, sampai menyanyi.

"Dia bukan saudara gue!" Xavano memandangi Xavier dengan kebencian.

"Ingat Van, darah lebih kental daripada Air."

"Ingat ludah jilat sendiri."

Xavano dan Fitra memandang Gorge. "Hah maksud nya apa?"

"Ah pokoknya gitu!."

****

"Lo mau Pulang?"

"Iya, gue harap orang rumah gak nyiksa gue."

"Mau kita anterin?"

"Gak usah Cit, gue udah gak papa kok, lagian jika gue kenapa-kenapa pasti hubungin Lo-Lo pada."

"Ok deh semoga Lo Gak Papa." Usep menepuk pundak Xavier pelan.

"Hmm, eh gue Naik Taksi aja."

"Terserah Lo sih, yang penting kalo ada apa-apa cepat hubungi kita."

"Sip."

*****

"Assalamualaikum Vier Pulang."

"Walaikumsalam, Tumben Den pulang tepat waktu." Bukan sang Bunda yang menyambut nya, tapi Bi Wati yang kebetulan sedang beres-beres ruang tamu, Bi Wati ini yang menjaga dan merawat Xavier saat Bayi.

"Lagi pengen aja Bi, orang rumah ke mana?"

"Den Zero dan adik-adiknya main keluar, Nyonya sedang arisan sementara Tuan belum Pulang."

"Oh Makasih Bi, Vier ke Atas dulu yah."

"Iya Den."

****

Xavier sudah berganti baju, tidur sebentar cukup kali yah sebelum orang rumah pulang, tidak ada yang tau keluarga nya hari ini mau menaroh luka apa lagi.

Memejamkan matanya lama kelamaan Xavier tertidur dengan pulas.

TBC....

"Seseorang itu berbeda-beda, jika menginginkan sesuatu, agar mendapatkan nya akan melakukan segala cara, meski caranya salah."

_SEPTIAN ALENDRA ADIKARA_

"Orang yang lagi tidak baik-baik saja kadang gila, ngelampiasi masalahnya dengan berbagai cara."

_XAVIER REZA AL-GHIFARY DEKANTARA_

LUKAOù les histoires vivent. Découvrez maintenant