Xavier itu bahagia
Xavier itu hidup enak, punya segalanya bisa mendapatkan apa yang ia mau
itulah yang dilihat Xavano.
Xavier bisa mendapatkan kasih sayang dari Ibu, Abang, ayah, sementara Xavano hanya bisa mendapatkan pelukan dari Ayah dan tinggal...
HAPPY READING TYPO BERTEBARAN DIMANA-MANA Tandai YANG TYPO
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN 😁😁 MAU NYA SIH DI FOLLOW JUGA 😁😁😁
Follow akun tik-tok aku Ig aku Dan ig nya Vier
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Berilah seribu kesempatan kepada musuhmu untuk menjadi temanmu, tapi jangan beri kesempatan sekecil apapun kepada temanmu untuk menjadi musuhmu."
- Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf -
"Yang di sekitarmu Belum tentu setia kepadamu Yang mendukungmu Bisa jadi menikammu Yang berjalan seiring Bisa jadi menjatuhkanmu Maka tetaplah waspada Biarlah masa menguji kesetiaan, setiap ikatan persahabatan."
_VIER_
. . . . . . .
3 Bulan kemudian.
Memasuki ketiga bulan, Xavier belum juga membuka matanya. Tidak ada satupun kelurga yang menjenguk nya, menyakan kabar Xavier saja tidak.
Elang mengusap Pipi tirus Xavier, Xavier boleh di jenguk tapi satu orang dalam sehari saja.
"Masih kangen sama Oma?"
"Lama banget ngelepas rindu nya."
"Kita disini rindu Lo. Bangun, plis."
Lagi-lagi air mata Elang menetes.
"Bangun plis, Lo harus sembuh, jadi dokter, katanya mau nyembuhin orang-orang sakit?"
"Kita kangen V."
"Vier. Kita semua sakit liat Lo, setiap hari nangis, Lo gak suka kan liat kita nangis dan sakit? Tapi Lo sumber nya yang buat kita gini."
"Bangun pliss."
Titttt.....
Titttt.....
Alat EKG berbunyi keras, nafas Xavier pendek-pendek, Xavier kesulitan bernafas.
