"Nindy maaf kalau kesannya gak sopan tapi apa kamu udah punya pacar?" ucap Baskara membuat Anin yang mendengarnya lantas menaikkan satu alis bingung.
"Tiba-tiba banget? Emang ada apa ya?" Dia balik bertanya sambil menatap pria berwajah campuran Indonesia-Belanda itu lekat. Kebetulan mereka memang sedang break usai mengambil adegan bersama.
Baskara menggeleng kikuk. "Enggak, cuma ingin tahu aja," balasnya sambil mengulas senyum yang membuat Anin merasa curiga.
"Aku gak pacaran," balas Anin memberi tahu. "Aku mau langsung nikah," lanjutnya dengan nada santai.
Baskara melebarkan mata. Tak menyangka jika jawaban itu akan keluar dari mulut seorang Nindy Zain. "Apa kamu ada rencana menikah dalam waktu dekat ini?" tanya pria itu yang dibalas Anin dengan gelengan.
"Enggak, itu masih terlalu jauh. Sekarang aku masih mau fokus dengan karier," ucapnya dengan raut wajah yang menyiratkan keseriusan. "Kenapa?"
Baskara menggeleng pelan sebelum kembali melempar pertanyaan. "Kalau boleh tahu tipe suami kamu yang kayak gimana?"
Anin sontak mengerutkan dahi saat mendengar pertanyaan tersebut. Apakah ia benar-benar sedang diwawancarai? Walaupun bingung dengan kemana arah pembicaraan ini sebenarnya, ia memilih untuk menjawabnya saja.
"Gak muluk-muluk sih. Yang seperti Ayahku aja itu lebih dari cukup," sahut Anin membuat Baskara lantas mengangguk paham. Pria itu sebenarnya sudah akan mengajukan pertanyaan lagi saat Anin tiba-tiba berucap. "Permisi Mas, aku mau ke toilet dulu," pamit gadis itu tak menyadari kalau percakapannya dengan Baskara barusan ternyata didengar oleh seseorang yang kini tampak mengepalkan tangan erat-erat.
—•••—
Aline benar-benar meninggalkan Raya usai tadi menyemprot wanita itu habis-habisan hanya karena lupa membawakan stiletto miliknya. Entahlah, padahal tadi saat masih berada di apartemen Aline sama sekali tak meminta Raya untuk sekaligus membawakan stiletto merah tersebut yang beberapa menit lalu baru wanita itu ketahui akan Aline pakai ke pesta ulangtahun temannya setelah syuting berakhir.
Seharusnya Raya sudah paham kalau mood Aline sedang tidak baik-baik saja, maka ia akan cenderung meluapkan kekesalannya pada siapapun, termasuk pada Raya yang tak pernah luput dari sasaran.
"Mbak Ray!" seru Anin di ujung sana sambil melambaikan tangan heboh. "Ngapain? Gak pulang?" tanyanya.
"Ini mau pulang," balas Raya yang langsung disambut Anin dengan sebuah ajakan.
"Bareng aja kalau gitu. Sekalian makan yuk. Laper," ucapnya sambil mengelus perut.
"Lho bukannya tadi kamu habis makan?" heran Raya karena tadi ia sempat melihat Anin tampak begitu lahap memakan nasi padang di lokasi syuting.
KAMU SEDANG MEMBACA
When We Meet Again
RomanceDemi membalas budi pada keluarga Tan yang telah berjasa dalam merawat dan membiayainya selepas kematian sang Nenek, Naraya Ayudia rela bekerja sebagai personal asisten dari anak tunggal mereka yang tak lain adalah Aline Tan-si artis kenamaan yang te...