22 • Kiss It Better

5.7K 883 254
                                    

"Cantik banget gila!" seru Dirga tampak kehilangan akal usai Anin mengirimkan foto Raya yang tampak sangat cantik dalam balutan dress serta polesan make up di wajahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Cantik banget gila!" seru Dirga tampak kehilangan akal usai Anin mengirimkan foto Raya yang tampak sangat cantik dalam balutan dress serta polesan make up di wajahnya. Berulang kali ia mencoba menghubungi nomor Anin namun sayangnya tak diangkat oleh gadis itu. Pasti adiknya itu sengaja.

Tak ingin membuang waktu lebih lama, Dirga lantas memutuskan untuk menuju apartemen Anin. Bagaimana mungkin Raya bisa pergi ke acara reuni dengan tampilan secantik itu? Tidak. Ini tidak bisa dibiarkan. Dirga tak bisa membayangkan akan sebanyak apa laki-laki di acara tersebut yang nanti akan mencoba berinteraksi dengan Raya. Terlebih sampai detik ini ia masih belum mendapat kepastian.

Tak butuh waktu lama bagi Dirga untuk masuk ke unit apartemen Anin sebelum akhirnya dibuat terpana saat melihat penampilan Raya secara langsung. Raya dalam balutan dress dengan make up tipis serta bibirnya yang tampak berkilau benar-benar alasan kenapa Dirga tak bisa mengalihkan pandangannya dari wanita itu barang sedetik pun.  Jika benar bidadari itu hanya ada di surga, lalu kenapa Raya bisa ada di sini?

"Apa perlu aku puterin lagu India biar makin nge-feel?" celetuk Anin membuat aksi tatap-tatapannya dengan Raya lantas terhenti.

Mengabaikan celetukan sang adik, Dirga lantas mendekati Raya. Ah sial hari biasa saja dia sudah cantik apalagi jika didandani dengan gaya super feminim dengan rambut digerai seperti saat ini. Cantik itu jelas relatif tapi kalau Naraya Ayudia itu mutlak!

"Apa-apaan ini?" ucap Dirga sambil menatap dress yang Raya kenakan. "Jelek banget."

Raya melebarkan mata. "Jelek?" ucapnya lantas menunjuk diri sendiri. "Gue?"

Alasan kenapa Dirga buru-buru menggelengkan kepala lantaran takut Raya salah paham. "Bukan. Lo mah cantik. Cantik banget," potongnya cepat. "Maksud gue dressnya yang jelek. Buruan ganti," lanjut pria itu membuat Anin yang juga berada di sana lantas berseru murka.

"Heh! Enak aja dressku dibilang jelek," seru gadis itu tak terima. "Ini aku beli di Seoul tahu! Mending Mas diem aja deh kalau gak tahu fashion."

Mengabaikan protesan sang adik, Dirga lantas maju dan mengusap bibir Raya yang berkilau dengan ibu jari. "Ini juga apaaan sih? Lo kayak habis makan gorengan tahu gak?" lanjutnya membuat Anin yang turut mendengar hal tersebut semakin murka dan segera menepis tangan pria itu menjauh.

"Ini tuh lipgloss woi lipgloss. Bukannya minyak habis makan gorengan!" seru Anin galak sebelum akhirnya kembali membubuhkan lipgloss di bibir Raya. "Udah minggir sana jangan pegang-pegang!" usirnya tak terima.

Melihat reaksi Dirga barusan membuat rasa percaya diri Raya lantas kembali surut. Mungkin saja jika Anin yang memakai semua ini akan terlihat mempesona tapi kalau dia yang menakainya malah terlihat seperti badut karnaval. "Udah, Nin, gak papa. Kayaknya emang aku gak cocok pakai style begini."

"Tuh kan Mas ini!" Anin berseru galak sambil mencubit pinggang Dirga sekuat mungkin sampai pemiliknya meringis kesakitan. Susah payah ia meyakinkan Raya tapi akhirnya malah dirusak oleh perkataan jamet kuproy yang satu ini. "Heran deh. Kalian yang cowok-cowok tuh pada kenapa sih kok gak suka banget liat kita yang cewek-cewek dandan?"

When We Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang