Bab 6 - Barbeque

10 4 0
                                    

Hanya sampai tengah hari, Faylinn dan Dieter selesai berbelanja kebutuhan untuk acara barbeque nanti malam.

Sepanjang berbelanja di pasar, Faylinn lebih banyak diam dan mengamati kondisi dunia manusia yang sangat berbeda dengan dunia para nymph. Di dunia manusia, ia dapat melihat banyak arsitektur dan bangunan-bangunan kokoh yang didirikan berdekatan dengan beragam macam dekorasi. Di pasar, ia menemukan toko-toko bahan makanan, pelelangan daging, toko barang antik yang terlihat anggun dan magis, toko pakaian yang memamerkan rancangan indah pada manekin yang dipajang depan kaca, toko buku, dan toko-toko lain yang masih banyak lagi.

Selain itu, Faylinn menganggap bahwa pasar adalah tempat teramai yang pernah ia temui. Semua manusia hilir mudik dari satu toko ke toko lain dengan kepentingannya masing-masing. Bahkan, beberapa ada yang sekadar duduk di depan alun-alun, ada yang bermain musik, dan melukis.

Awalnya Faylinn merasa pusing melihat keramaian itu. Andai Dieter tidak memegang tangannya sepanjang berjalan di pasar, mungkin Faylinn akan lupa caranya untuk pulang karena telah tersesat.

Faylinn segera merebahkan tubuhnya di sofa ketika tiba rumah.

"Kau tidak suka tempat ramai?" Dieter bertanya dan duduk di sampingnya. Ia lalu membuka dua minuman botol yang baru saja diambil dari lemari es dan memberikan satu kepada Faylinn.

"Aku hanya lelah saat melihat banyak manusia."

Faylinn meneguk minuman yang diberi Dieter. Rasanya sangat segar meski tidak sepenuhnya dapat mengembalikan energi yang telah terbuang. Gadis itu kembali berbaring di sofa dan memejamkan mata karena merasa sangat lelah.

"Kalau begitu istirahat saja. Biar aku yang siapkan peralatan untuk acara barbeque nanti. Katanya mereka baru akan datang sore,"

Faylinn mengangguk setuju. Ia memang butuh tidur karena semalam sudah berkeliaran di hutan.

Selagi Faylinn masuk ke kamarnya, Dieter menyiapkan segalanya seorang diri. Mulai dari alat pemanggang yang perlu dipindahkan ke pekarangan, menggeser meja dan menata kursi untuk bersantai, serta menyiapkan piring-piring, gelas-gelas, teko, ember untuk es, dan kebutuhan lainnya.

Hari ini Faylinn belum sempat membantu membersihkan rumah, sehingga Dieter yang melakukannya. Pemuda itu terus menyibukkan diri hingga sore tiba dan kedua tamunya telah datang.

Faylinn ikut terbangun ketika mendengar suara ramai di halaman depan. Ia segera membersihkan diri dan bersiap untuk bergabung bersama Dieter.

"Hai, kau pasti Faylinn." Seorang pemuda menyapanya sambil melambagikan tangan saat Faylinn keluar dari rumah. Bagian wajahnya ditumbuhi janggut dan kumis tipis. Matanya yang berwarna biru terlihat besar dan tegas, berbeda dengan mata biru Dieter yang ramah dan menenangkan.

Di samping pemuda itu, Faylinn melihat ada seorang perempuan anggun. Rambutnya pirang panjang yang ditata sedemikian rupa hingga tampak manis dengan pita merah sebagai hiasan rambutnya. Gadis itu tampak masih muda, dan ia terlihat asik mengobrol dengan Dieter sebelum menyadari bahwa ada gadis lain selain dirinya.

Gadis itu memandang Faylinn dari atas hingga bawah, dan menyadari perbedaan yang sangat jelas pada bagian kakinya. Hal ini tiba-tiba membuat Faylinn menjadi diam karena kurang nyaman.

"Kau boleh memanggilku Archie, dan ini adikku Rosemary."

Archie mengulurkan tangannya, lalu Faylinn menyambut salam itu dengan singkat dan menyebutkan namanya.

Dieter memanggil Archie untuk membantunya menyalakan panggangan. Sementara Rosemary menawarkan diri untuk mengambil es untuk menyimpan botol-botol anggur yang kakak-beradik itu bawa.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

For The Verdant HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang