2

28.3K 1.5K 7
                                    

Floyd pergi keluar bersama teman-temannya sampai pukul 5 sore. Yang berarti satu kamar ini adalah milikku sekarang. Aku menghembuskan napas dengan lega. Privasi masa kini memang sulit didapat. Memang sih, aku bisa saja menyuruh Dad atau Mom membayar sekolah untuk memindahkanku ke kamar pribadi. Tapi itu terlalu mengundang perhatian.

Aku berdiri di depan cermin kamar mandi dan melepas kepangan rambutku. Tak ada orang disini, tidak harus ada penyamaran dilakukan. Kemudian aku melepas semua bajuku dan masuk ke dalam shower. Air hangat selalu dapat membuat segalanya lebih baik. Setelah kurang lebih 10 menit, aku melilitkan handuk di sekitar badanku dan keluar dari kamar mandi.

Apa yang harus kupakai? Aku melihat isi di dalam lemariku. Udara sore yang berangin membuatku mengambil sweater berwarna cream lembut dan celana pendek jeans. Paduan yang cukup normal. Kecuali sweater lembut yang kupakai hanya dimiliki beberapa orang di dunia. Jeans yang kukenakan juga buatan salah satu toko fashion yang mendunia. Aku heran, pakaian saja ada yang seharga rumah mewah. Bukan aku yang membeli sweater atau jeans ini, Mom memilihkannya untukku. Huft..

Aku memakai celana jeansku terlebih dahulu dengan handuk yang masih terlilit di badan. Ketika aku ingin melepaskan handukku, suara beep dari arah pintu membuatku menoleh. Floyd menatapku sambil menyeringai dan masuk ke dalam. Teman-temannya yang di luar bersiul.

"Hey Babe, apa yang kau lakukan ketika aku pergi, huh?" Ucapnya. Ia mengambil ponsel dan jaket hitamnya lalu mengedip ke arahku.

"Jangan konyol, cepat keluar." Aku memegangi handukku. Jika kulepas, tentu saja handukku akan jatuh. Dan aku tidak memakai apa-apa dibaliknya.
"Bagaimana kalau aku tidak mau?" Ia menaikkan salah satu alisnya dan berjalan mendekat.

"Apa yang kau lakukan?" Aku menatapnya dari atas ke bawah, berusaha terlihat setakut yang kubisa. Bukan masalah besar, aku bisa memukul lehernya atau menendang kakinya untuk melumpuhkan dirinya. Ia maju selangkah dan aku mundur selangkah. Begitu seterusnya sampai aku terhimpit ke dinding. Aku bahkan sudah bisa mencium aroma nafasnya yang berbau mint. Berada begitu dekat dengan wajahnya membuatku sadar atas warna matanya yang seolah mengundangku masuk, atas keindahan arsitektur wajahnya yang hancur karena kelakuan brengseknya. Laki-laki bertampang lumayan memang biasanya tak punya moral.

Ia menghentikan wajahnya tepat di telingaku. Satu senti lagi dan aku akan menghajarnya. Tapi bukannya seorang nerd tidak boleh melawan? Nerd seharusnya lemah kan? Eh?

Apa yang harus kulakukan jadinya?

Identitas, Puff. Jaga identitasmu. Kamu seorang nerd biasa di sekolah elit. Kamu nerd.

Ia menghembuskan nafasnya di telingaku. Aku bergidik pelan, menahan diri untuk tetap diam di tempat. Biasanya, dalam kondisi ini seorang nerd akan menutup matanya. Jadi aku menutup mataku.

Aku dapat merasakan ia mundur beberapa langkah. Aku membuka mataku perlahan, hanya untuk melihatnya menahan tawa.

"Kau -kau harus melihat wajahmu sendiri!" Setelah itu ia tertawa sambil memegangi perutnya.

Memangnya apa yang salah dengan wajahku?

"Cepat sana keluar." Aku mendorongnya keluar sambil memegangi handukku. Mukaku pasti sudah merah sekarang. Brengsek memang, kenapa coba aku begitu mudah merona?

"Iya iya." Ucapnya. Tapi ia masih tetap ditempat, jadi aku membuka pintu dan mendorongnya keluar. Floyd tampak terkejut karena aku bisa mendorongnya keluar dengan begitu mudah. Persetan lah dengannya. Aku membanting pintu tepat di depan wajahnya dengan kesal lalu menguncinya dari dalam.

Memang sih, tak ada orang yang bisa masuk selain Floyd. Hanya aku dan dia. Tapi tetap saja, aku tak mau kejadian seperti tadi terulang lagi.

Aku melepaskan handukku dan membungkus rambut pirangku yang masih basah. Kuharap catnya tidak cepat memudar. Rambut hitam sangat jarang disini, jadi aku mengecat rambutku menjadi pirang. Biasanya pengecat rambut yang Mom pilihkan bertahan cukup lama, jadi aku tak perlu mengkhawatirkan warna rambutku.

Nerd? Nahh...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang