04. Remember me?

161 39 14
                                    

⚠️Little bit lovely but...⚠️

⚠️

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

...


Kenangan bersama manusia lain, seiring berjalannya waktu berubah samar menjadi rekaman abstrak yang berada di sanubari.

Sering kali, otak memecah kenangan itu. Keping demi keping menjelma potongan puzzle, lantas menyatukannya dengan kepingan lain, yang tidak sesuai. Abstrak murni mengikuti kemauan otak karena desakan hati. Demi memenuhi ego yang haus validasi.

Seperti menyakini bahwa Nila tulus mencintai Bian tanpa alasan, meskipun sekujur tubuhnya hancur, berserakan. Ia tetap mencintai Bian sambil terus menguliti dirinya sendiri.

Tanpa sadar, Nila sudah terjatuh sedalam mungkin, sebagaimana meteor menghantam permukaan tanah. Membara dan melubangi tanah sejauh ribuan kilometer merusak sekitarnya. Semuanya hancur. Kembali, berserakan namun Nila selayaknya meteor tidak pernah sadar bahwa ia merusak segala hal di muka bumi. Selayaknya meteor, Nila merasa ketidakberdayaan. Setelah terjatuh. Ia tidak tau harus berbuat apa.

Hari ini, tepat 3 bulan berlalu.

Tiada jalan yang menuntun Nila kepada Bian. Tiada jalan untuk mengulang kembali kemesraan, cinta dan hasrat di antara mereka. Semua telah sirna. Usaha Nila selama ini, membuahkan hasil nol besar. Ia tidak mendapatkan apa-apa dari keterjatuhannya. Nila meringkuk di atas kasur dengan kondisi menangis dalam sunyi. Air matanya mengering. Tubuhnya bergetar takut, isi kepalanya kalut memikirkan ketiadaan presensi Bian selama ini. Tiga bulan terakhir tanpa sentuhan hangat pria itu sudah mampu membuat Nila sangat sakau sampai mengcutting pergelangan tangannya.

Darah bercucuran menggantikan air mata. Bibir pucat, pecah-pecah dan berbisik tidak jelas. Nila benar-benar buntu. Ia bernapas pada kebuntuan yang mencekik lehernya setiap detik. Sel-sel otaknya memutar kenangan abstrak bersama Bian. Bagaimanapun kenangan itu memberikan euphoria yang fana.

Perihal kali pertama Nila mengenal Bian sebagai kakak kelas yang kharismatik. Bian yang mendekati Nila perlahan, mulai dari aktif ekskul basket, meminta nomor wa Nila yang aktif menjadi cheerleader, memberikan pesan singkat manis, menelpon hingga dini hari, bercengkerama setiap hari, menyapa cantik setiap mata bertemu, menyetuh tubuhnya dengan lembut, mengecup pipi, melumat bibir dan sekujur tubuhnya, memberikan teritori bahwa Nila kepunyaan Bian, membuat Nila dibumbung tinggi menuju langit ke tujuh dengan segala kuasa yang Bian miliki tanpa batas.

Setahun lamanya, kisah cinta Nila jalani bersama Bian. Sekarang terasa bagaikan mimpi saat tidur siang ketika tiga bulan terakhir berlalu begitu saja. Dicampakkan secara sepihak. Seseorang yang Nila anggap sebagai dunianya telah pergi, menghancurkan segala-galanya. Nila benar-benar cinta. Nila benar-benar mabuk tetapi mengapa... Bian memutuskannya begitu saja?

Kill BillOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz