9. Alur Yang Melenceng

22 6 3
                                    

Masih ada waktu sampai besok.
Besok, aku akan menginjakkan kaki di Nereid, Latar Utama dari Kisah One Story before Death.
Dan Ditempat inilah para lima karakter dalam cerita utama berkumpul. Aku tak sabar bertemu dengan mereka.

"Rasta,ibu tau kau kagum, tapi cepat bereskan barang-barangmu," suruh ibuku dengan penuh perhatian.

"Baik bu," jawabku dengan nada kegirangan.
Sudah tak sabar menunggu hari esok. wahai bintang yang memperhatikan ku dari kegelapan sana, Bisakah kau lihat kebahagiaan ku saat ini?
Sungguh luar biasa kebahagiaan ku.

[Hari Ujian pun dimulai]

Seorang anak laki-laki berumur 15 tahun.
berambut putih, dengan set pakaian jubah hitam yang ia kenakan. Saat ini sedang berdiri di depan gerbang sekolah Sihir Nereid
Dalam hatinya penuh akan kegembiraan, seperti membayangkan dirimu berhasil mencapai apa yang ingin dirimu capai. begitulah rasa kebahagiaan nya saat ini.

Sekolah Sihir Nereid dalam kisah One Story before Death adalah tempat yang luas, tempat yang lengkap, dan tempat yang indah. Latar ini di setting seindah mungkin karena merupakan pertemuan dari lima karakter utama dalam cerita ini. Namun, ini diluar bayangan pemuda ini. Tempat itu bukan sekedar hebat, Namun Luar biasa. Luasnya diluar bayangan nya.

Betapa kagumnya pemuda itu melihat tempat yang ia tulis secara langsung dengan mata kepala nya sendiri.

"Semua peserta ujian berkumpul di aula," begitulah suara keras yang terdengar dari dalam aula sekolah itu, satu kalimat yang mempertemukan sang author dengan para karakter yang ia buat. Satu persatu para peserta memasuki aula sekolah, mereka menggunakan pakaian mereka sendiri karena sekolah Sihir Nereid tak memiliki sistem pakaian sekolah. karena itu lebih mempermudah para murid itu beradaptasi.

Setelah Semua memasuki aula, pengumuman ujian pertama dimulai.

"Ujian pertama adalah battle royal, hanya akan ada seratus orang yang lolos dari lima ratus peserta," suara pengumuman yang terdengar dari seorang penguji membuat gemuruh riuh para peserta.

"Ujian Dimulai"

Sesaat setelah ujian dimulai, seseorang melancarkan serangan kristal es berskala besar yang langsung menjatuhkan 40 peserta.
Tentu, Rasta yang melihat kekuatan itu dan kejadian itu, Pasti tau siapa yang melancarkan serangan seperti itu agar menonjol, Dia adalah karakter utama kisah ini, Cherly.

Dilanjutkan dengan serangan sihir angin, tanah, api dan air menjatuhkan banyak peserta, dan ada beberapa peserta yang melancarkan serangan sihir yang kuat juga. Mereka berlima adalah karakter utama dengan kekuatan empat elemental dan sang karakter utama dengan sihir kristal es. Tentu saja, Aku tak menggunakan sihir untuk bertahan, Aku menggunakan teknik bela diri yang ku pelajari selama 2 tahun di rumah dengan menggunakan lotim sebagai samsak ku.

Kini aku lebih memahami beberapa teknik bela diri untuk penguasaan sihir ku, Di battle royal ini, aku bisa membuat mereka bersinar dan sekaligus membuat diriku tak tersingkir. Begitu banyaknya peserta yang jatuh sehingga kuota peserta ujian pertama telah terpenuhi.

"Ujian pertama selesai, silahkan masuk ke aula kedua untuk ujian kedua"

Pengumuman ujian lagi, kami memang tak diberi kesempatan beristirahat.

Ujian kedua adalah pengukuran kekuatan sihir.
Disini para seratus peserta yang memenuhi kuota akan diberikan satu bola sihir untuk mengukur tingkat Sihirnya.

[Adengan beralih ke pandangan karakter utama]

"Diakah? pria berambut putih yang selalu diocehkan oleh paman!, Mudah sekali menemukannya, karena hanya dia yang berambut putih disini," gumanku sambil memperhatikan gerakan yang dilakukan oleh pria berambut putih itu.
"Dia bahkan tak menggunakan Sihir? Jangan-jangan benar yang dikatakan oleh paman? Namun, akan kupastikan di ujian ini".

Ujian keduanya sudah dimulai, Sekarang, karena ujiannya adalah mengukur tingkat kekuatan Sihir, mari kita lihat, seberapa besar sihirnya.

Pengukuran kekuatan Sihir dimulai, Dan aku, Cherly, seseorang yang bertekad menjadi peringkat satu di ujian kali ini, telah menyadari posisi ku. ukuran kekuatan Sihir ditandai dengan warna, dari warna kuning yang terlemah, dilanjutkan dengan hijau, merah, biru dan yang terkuat yaitu putih. Namun, apa-apaan pria rambut putih itu? Ia mendapatkan warna Hitam. jika pengukuran nya saja dari kuning sampai putih, hitam itu apa? terlalu lemah? atau terlalu kuat?

semua orang yang ada diruangan ini terdiam terpukau oleh warna hitam pekat yang keluar dari bola Sihir pengukur. Aku tak bisa tinggal diam, dari informasi paman, ujian terakhir adalah pertarungan 1vs1. Seperti turnamen, itu dilakukan untuk menaruh murid dikelas sesuai dengan peringkat yang ia dapatkan.

[Ujian ketiga telah dimulai]
[Urutan pertandingan telah selesai]

Aku telah sadar, pria itu kuat, tapi, Tak kusangka sekuat ini, dia, berhasil masuk ke final tanpa menggunakan sihirnya. Bahkan si pengguna api dan air itu dia kalahkan dalam sekejap. Aku berhasil ke final, Saatnya aku membuktikan kekuatan nya, Aku penasaran Sihir seperti apa yang ia miliki sampai tidak berani ia gunakan disini.

[Beralih ke pertandingan final]

{Aktifitasi Sihir api dan air gagal}

"Tenang saja, mereka akan sekelas dengan ku, karena mereka adalah salah satu dari karakter utama dari lima karakter utama dalam kisah ini.

[.......... ]

Hati pria berambut putih itu berdegup kencang.
Penyebabnya adalah, karena ia berhadapan dengan karakter utama yang ia buat dalam kisah yang ia buat. Di tempat pertandingan, Seorang pria berambut putih dengan pakaian jubah set hitam berdiri berhadapan dengan seorang wanita berambut hitam dengan pakaian serba putih. Mereka saling memandang.
Dalam cerita ini tidak ada yang namanya genre romansa, Namun, Rasta, melupakan salah satu sifat yang ia hapus dari karakter utama. Sifat yang menyukai rasa sakit.

Karena tak elegan menurutnya, seorang wanita dingin malah menyukai rasa sakit seperti seorang masokis, karena itu, sifat masokisnya di hapus, namun, ia tak tau, jika di dunia ini, sifat masokisnya masih ada.

Rasta yang menyelimuti dirinya dengan petir hitam, dan Cherly yang melancarkan serangan kristal mulai berhadapan. Tak ada serangan Cherly yang mengenai Rasta, Dibanding itu, Rasta memukul Cherly dengan pukulan yang dilapisi petir hitam. Tentu saja ia jatuh, Namun ia masih berdiri karena tekadnya ingin menjadi peringkat satu, Tidak! ia masih berdiri karena ia merasakan kesenangan saat dipukul oleh rasta.

Rasta yang tak menyadari sifat Cherly itu, tak sengaja memukul Cherly terus menerus sampai ia tak bisa bangun lagi. Ini kemenangan dari Rasta, namun juga kesenangan bagi Cherly.

[..........]

Sungguh, aku tak menyadari sifatnya itu. Aku berterimakasih padamu Quin.

{Tentu master}

"Tak kusangka sifat yang dulu kuberikan pada Cherly karena iseng, dan ku hapus karena merasa tak cocok dengan cerita ini, malah di dunia ini sifat itu tak terhapus dari dirinya, meski sifat merendahkan orang lainnya masih ada sih," pikiran ku mulai bingung dengan dunia yang tak kuduga ini.

Pembagian kelas sudah diumumkan, aku masuk kelas S bersama 5 karakter utama yang berpengaruh pada cerita ini. itu karena kelas S juga hanya bisa dimasuki 6 orang saja. dalam cerita aku menambah satu npc, tapi, sekarang npc itu ku singkirkan dan akulah yang menempati kelas S bersama kelima karakter ku.

Dalam kegembiraan, Rasta mengalami dilema.
Karena ia sekarang menjadi incaran dari sang karakter utama, Cherly. Sebagai belahan jiwanya.

"Quin, bagaimana caranya menjalin hubungan cinta?," tanyaku pada quin sistem ku.

{Maaf, Urusan ini silahkan selesaikan sendiri}

"Oi, sialan kau quin, Sekarang aku harus terus nempel dengan si Cherly, yahh, walau aku memang ingin bertemu denganya, Tapi, ini sudah keterlaluan, Cherly itu karakter utama, bukan heroin," bentak ku pada diriku sendiri dikamar rumahku yang baru sambil memikirkan cara untuk menghindari masalah dengan Cherly.

Jika sampai pamannya tau jika Cherly menyukai seseorang, Maka habis lah aku, Malam ini aku bersedih karena gembira, menikmati kesenangan pertama karena dicintai dengan alasan karena menyakitinya.

"Sialan, genrenya seperti akan berubah didunia ini, benar-benar cerita yang kubuat hanyalah ilusi nyata di dunia ini," ucapku dengan nada bahagia walaupun aku sedang dalam kondisi tak menerima perubahan genre, Tapi karena jarang begini, maka akan kunikmati sepenuh hati.

One Story Before Death Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang