𝐌𝐘 𝐁𝐎𝐒𝐒 [ON GOING]

Jangan Menghindar

❤️🔥❤️🔥❤️

happy reading..

Net dibuat panik, saat semua orang dalam pengadilan itu satu-persatu bergegas keluar, kekasih-nya tidak lagi terlihat diposisi-nya.

Ingin berteriak memanggil, namun disini masih ada kedua orang tua-nya, Love, serta lain-nya.

Mengeluar-kan ponsel-nya dari saku celana-nya.

Net menekan kontak James untuk ia hubungi.

Beberapa saat menunggu, tidak lama kemudian sambungan telepon-nya terbalas-kan.

Suara halus itu terdengar begitu datar menyapa gendang telinga-nya.

“Kenapa?”

Net terdiam sesaat mendengar-nya, baru-lah ia membalas ucapan itu.

“Dimana? Kamu dimana sayang? Aku mencari diri-mu dengan panik disini,”seru Net beruntun, namun balasan James membuat-nya terdiam lagi.

“Aku sudah pulang dengan taksi,”

“Kenapa tidak menunggu-ku?”

“Terlalu lama, aku malas,”

Mendengar-nya, Net merasa kesal, namun ia harus bisa menahan kekesalan-nya, agar tidak memperkeruh-nya.

“Kamu pulang keapartement kan?”

“Tidak, aku pergi keapartement Yim, dan akan menginap disana,”

Net meremat kuat ponsel-nya, rahang-nya mengeras karena balasan James atas pertanyaan-nya.

“Kenapa tidak bilang pada-ku?”

“Hm? Aku baru kepikiran sekarang soal menginap ditempat Yim, jadi tidak sempat bilang pada-mu,”

“Kamu marah pada-ku?”

“Tidak,”

“Kamu marah,”

“Aku tidak marah!”

“Kalau tidak, kenapa suara-mu mengeras?”

“Itu hanya spontanitas saja,”

Net mendengus pelan.
“Putar balik, dan pulang keapartement, tidak ada acara menginap ditempat Yim, aku menunggu-mu, dan jangan menghindar James, kita selesai-kan semua-nya diapartement, kalau tidak mau, maka aku tidak akan pernah membiarkan-mu keluar satu langkah-pun dari apartement kita, jika kamu masih bersikeras,”

Tanpa menunggu balasan apa-pun dari James yang merasa kesal didalam sebuah taksi.

Net memutus-kan sambungan telepon mereka begitu saja.

Net berbalik, dan melangkah mendekat kearah kedua orang tua-nya yang tengah berusaha menahan diri untuk tidak menerjang Love dengan kemarahan-nya.

Terutama Anelyn sang ibu, yang benar-benar merasa tidak menyangka, jika anak dari mendiang teman-nya akan bertingkah seperti ini.