Maaf..

596 57 13
                                    

❤️🔥❤️🔥❤️

happy reading..

Dengan perlahan, James meletakkan botol air mineral untuk Net keatas meja.

Sedikit-nya ia sama sekali tidak mengeluar-kan suara, agar Net tidak menyadari jika ia sudah berada didekat lelaki itu.

Kemudian berlalu melangkah mengintari sofa yang Net duduk-ki, James membawa diri-nya untuk berdiri tegap dibelakang-nya.

Memegang dengan penuh kehati-hatian kedua bahu lebar Net sang kekasih, lalu memijat-nya dengan lembut.

Agar Net merasa nyaman.

Sebab kepala lelaki itu kian mendongak keatas, dengan kedua mata-nya terbuka secara perlahan.

Menatap-nya lurus dan dalam, seakan ingin menyelami kedua mata jernih-nya.

Tidak ada yang ingin memulai permbicaraan terlebih dahulu, hingga beberapa saat kemudian James memberani-kan diri-nya mengeluar-kan satu kalimat dengan nada lirih-nya.

“Maaf,”

Namun sama sekali tidak ada balasan apa-pun dari Net, lelaki itu bahkan tidak berkedip sedikit-pun.

“Daddy.. Maaf-kan aku,”lagi, James mengulangi kembali apa yang ia ucap-kan.

Baru-lah Net mau merespond-nya.
“Maaf untuk apa?”tanya-nya singkat.

“Untuk yang tadi dipesawat,”

“Apa?”

“Tidak mau melakukan itu dengan-mu,”cuit James, wajah-nya bersemu samar.

“Apa ada alasan lain-nya?”

Net meraih kedua tangan James dibahu-nya, lalu memposisi-kan agar kedua lengan putih itu melingkar sempurna dileher-nya.

“A-aku tidak tahu.. Dan tidak ada alasan lain-nya lagi, selain karena aku memang sedang tidak ingin Dad,”balas James dengan nada hati-hati, ia merasa takut jika Net kembali mendiami diri-nya seperti berberapa saat lalu.

Helaan nafas kasar itu terdengar, berasal dari Net.

Ia merasa kecewa, tapi juga tidak mungkin kalau ia sampai memaksa James agar mereka melakukan-nya, meski-pun ia ingin sekali.

“Baik-lah.. Tidak apa-apa, kita tidak akan melakukan-nya,”putus-nya dengan berat hati.

James tersenyum tidak enak hati mendengar-nya.

Hingga sebuah ide terlintas didalam kepala-nya.

“Kita bisa melakukan hal lain-nya, jika Daddy benar-benar menginginkan-nya,”

Net merubah posisi duduk-nya menjadi lebih tegap.

“Hal lain-nya? Apa itu?”

James melepas-kan rangkulan tangan-nya pada leher Net, ia berjalan dan berpindah untuk duduk tepat disamping lelaki itu.

Daddy akan tahu sendiri nanti,”

𝐌𝐘 𝐁𝐎𝐒𝐒 [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang