𝙩𝙞𝙜𝙖 𝙥𝙪𝙡𝙪𝙝 𝙡𝙞𝙢𝙖

32 1 0
                                    

𝗍ᥲᥒძᥲі 𝗍ᥡ⍴᥆.

ȷᥲᥒgᥲᥒ ᥣᥙ⍴ᥲ ⍴ᥱᥒᥴᥱ𝗍 ᑲіᥒ𝗍ᥲᥒᥡᥲ gᥱs

һᥲ⍴⍴ᥡ rᥱᥲძіᥒg🐨

***

Gibriella masih diam membeku mendengar rezza menanyakan apakah dirinya merindukan rezza?

"Rezza? Lo siapa gue!?" tanya gibriella dengan mata bergetar menatap kearah rezza

"Jangan pura-pura, gue tau lo pura pura! Ini gue!" ucap rezza, tidak tahu kenapa, hatinya merasa sakit mendengar hal itu, emang egois si rezza ini!

"Enggak gue gak kenal lo, gue kenalnya yang lain sama al doang!" ucap gibriella memalingkan pandangan ke sisi lain, rasanya ia ingin menangis, bertemu dengan hal baru saja kemarin tetapi gibriella sudah merasa nyaman

"Urusin aja orang ketiga itu!" sambung nya tanpa berani melihat ketawa rezza, membuat semua yang ada diruang itu terkejut

"Gue gk akan minta putus, karna gue masih suka! Tapi nanti juga gue putusin lo! Kalo lo emang selalu buat gue menderita!" sambung nya lagi, masih sama, ia tidak berani menatap wajah rezza, rezza tiba-tiba pergi begitu saja meninggalkan gibriella

Ya! Gibriella sudah tidak amnesia, ia sudah mengingat semuanya, tetapi karna keseringan menyebut lo dan gue saat amnesia, alhasil sampai terbawa, membuat dirinya tidak terlalu polos

Gibran yang sedang di ruang dr zakir, dr yang menangani anaknya tadi, ia menebus biaya, dan juga bertanya apa yang dialamai anaknya

"Akhirnya!! Ini yang gue tunggu tunggu! Tuhan lagi baik ya"

"Jadi gini pak, anak bapak, sudah kembali seperti semua, amnesia nya sudah menghilang, tetapi, setelah saya periksa, anak bapak mempunyai penyakit jantung,penyakit jantung yang dialami anak bapak, sudah terlalu rusak, dan penyakit jantung, jenis penyakit yang tak bisa disembuhkan" jelas dr zakir panjang lebar, membuat gibran membungkam, tak percaya, mereka hanya harus menunggu hari itu tiba

***
Dua minggu berlalu, kini gibriella sudah bisa seperti biasanya, sudah bersekolah lagi setiap harinya

"Al mau nemenin?" tanya gibriella, ia akan ke perpus dan tak sengaja bertemu al di koridor, dan alhasil al ingin mengantarnya

"Iya, boleh?" tanya nya dengan senyuman, hanya dibalas anggukan dan senyuman gibriella saja

"Cantik!" umpat al, yang hanya bisa didengar dirinya sendiri

tiba-tiba gibriella membeku sejenak, pikirannya melintas pada gadis yang hampir menembak nya

"kenapa?hm?" tanya al

"Enggak kenapa napa! Ayok!" mereka berdua ke perpustakaan bersama, dan banyak siswi yang iri pada kedekatan mereka, ya! Mereka sudah mulai dekat, sudah nyaman satu sama lain

"Gue gk salah ya! Gk salah!"

***

"Gitu dong Bel! Gak polos polos amat!" ucap lilly merangkul pundak gibriella yang baru saja datang ke kantin tentunya bersama al, mereka semua hanya bisa mendukung kedekatan al dan gibriella

Gibriella Where stories live. Discover now