bab 7

254 13 1
                                    

Seorang pria pemuda sedang membeli beberapa jajan bersama empat abang kandungnya

"Jangan ambil yang banyak dek, sakit nanti"ucap arsen memperingatkan sang adek

"Ngak papa arsen, lagian gw jarang keluar mansion"bohong Kelvin

Arsen tersenyum pahit, dia merasa sangat sedih karena adeknya tidak memanggil nya dengan sebutan 'abang' lagi

"Udah selesai mengambil keperluan?" Ucap Khai menghampiri Kelvin

Kelvin hanya berdehem sebagai jawapan

"Yok bayar"ucap Khai memegang tangan Kelvin

"Ahh bentar mau ambil ais krim" ucap Kelvin menarik tangan Khai supaya mengikuti nya

"Tapi dek, lo udah beli banyak jajan."

"Ngak kisah! Yok cepat beli!"ucap Kelvin seru dan berjalan ke peti ais krim yang banyak

Abang-abangnya hanya menghela nafas mereka berat

Sampainya di peti aiskrim, Kelvin mengambil lebih dari 10 batang aiskrim

"Ngak! Banyak banget! Kalo sakit gimana ha!"bentak Khai membuat kan Kelvin menitiskan air matanya

"Hiks mau ini.."tangis Kelvin menggoyangkan tangan abang sulungnya

Alexily mengelus lembut rambut Kelvin

"Ngak boleh ya Baby, ambil 5 aja. Ngak boleh ambil yang banyak, nanti sakit gimana hmm? Mau duduk hospital? Biar ngak bisa keluar, duduk sahaja di hospital"ucap Alexily membuatkan Kelvin semakin menangis

"Hiks.. mau aiskrim banyak Hiks.." tangis Kelvin? Apa apaan ini? Kok di jadi cengeng sama abang-abangnya?

"Baiklah 5 aja ya"ucap Hairis lembut

Kelvin menggeleng kepalanya, dia tetap keras kepala mau aiskrim nya sepuluh

Khai yang jenguh pun menggendong adeknya keluar dari mall, dah tentu Kelvin berontak. Mana dia suka di gituin

"Kelvin cengeng juga ya, suka gw" ucap Arsen dan abang-abangnya yang lain mengangguk setuju

"Yok bayar"ucap Hairis

*

*

*

*

*

*
Di dalam mobil, Kelvin terus menangis di dalam pelukan Khai sambil memberontak.

"Diam lah Baby"ucap Khai tegas

Tapi dasar Kelvin tetap menangis memeluk Khai erat

"Adek abang kok jadi cengeng, biasanya ngak"ucap Khai mengangkat dagu Kelvin menatapnya

"Adek mau apa? Biar berhenti menangis"ucap Khai mengelus pipi adek bongsunya

"Hiks.. ma-mau aiskrim banyak.."

"Ngak boleh ya sayang, nanti sakit gimana? Emang mau masuk rumah sakit?"ucap Khai mencium pipi gembul Kelvin

"Ta-tapi-"

"Ngak boleh ya, sana tidur. Sekarang udah masuk waktu tidur siang adek." Ucap Khai mengelus belakang Kelvin dan memeluknya erat

Kelvin yang terasa lemah dengan elusan di belakangnya pun perlahan-lahan menutup matanya dan masuk ke alam mimpi

Khai yang mendengar dengkuran halus dari Kelvin pun menghela nafasnya lega, dia membetulkan posisi tidur Kelvin biar lebih aman

BRAK!

Kelvin Livander Where stories live. Discover now