^5 Cunning

151 27 2
                                    

Republik Serikat Northfort, Oswing ton, 11 Oktober 1941.

Kota Oswington, adalah ibukota Republik Serikat Northfort. Pada tahun-tahun ini, Oswington muncul sebagai kota yang penuh karakter dengan pesona klasik seperti Amerika awal 30an, mencerminkan estetika dan gaya hidup dari era tersebut.

Arsitektur kota menggambarkan kejayaan arsitektur Art Deco yang mendominasi. Bangunan-bangunan elegan dengan ornamen geometris, relief abstrak, dan garis-garis simetris menciptakan pemandangan yang anggun di sepanjang jalan-jalan kota. Pusat kota dipenuhi dengan bioskop, kafe, dan toko-toko yang menawarkan gaya hidup mewah dan hiburan untuk warganya.

Oswington, menjadi pusat aktivitas ekonomi dengan pasar yang ramai dan industri yang berkembang pesat. Pusat perbelanjaan menjadi tempat berkumpulnya warga yang mencari barang-barang terbaru dan gaya hidup modern yang menjadi tren pada dekade tersebut.

Selain itu, di pinggiran kota, terdapat perumahan yang memadukan kemewahan dan kehangatan rumah-rumah bergaya Colonial Revival. Taman-taman yang indah mengelilingi rumah-rumah ini, menciptakan lingkungan yang nyaman dan penuh dengan kehidupan sosial.

Dalam bidang hiburan, bioskop-bioskop di Oswington menjadi tempat favorit warga untuk menonton film-film hit. Malam hari, klub jazz dan teater lokal menjadi tempat di mana orang berkumpul untuk menikmati musik dan pertunjukan.

Di dalam gedung berwarna putih duduklah seorang pria berjas hitam dengan dasi birunya. Ia adalah George Nirro Barton, ia ada Presiden Northfort ke-32.

Barton yang diusianya yang ke 53 saat ini sedang dihadapkan masalah mengenai perang yang berlangsung di peradaban pertama. Perang Alenrac-Aragoza, perang yang telah berlangsung 2 bulan ini menyebabkan hambatnya pengiriman barang-barang yang akan dikirim ke Republik Horgia.

Pada saat sebelum terjadi perang Northfort bersedia menjadi penengah antara Kedua negara tersebut, namun usaha Northfort gagal, mereka tidak dapat mengatasi konflik yang kini berubah menjadi perang.

Northfort menyerah dan menyatakan netral untuk tidak ikut terseret dalam perang.

Barton: Astaga, harga roti kian naik karena kedua negara itu yang memperlambat pengiriman gandum ke negara kami.

Barton menyenderkan punggungnya pada sandaran kursinya. Nampak wajahnya sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja, terdapat kantung mata pada kedua mantannya. Ini diakibatkan oleh pekerjaannya yang menjadi sulit setelah dimulainya perang Alenrac-Aragoza. Perang yang menyebabkan terganggunya ekonomi Northfort.

Barton menegakkan badannya kembali dari sandarannya. Ia melihat kalender dengan tanggal 09 November yang dilingkari.

Barton: Pilpres akan diadakan sebentar lagi. Namun perekomian negara masih dalam keadaan kacau akibat perang kedua negara itu. Jika sampai begini terus maka jumlah suaraku akan kalah oleh Cruz Nollan.

Barton membanting tinjunya diatas meja kerjanya.

Barton: Tidak akan kubiarkan si Nollan memenangkan pilpres berikutnya! Aku harus bertindak segera. Namun bagaimana caranya yaa?

Barton mengetuk mejanya seraya berpikir.

Barton: Ayolah! Berpikirlah Barton!

Barton melihat sekitar, ia melirik pada Gambar Peta dunia yang terpampang besar di dinding kanan. Pandangannya beralih pada peradaban Ketiga, lebih tepatnya sebuah negara yang berada di Barat-daya Northfort.

Barton: Itu diaa....

Barton berkata sembari menyeringai tipis kearah peta peradaban Ketiga.

=====

Ekspansi Poros di dunia baru Onde as histórias ganham vida. Descobre agora