BAB 80: POKOKNYA NGIDAM

6.5K 672 37
                                    

SELAMAT MEMBACA
*** **
Aruna terbangun saat tengah malam. Dia melihat jam di dinding, sudah pukul satu dini hari. Tapi anehnya dia tidak bisa tidur lagi. Matanya tiba-tiba saja segar. Dan anehnya lagi, tiba-tiba saja dia ingin makan sate. Padahal tadi sudah makan malam dengan kenyang.

Melihat kesebelahnya, Arjuna tidur dengan nyenyak. Aruna merasa jengkel. Dia menepuk pelan pipi Arjuna, namun bukannya bangun Arjuna justru memutar posisi tidurnya dan kini memunggungi Aruna.

Melihat hal tersebut, Aruna langsung memukul Arjuna menggunakan guling.

Tentu saja, Arjuna terbangun dan siap memarahi istrinya yang membangunkan orang dengan tidak manusiawinya.

"Runa tidak bisa tidur," ucap Aruna sebelum Arjuna bicara apapun.

"Laparrrr," rengeknya lagi.

Arjuna yang melihat hal tersebut hanya bisa menghembuskan nafasnya dengan pelan.

"Ayo makan kedapur," ajak Arjuna.

Namun Aruna langsung menggeleng. Arjuna semakin di buat bingung dengan maksud gelengan istrinya itu.

"Katanya lapar?"

"Iya memang."

"Terus?"

Aruna hanya diam, entah apa yang tengah di fikirkan olehnya.

"Mau Abang ambilkan kesini makanannya?" Tawar Arjuna lagi.

Namun, lagi-lagi Aruna hanya menggeleng.

"Mau makan apa?" Tanya Arjuna lagi dengan sabar.

"Mau sate." Jawab Aruna lirih.

"Mau di belikan?"

"Iya."

"Dimana?"

"Disana, dekat taman pintar."

"Yasudah Abang belikan kesana. Kamu tunggu dirumah."

"Runa maunya makan sambil jalan-jalan." Ucapan Aruna menghentikan langkah Arjuna.

Bagaimana konsepnya, makan sambil jalan-jalan. Yang benar saja.

"Maksudnya bagaimana Runa?" Tanya Arjuna lagi.

"Kita beli satenya terus taruh di piring. Makan di mobil, Abang bawa mobilnya jalan. Runa makan di dalam mobil." Aruna menjelaskan keinginannya dengan detail pada Arjuna.

"Kenapa harus seperti itu?"

"Pokoknya maunya begitu."

"Maunya siapa?"

"Mau anak-anaknya Abang."

"Mereka itu cuma minta sate, tidak minta jalan-jalan pasti." Ucap Arjuna dengan tidak habis fikirnya.

"Pokoknya ngidam titik." Ucap Aruna dengan ngotot.

Mendengar itu, Arjuna lagi-lagi hanya bisa menghela nafasnya dengan lelah. Apa benar ini mau anak-anaknya. Dari mana juga istrinya itu tau, bahkan anak-anak yang di maksud baru sebesar biji jagung bagaimana bisa minta makan sate sambil jalan-jalan. Ahh yasudah lah, lebih baik yang waras mengalah fikir Arjuna.

"Yasudah ayo, pakai jaket cuaca dingin."

Arjuna turun dari ranjang dan ingin mengganti pakaiannya. Sebelum pergi memenuhi yang katanya keinginan anak-anaknya itu.

"Ganti baju tidak?" tanya Aruna sambil melihat piyama doraemon yang dia kenakan.

"Tidak usah, pakai jaket saja. Orang kamu ganti baju sama tidak sama saja. Bagus lagi kalau tidak usah pakai baju di kamar, tidak usah makan sate malam-malam begini."

CINTA ARJUNAWhere stories live. Discover now