Bagian 24

2.8K 284 13
                                    

Adel adalah tipikal orang yang akan melakukan segala cara untuk menarik perhatian orang-orang di sekitarnya. Tidak peduli dengan raut wajah Ashel yang sudah berubah masam saat ia dengan jahilnya menyembunyikan pulpen gadis itu.

"Balikin pulpen aku Adel!!" Ashel gemas sendiri hingga hampir mengacak-acak rambut Adel.

"Aku nggak ambil apa-apa kok! Orang dari tadi aku nulis." Elak Adel namun siapa pun pasti tidak akan percaya apalagi anak itu sudah menahan senyumnya.

"Aku laporin tante Shani ya, kamu!" Ancamnya. "Tantee Adel ngambil pulpen aku!!" Ashel berteriak kencang hingga Shani yang sedang sibuk membuat cemilan mau tidak mau melerai keributan yang terjadi.

"Ini apa sih teriak-teriak? Ashel diapain lagi sama Adel, hmm?" Tanya Shani lembut.

"Adelnya rese, Tan! Pulpen aku diambil terus! Aku mau nulis jadi nggak bisa!" Adu Ashel.

Shani menggeleng pelan lalu menatap Adel yang hanya cengengesan. Benar yang dikatakan Gracia, sepertinya Adel tertarik dengan Ashel. Hampir setiap hari kedua anak itu bertengkar hanya karena kejahilan Adel. Persis seperti Gracia yang suka cari perhatian dengan semua tingkah lakunya.

"Adel..nggak boleh gitu, ya? Balikin pulpennya sekarang." Pinta Shani lembut hingga akhirnya Adel mengeluarkan pulpen milik Ashel yang rupanya berada di dalam sakunya.

"Adel nyebelin!! Kenapa sih tante Shani mau ajarin dia juga?! Harusnya aku doang!!" Kesal Ashel.

"Nggak boleh ngomong gitu, Ashel. Kan, bagus kalo ada temennya. Adel emang suka gitu. Udah, nggak usah berantem. Nanti kalo Adelnya nakal lagi, biar tante suruh belajar di ruangan lain."

Ashel melirik Adel setelah Shani pergi melanjutkan acara masak-masaknya, lalu kemudian menjulurkan lidahnya mengejek. Bukannya kesal, Adel hanya tertawa karena gemas dengan tingkah Ashel yang ternyata masih kekanak-kanakan padahal usia mereka terpaut setahun saja dimana Ashel lebih tua darinya.

"Kamu kayak anak kecil! Digituin doang udah ngadu sama ci Shani. Udah mau naik kelas sembilan padahal." Sindir Adel tanpa berani menatap Ashel yang sudah dipastikan sedang menahan kekesalan.

"Biarin! Habisnya kamu ngeselin! Aku nggak mau deket-deket kamu lagi!" Ashel memutuskan untuk berpindah tempat yang tadinya di sebelah Adel, kini duduk berseberangan.

Adel mengangkat bahunya acuh dan melanjutkan kegiatannya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Shani.

"Cookies nya udah jadi nih, sama susunya. Belajarnya dipending dulu." Shani meletakkan sepiring cookies dan dua gelas susu di atas meja yang digunakan oleh Adel dan Ashel untuk belajar.

"Mau dong!" Seru kedua anak itu. Mereka nampak berebut beberapa cookies hingga Shani hanya pasrah melihat kelakuan bocah dihadapannya.

"Adel maruk, ih! Aku juga mau yang topping coklat!" Ashel menggembungkan pipinya sementara Adel hanya memeletkan lidahnya ke arah Ashel.

"Nggak usah rebutan! Cookies nya masih banyak kok! Awas itu susunya tumpah! Benar-benar ya, kalian."

Belum lama sejak Shani memperingati, hal yang ditakutkan pun terjadi. Tanpa disengaja, Adel menumpahkan susu coklatnya hingga mengenai semua buku-buku Ashel. Otomatis sang pemilik langsung berteriak kencang karena kelakuan Adel itu.

"ADEELL!!! Itu buku tugas akuu!!" Rengeknya. Dan tanpa disangka Ashel pun menangis kencang membuat Shani dan Adel panik.

"A-ampun, Shel! Nggak sengaja sumpah!" Adel mendekati Ashel guna meminta maaf. Namun sayangnya Ashel mendorongnya dan memukuli dadanya dengan kencang.

"Aku benci kamu, Del!! Kamu orang yang paling nyebelin yang pernah aku temuin! K-kamu nggak tau gimana susahnya aku ngerjain tugas itu! Kamu kenapa sih selalu aja bikin aku kesel?! Aku emang buat salah sama kamu?!" Ruang Ashel membuat Adel merasa semakin bersalah.

Tetangga Masa Gitu? (COMPLETED)Where stories live. Discover now